Berusaha

1.4K 159 8
                                    

 Hwang SinB tak banyak berbicara. Dia lebih irit memakai kata saat berbicara dengan Jungkook saja. Ada rasa kesal, sakit, dan bahagia bercampur aduk didalam dirinya. Terkadang sikap Jungkook membuatnya terbang hingga langit yang sangat indah. Tapi, juga bisa menjatuhkannya kapan pun itu.

"Suasana pagi ini kenapa dingin sekali eoh?" gumam Jungkook yang dari semalam merasa diabaikan. Mendekati SinB yang sudah bersiap diruang tengah sambil membawa sehelai syal biru bercorak. Lalu dililitnya pelan dileher SinB.

"Seharusnya kau memakaikan ini untuk Jung Yerin." ucap SinB dingin tak menatap manik tajam Jungkook. Masih tertuju pada dada bidang Jungkook yang cukup dekat dihadapannya.

"Tidak bisakah kau tak menyebutkan nama itu?" balas Jungkook kesal. Beranjak pergi duluan keluar dari apertemen. Disusul SinB yang mendengus lelah. Ada apa dengannya? Dan aku juga?

SRAK

Jeon Jungkook, pemuda itu menarik kedua tangan SinB untuk dilingkarkan dipinggangnya sempurna. Senyuman yang sedari tadi samar terlihat mulai muncul diwajahnya. SinB merasa gugup dan jantungnya berdetak begitu cepat. Apakah Jungkook merasakan detak jantungnya saat ini?

"Tanganmu juga dingin. Astagah..."

Dibalik tubuh Jungkook dirinya tersenyum. Dan setelah itu ditampakkan wajah datarnya lagi. Jangan terlalu bodoh SinB! Pasti kau akan terjatuh lagi!

"Aku takkan membiarkan kamu jatuh."

DEG

Hey.. Apakah pemuda ini membaca pikirannya? Terasa hangat tangan SinB. Sebuah belaian lembut disana berhasil membuatnya meremang. Memilih untuk membisu.

07:00 KST

Waktu yang pas. Walaupun sekolah masih sepi. Suasana disini masih dingin. Dingin yang sangat dirasakan Jungkook. Karna, ditambah sikap SinB padanya. Setelah meletakkan helmnya dimotor. Segera ia langkahkan kaki mengejar gadis itu yang sedang berjalan pergi akan memasukki gedung perpustakaan.

"Walaupun sudah didalam ruangan. Hawanya masih dingin." CP (Cari perhatian) banget nih Jungkook. SinB masih mencuekkinya. Sampai dirinya tak bisa bergerak lagi. Disaat tubuh Jungkook memeluknya dari belakang. Menahan tangannya yang ingin meraih sebuah buku dirak perpustakaan. Diusapnya hangat.

"Apa ini bisa merubah suhu disini?" bisik Jungkook pelan.

"Lepas.. Nanti kalo ada yang lihat." gagap SinB meronta pelan.

"Biarkan saja." Jungkook mempererat pelukkannya. "Hangat bukan?"

SIALAN Kookkie!!!

"Hais... Mau aku teriak disini hah?" ancam SinB berusaha melepaskan diri.

"Silahkan.. Sekolah masih sepi kok. Kalo nggak.. Bisa saja aku cium bibir manismu." pikiran SinB semakin kacau. Memikirkan ciumannya kemarin. Meronta lebih meronta sampai pada akhirnya Jungkook membalikkan tubuh mungilnya. Menatap lekat kedua manik hitam itu.

"Maafkan aku."

CHU~

Kedua bibir mereka menyatu seperti kilat. Ditempelnya lembut. Perlahan dilumatnya perlahan. Rasa hangat, manis menerpa keduanya. Mata Jungkook terpenjam menikmati permainan bibirnya pada bibir SinB. Sedangkan yang diciumnya hanya bisa mengedip beberapa kali lalu mencoba meronta. Hasilnya nihil. Dia telah terhipnotis. Rasa nyaman semakin membuat Jungkook menarik tengkuk juga pinggulnya mendekat.

Ciuman itu cukup lama terjadi. Sampai keduanya hampir kehabisan nafas. Jungkook membuka sedikit ruang untuk menghirup udara. Setelah itu dia mencium lagi bibir manis SinB. Lidahnya semakin menggila memasukki mulut SinB. Menari-nari disana.

FLOAT (SINKOOK STORY)Where stories live. Discover now