"Jin-Hyung."
"Ya, ada apa Jimin?" Tanya seorang lelaki dengan surai berwarna merah muda, Berdiri dari posisi duduknya untuk berjalan menuju Jimin
"Ah, Ini ada salah satu muridku yang pingsan. Apakah ada yang salah dengannya?"
Jimin merebakan Jungkook diatas kasur- meskipun sedikit merasa tidak rela karena harus melepas tubuh yang sangat pas dikungkuhannya itu- agar dapat diperiksa oleh Jin.
Jin dengan sigap memeriksa keadaan Jungkook, memperhatikan setiap inci dirinya dan akhirnya menghela nafas lega, " Dia tidak apa-apa, Hanya kekurangan tidur. Dan sekarang biarkan dia Ttdur. Sana, Hush hush! Muridmu pasti telah menunggu."
Jin mendorong Jimin keluar pintu berwarna putih itu sebelum Jimin bahkan bisa mengatakan sesuatu. Sepertinya Jimin ingin protes karena dirinya harus "Menjaga murid-muridnya sampai sembuh", Tetapi tentu saja Jin tidak akan membiarkan itu. Karena Jin tahu pada akhirnya, Jimin tidak akan kembali mengajar hingga muridnya benar-benar sembuh.
Setelah menutup pintu, Jin kembali duduk disamping Jungkook untuk mengecek keadaannya.
Hmmmm, Sangat Manis.
Jin tersenyum sembari mengelus kepala Jungkook, lalu membelai surai coklat itu dengan sayang. Mengusap pipi seputih susu itu dengan lembut dan satu tangan bebasnya Ia gandengkan dengan tangan Jungkook.
Oh, katakanlah dirinya adalah seseorang yang aneh. Tetapi mau bagaimana lagi, hatinya telah terambil dalam beberapa detik setelah dirinya melihat pemuda Kelinci ini.
"Eugh...." Setelah tiga puluh menit berjalan, akhirnya suara erangan keluar. Jin— yang sedari tadi sudah menunggu— berdiri dari kursi putarnya, kemudian duduk di bangku yang tekah disediakan di samping ranjang UKS.
"Bagaimana kabarmu?"
"Huh?..." Sang empu yang ditanya masih memejamkan mata meskipun telah berada di posisi duduk, lengan kanannya mengusap mata yang masih mengantuk sembari sesekali menguap. Jin mau tidak mau memekik gemas, lalu tangannya meraih rambut Jungkook yang berantakan dan mengusapnya perlahan.
"Tadi kau pingsan saat pelajarn P.E sedang berlanjut, dan Park-ssaem lah yang membawamu kesini. Oh ya, Aku lupa. Namaku adalah Kim Seokjin, Dokter untuk murid pria disini dan yang biasa mengajarkan Biologi serta salah satu personil BTS. Senang bertemu denganmu. "Jin tersenyum, menunjukkan Baby cheeks yang Ia miliki. Jungkook tersipu malu, Oh My God — Mengapa guru-guru disini sangatlah tampan?
"I-iya, senang bertemu denganmu Ssaem. Aku Jeon Jungkook, murid kelas sepuluh Golden..."
Jin kembali tersenyum, murid dihadapannya ini manis sekali. "Sekarang sudah waktu untuk istirahat, tetapi kau dapat kembali ke dorm. Aku telah membuatkanmu sebuah surat izin."
Jungkook mengernyit, hidungnya terlihat semakin besar. "T-tapi ssaem, ini hari pertamaku sekolah...Aku masih ingin masuk, apa boleh?" Lalu memandang Jin dengan tatapan Puppy-Bunny eyesnya. Jin mau tidak mau menuruti permintaan remaja bersurai coklat dihadapannya. "Hah...baiklah. Tetapi kau harus berjanji untuk tidak melakukan hal-hal yang membuatmu kelelahan. Aku akan membuat surat sakitnya oke?"
Jungkook menangguk dengan senang, memerhatikan Jin yang beranjak dari duduknya untuk pergi ke mejanya. kemudian datang kembali ke dekat ranjangnya, membawakannya sebuah slip kertas dan sepertinya beberapa obat.
"T-terima kasih Ssaem..." Jungkook kembali terseipu karena pria tersebut memperhatikannya dengan lekat. "Baiklah, kau boleh pergi sekarang. Tetapi ada satu hal yang perlu kuberikan." Ujar Jin sembari membantu Jungkook berdiri dari posisi tidurnya.
"Apa yang harus kau—"
Pembicaraan Jungkook terpotong, karena sang empu merasakan sbuah kecupan hangat didahinya. Demi Kerang Ajaib! Apakah ini benar bibir milik ssaemnya? Rasanya lembut sekali..tunggu Kookie! Apa yang kau pikirkan?!
"U-UWAHHH!" Jungkook mendorong Jin, berlari secepat mungkin sembari menutupi wajahnya bak kepiting rebus. Suara teriaknnya masih menggelegar, hingga tertutupi oleh suara bel penanda sebentar lagi pelajaran akan dimulai.
Dashi run, run,run!
Jin menyentuh bibirnya sendiri, bau vanilla dan bayi muridnya masih menempel pada bibirnya. "Jungkookie kau...sangatlah manis." Kemudian bersiul bahagia, Mamamia! Ia akan mendapatkan Kookie keasayangannya itu.
.
TBC
_____________________________________________________
Hai gais! /dihajar maaf ya udah lama (pake banget) ngga ngupdate cerita ini :" pas ngapdet dikit lagi ceritanya/ditabok :"
Tapi mungkin chapter selanjutnya akan jadi lebih panjang, soalnya sekarang harus ngejelasin dulu gimana Kookie kita ketemu sama pacar2nya *eh
And, Happy New year guys! Ku bangga karena janji ngapdet cerita sebelum tahun baru terwujud XD semoga ditahun depan dan selanjutnya kita menjadi lebih baik ya! <3
Btw, mind to check my other stories? Kaichou wa Maid Sama, Baby Boy, and Cuties <3
Love you guys!
Stay tune for Chapter 5 ya!
With Love,
Mexi
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Life
FanfictionJeon Jungkook memiliki hidup yang cukup normal, sampai sebuah surat datang kepadanya. Memulai hidup baru disekolah baru membuat Jungkook gugup. Dirinya dibuat semakin bingung, dikala enam guru tampan sepertinya sangat sangat menyukainya dan menunjuk...