Jungkook mulai bertingkah aneh, semenjak pernyataan cinta di kamar Taehyung malam itu Jungkook menjadi sangat aneh. Jungkook terang-terangan memberi perhatian pada Taehyung dan memperlakukannya dengan baik dan jangan lupa tingkah posesifnya yang sudah seperti pacar Taehyung saja.
Taehyung risih diperlakukan seperti itu, Taehyung tidak suka jika Jungkook sudah bersikap baik dan sok perduli dengannya dia akan tetap membenci Jungkook yang sudah merebut ibunya.
"ah sial!!" Taehyung berteriak frustasi dia baru saja ketinggalan bus terakhir yang menuju sekolahnya padahal dia sudah hampir telat. Taehyung bukanlah seorang siswa rajin yang takut akan hukuman jika datang terlambat hanya saja sekarang dia masih dalam masa percobaan oleh kepala sekolahnya.
Karena sering membuat masalah Taehyung diberi masa percobaan terakhir yang akan menentukan apakah dia akan dikeluarkan dari sekolah atau tidak. Walau berandal Taehyung tidak ingin di keluarkan karena bagaimanapun dia masih punya cita-cita, mendapat pekerjaan yang layak agar bisa menghidupinya dimasa depan dia tidak ingin bergantung pada ibunya lagi.
"UUGH, aku benar-benar akan terlambat." Taehyung menendang udara dengan kesal dia benar-benar tidak bisa bangun pagi.
TIN TIN~ sebuah ducati merah berhenti di hadapan Taehyung.
Taehyung sangat hafal siapa pemilik ducati ini,Taehyung menatap malas pada Jungkook sang pemilik motor yang tersenyum aneh dibalik kaca helemnya. Jungkook membuka kaca helemnya dan memandang Taehyung intens.
jangan tanya kenapa Taehyung tidak punya kendaraan seperti Jungkook, dia tidak ingin meminta keoada ibunya apalagi dari ayah tirinya.
"naiklah hyung!" ujar Jungkook mengulurkan sebuah helem berwarna pink pada Taehyung.
"tidak terima kasih." Taehyung siap beranjak dari hadapan Jungkook.
"Kau akan terlambat hyung, Bukankah ini peringatan terakhirmu?" Tanya Jungkook membuat Taehyung menghentikan langkahnya dengan ragu.
"Naiklah, harga dirimu tidak akan hancur jika kita pergi bersama"
Taehyung menghela nafas kasar lalu berjalan mendekati motor Jungkook, Jungkook masih mengulurkan helem Pink-nya.
"Aku tidak mau memakainya, kau fikir aku Yeoja." Tolak Taehyung.
Jungkook takmenghiraukan penolakan Taehyung, dia menarik tangan Taehyung dan memakaikan helem itu dikepala Taehyung. Taehyung kesal dan menendang kaki Jungkook dengan keras lalu menaiki motor.
"Kenapa kau menendangku hyung." Protes Jungkook.
"Jalan saja." Sinis Taehyung.
Jungkook melajukan Ducatinya dengan kecepatan sedang dia tidak ingin terburu-buru dia masih ingin menikmati memboncengi Taehyung yang galak itu. Setiba di sekolah Jimin heran melihat Jungkook memboncengi Taehyung dia memutuskan bertanya langsung pada Jungkook setelah Taehyung meninggalkan Jungkook yang tengah memarkirkan kendaraannya.
"Kau berangkat bersama Taehyung." Tanya Jimin heran.
"kau bisa melihatnya sendiri Chim."
"hi panggil aku Hyung." Protes Jimin.
"Terserah." Jungkook acuh.
"bagaimana bisa kau menjinakkan singa betina itu."
"dia masih belum jinak kalau kau ingin tahu, dia masih saja bersikap galak padaku."
"haha Taehyung tetaplah seorang berandal benar." Jimin merangkul Jungkook dan membawanya ke kelas.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME
FanfictionSetelah ibunya menikah lagi, Taehyung begitu membenci ayah dan adik tirinya Jeon Jungkook Taehyung yang polos sudah tergantikan oleh Taehyung yang brandal sampai rasa sayang itu datang rasa sayang yang lebih melebihi rasa sayang seorang saudara.