Bab 4- Nightmare

222 21 4
                                    


Gomen2 nih mimin update sekarang karena miminya mau pergi ke tempat saudara di garut abis lebaran :v yang di atas bonus pic ya;D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gomen2 nih mimin update sekarang karena miminya mau pergi ke tempat saudara di garut abis lebaran :v yang di atas bonus pic ya;D..

Oke ini dia lanjutan ceritanya :)

Happy Reading,,




Erena pov

Aku membuka mataku melihat sekeliling kamar baruku yang berada di bawah tanah. Aku bertanya-tanya di kepalaku kenapa di ruang bawah tanah tapi tidak seperti itu. Tak seperti bau ruang bawah tanah yang biasanya,tak kotor atau ruang sempit. Ini jauh lebih luas dari pikiranku. Kamar ku yang dulu malah kalah dengan kamar baru ini. Bahkan okasan selalu menjemur kasurku setiap pagi.

Aku ingin sekali membantu dan ia selalu melarangnya. Aku hanya membaca buku yang dibeli okasan sehabis dari pasar swalayan. Aku hanya dirumah saja sendirian ya okasan benar-benar melarangku melakukan tugas berat atau keluar rumah. Dan sahabatku Armin dan Mikasa tak selalu mengunjungi rumahku walau jarak rumah kami lumayan dekat.

ok skip sekarang aku ada di sebuah ruangan entah mau apa si dokter cebol mengajak ku kesini. Awalnya ruangan ini gelap gulita tiba-tiba jadi terang menderang dan sudah banyak pasien disini. Dokter hange juga ada disini. Ia berteriak keras dan sangat nyaring.

"OKE SEMUAANYAA.. seperti biasa kita mengadakaan pertemuan pasien dari yang masih anak kecil sampai dewasa tetapi sepertinya tahun ini kebanyakan anak remaja ya HAHAHAHA"

Hange berbicara lagi ketika kepalanya di timpuk oleh dokter Levi dengan sepatu. "Levi kau keterlaluan disini banyak anak-anak tak baik kau kasar" sang empunya hanya berdecih dan pergi menjauh. Aku hanya melihat punggungnya saja ketika ia pergi. Aku ingin mengikutinya tapi ada yang menarik tanganku. Aku menoleh ternyata anak kecil hmm sepertinya aku pernah lihat tapi dimana ya.

"kakak namanya siapa? Baru ya disini,perkenalkan aku Diane, aku cowok ya ka"aku terkikik mendengar celotehannya dan itu sangat menggemaskan. Aku mencubit pipinya yang gembul.

"aku Erena dan aku seorang perempuan ,salam kenal Diane"ia tertawa. Aku senang sekali ada teman baru meskipun ia anak kecil seperti ia bersikap dewasa dan sopan.

Diane mengajakku makan bareng. Diane sangat ceria dan bersemangat sekali menceritakan hal-hal yang baru. "kakak pernah ke perpustakaan?" ia bertanya sambil memakan buah jeruk.

"ya aku pernah sekali ke perpustakaan"kataku tersenyum. Aku sangat ingat perpustakaan ayahku lah sewaktu dirumah lama kami sebelum pindah ke sebuah desa dan sebelum kehidupanku berubah. aku hanya tersenyum masam. diane yang melihatku langsung memelukku dan dia menghibur ku. tak lama mengobrol ia ijin ke toilet.

Aku melihat sekelilingku adan menyadari bahwa christa teman sekamarku tak ada. Dimana dia dan dokter Levi juga tidak ada. Aku bangkit dari kursiku hendak mencari tiba-tiba ada yang manepuk pundakku. Aku menoleh rupanya dokter hange.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang