Bab 2-Dia Pergi?

239 21 8
                                    

Flashback on

10 tahun yang lalu

Seorang gadis tomboy berambut coklat cepak ia berlari mengejar sesuatu di balik semak. Gadis kecil hampir saja menangkap seekor binatang yang bertelinga panjang ya ia ingin menangkap kelinci karena ia suka sekali dengan binatang yang memilik gigi besar di depan mulutnya tetapi sayangnya kelinci itu gesit dan gadis kecil itu terus berlari hingga tak sadar ada ranting dahan pohon dibawah kakinya 'Brugh'.ia jatuh tersungkur. Ia menangis meamnggil kedua orangtuanya.

"ughh.. hiksss.hikss.. otusaann.. hiksss hikss okasann huhuhuhu'

"erena,,sayang kau dimana,Nak?'

"aku disini hiks,,hiksss.. sakittt.. hikss'

"ya tuhaannn apa yang terjadi padamu sayang'..'carla sayang,,kita harus bawa erena ke rumah sakit'

Erena kecil dibawa kerumah sakit keadaannya sangat parah karena ia terjatuh menyebabkan kepala dan dagunya banyak mengeluarkan darah. Banyak dokter yang menangani erena,karena tubuhnya mungil sangat rentan nayawanya tek terselamatkan. Ayah erena seorang dokter ikut membantunya.

"erena,putri kecilku ayolah bangun sayang ,jangan tinggalkan ayah dan ibumu'grisha bergumam ia tak tega melihat putri kesayangannya kesakitan seperti ini.

"dokter,dagunya sudah selesai'

"cepat bersihkan kepalanya"

"suster ambil kantong darah'.."baik dok'

Ruangan serba putih dengan hanya lampu bulat besar menerangi tubuh erena kecil. Luka dikepalanya lah yang membuat para dokter sangat kewalahan. Sudah lebih dari dua jam darah segar keluar kepala mungil gadis bermata emerald.

Seorang wanita paru baya ia tak hentinya berdoa dan menangis untuk kesembuhan anaknnya yang berada di dalam operasi. Kalau ia melarang keras putrinya untuk kelaur rumah dan bermain di tan mungkin takkan terjadi seperti ini. Masih teringat jelas Carla mendengar perkataan sang suami yang terngiang bahwa anaknya mempunyai penyakit yang sangat sulit disembuhkan. 'tolong katakan itu tak benar kan,anakku tak mungkin punya penyakit seperti itu' Jika kulit nya tergores sesuatu akan menimbulkan luka besar dan semakin membengkak dan membiru.

.

.

Beberapa minggu kejadian itu Erena sudah kembali sehat meskipun ia tidak boleh banyak bergerak. Gadis itu sedang bercanda oleh ibunya. Ibunya bernyanyi merdu sedangkan erena yang dipangkuannya mendengarkan dengan senang.erena teringat teman-temannya beberapa bulan yang lalu ia masih bisa bermain bersama,belajar bersama dan berangkat sekolah bersama. Sudah 6 bulan ini gadis berambut coklat dan bermata hijau itu dirumah. Terakhir ia keluar kerumah beberapa minggu yang lalu dan mengalami kecelakaan.

"okasan kenapa aku tidak boleh bersekolah,anak sepertiku harusnya ke sekolahkan,,temanku armin juga sudah bersekolah"carla menghela nafas entah ia tak tau bagaimana cara menjawabnya. Anaknya benar karena bocah seusainya harus bersekolah.kepala erena menoleh dan melihat raut wajah ibunya yang bingung. "ibu aku tau kalau ada penyakit di dalam tubuhku,sungguh tapi aku tak merasa kalau aku sakit,aku baik-baik saja dan bisa menjaga diriku" sungguh kasihan anak seumur erena harus menderita. Kalau boleh memilih mungkin lebih baik orantuanya saja yang sakit. Carla mencoba menegarkan diri ia tak kuasa menahan sesak dan sakit melihat anaknya berbicara seperti itu.

Tiba-tiba sang suami menepuk punggung istrinya yang sedang berbincang bersama putrinya dan memberi tanda untuk berbicara berdua."erena ibu tinggal ke dalam ya,ingat jangan pergi keluar dulu dan duduk yang manis disini".."baiklah aku akan jadi anak yang baik"

ERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang