Bab 1-Bertemu

670 36 31
                                    

Hi nama ku Erena sekarang ini aku berada di sebuah gedung tua yang menurutku tak layak Cuma di dalamnya sangat banyak orang sepertiku,yap nanti juga kalian tahu kenapa aku disini.

Ibu ku memanggil dia sudah di dalam bersama seorang pria paru baya,pria itu memakai seragam putih seperti dokter dan kepalanya botak hmm aku tau pasti pria itu profesor. Aku melangkahkan kaki ke dalam.

Tak buruk juga di dalam sini, di atas gedung ini terbentuk lampu-lampu indah seperti lampu natal saja kerlap kerlipnya menyinari wajahku dan-brukk..

"aw,,kalo jalan lihat-lihat dong sakit tau"aku menabrak seseorang dan terjatuh dengan bokong-eh tunggu aku tidak terjatuh ke lantai tapi-

"kau tidak apa-apa bocah"suara berat dari belakangku.

"gomen.. aku sedang terburu-buru jadi tidak melihatmu, aku harus pergi sekarang"aku hanya bengong melihat anak laki-laki yang barusan menabrak ku, dia lari sambil sesegukan,apa dia menangis-

"sudah cukup memandanginya Nak-"oh tidak aku lupa dengan lelaki di belakang,kutolehkan kepala ku,seorang pria dengan rambut hitam berundercut dengan tatapan tajam dan wajah tegas.

"terimaksih,pak sudah menolongku maaf aku bukan bocah umurku 19 tahun,dan aku juga bukan anakmu jadi-"

"sayang kamu dimana"suara ibuku dia berlari dan menghampiriku.

"maaf okasan aku tadi sedang lihat-lihat"

"tolong jangan jauh-jauh nanti kamu kumat lagi"

"ohh tenanglah aku baik-baik saja"okasan selalu khawatir tentang kesehatanku tapi aku baik-baik saja. Ibuku menggandengku dan kepala ku menoleh kearah pria yang tadi dia sudah pergi kemana ya,tadi aku sudah berterimakasih padanya tap dia belum menjawabnya hmm. Aku dibawa ke sebuah lift. Aku masuk ke dalam bersama ibu. Lift bergerak ke bawah eh tnggu kenapa ke bawah aku juga tak tau.

"sayang kamu kaget kenapa liftny kebwah".."tidak juga bu"ya aku tau lantai ya gedung tadi hanya satu lantai berati aku sedang menuju ruang bwah tanah.

"ibu kita akan kemana"ibuku tak menjawab hanya seulas senyum saja. Senyuman ibu indah sekali pantes ayah menyukainy ya haha. Lift terhenti dan terbuka perlahan aku melihat keluar dan ada sebuah kantor. Kantor siapa ini seperti tak asing aromanya,ini aroma yang kesukaan ku ya aku menyukai aroma vanilla karena aku suka sekali dengan vanilla tapi entah kenapa aromanya berubah karena ada bau obat-obatan. Ini yang tak kusuka.

"kau sudah datang carla"seseorang duduk di sebrang meja karena dia kami.

"iya sayang kami sudah datang"apa sayang-tunggu aku tak mengerti. Kursi yang diduduki seseorang itu berputar dan aku membelakan mata itu kan-.

"OTOSAN"aku berteriak menghampiri ayahku dan memeluknya. Ayah membalas dan menggendongku krna tubuhku kecil. Ibu juga menghampiriku dan memeluk ayah ahh seperti kluarga harmonis hehe. Kalian tau tidak aku sudak tak berjumpa ayahku sekitar 10 tahun yap itu saat aku berumur 9 tahun. Ayah pergi katanya ada tugas keluar kota dan tak tau kapan pulangnya. Tapi sekarang kenapa sekarang ada disini aku senang sekali dan merindukannya.

"tousan kenapa kau disini ? kau tau aku rindu sekali padamu huhuhu"aku memeluk erat tubuh ayahku saking tak mau berpisah lagi.

"maafkan ayah sayang,ayah juga rindu padamu dan juga ibumu,maaf ayah jarang mengabarimu tapi kan kau tau ayah pergi juga untukmu"ya aku ingat sekali perkataan ayah dulu.

"iya aku tau tapi ini sudah hampir sepuluh tahun otosan mengembara,kita pulang yuk,ayah pasti juga rindu rumah kita hehe"ayah dan ibuku tertawa mendengar celotehanku.

"maaf sayang ayah tak bisa"ayah mengendurkan pelukannya. Aku menunduk ke bawah tersirat ada rasa kecewa.

"erena kruger yeager ibu tau kamu kecewa tapi kamu bisa tinggal disini nak"dengan cepat aku melihat ayah dan ibu dengan senyum arti. Oh tidak..

ERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang