Part 1

47 12 14
                                    

Ekhm ekhm !!!
Tes tes
Ada yang baca ?
Ada kan ?
Semoga ada Hahaha
Tapi jangan dibaca doang yaa..
Vote and Commentnya juga laaahhh.. kikikikik..

****

Awas Typo !!!

#Happy Reading Guys...

*****

Dinda menyantap sarapannya dengan tidak minat sama sekali.
Ia benar - benar ingin mati saja saat ini.
Bagaimana tidak ?
Ia harus mau masuk ke SMKN 1 dikotanya atas Paksaan orang tuanya. Ah salah.. keluarganya.

Padahal yang ia inginkan adalah menjadi salah satu siswa dari SMA Negeri. Bukan menjadi siswa SMK.
Terlebih SMKN 1. Bagus sih. Bagus banget malahan. Terakreditasi A. Keren kan ?

Tapiii...

Dinda cuma pengen jadi siswa SMA Negeri. Udah. Itu Ajaa..

"sarapannya cepet diabisin dong Dii.." ucapan ibunya membuatnya tersadar dari lamunannya.

Dari kecil Dinda memang dipanggil Didi oleh keluarganya.
Hanya teman2 sekolahnya yang memanggil Dinda.

"Iya iya.."
Jawab Dinda jengkel.

***

Sesampainya di sekolah, ia memarkirkan Sepeda motor maticnya.

"Turun lah Diiill.." ucap Dinda agak kesal karena Dila -sahabatnya- tak kunjung turun dari motornya.

"iya iyaa.. sabar.." Dila yang tau alasan dibalik sahabatnya murung hari ini diam saja tak membantah. Tak ingin menambah alasan dari bete'nya Dinda.

Hari pertama MOS.
Siswa baru SMKN 1 hanya diperintah untuk memakai atribut seperti tas Kresek berwarna Merah, juga Papan Nama yang harus terbuat dari kardus Mie Instan Indomie rasa Kari Ayam yang ditali dengan rafia warna Merah yang saat ini tengah dikalungkan diatas jilbabnya.

Dinda dan Dila beranjak dari parkiran menuju Aula lantai dasar. Yang mana digunakan untuk berkumpulnya siswa - siswi baru sebelum diberitahu gugus masing - masing.

Belum sampai masuk Aula, Dinda yang memang berjalan sedikit terburu dan tak memperhatikan kanan kiri,

Bugghh..

tak ada yang tau persis siapa yang menabrak ataupun tertabrak, keduanya saling berpegangan lengan agar tak terjatuh saat keduanya terhuyung akibat tabrakan barusan.

Walau sebentar. Keduanya sempat bertatapan.

"Maaf Mas.."

Yang dimintai maaf hanya mengangguk. Lalu berlalu.

'Zainal Arifin' nama yang sempat Dinda lihat di name tag milik kakak kelas itu.

Nadhi berkeringat dingin. Hanya tabrakan kecil dengan kakak kelasnya --yang ia ketahui dari seragam yang dipakainya-- mampu membuatnya dag dig dug tak karuan.

Entah perasaan apa ini. Mungkin hanya ketakutan karna yang ditabraknya --menurut Dinda-- itu kakak kelasnya.

Tapi baru 4 langkah, lelaki itu berbalik menghadap Dinda yang memunggunginya.

"Mata lo belekan"

Membuat Dinda berbalik dengan cepat dengan matanya yang melotot karena kaget dengan ucapan kakak kelas itu.

Dan Dinda buru - buru mengambil kaca yang berada di Tas bagian depan miliknya. Dan saat berkaca, tak ada apapun dimatanya. Saat ia memandang kearah kakak kelas tadi, Zonk!!! Tak ada siapa - siapa disana.

Lalu ia mendengar tawa Dilla yang menggelegar.

"Sialan! Gue dikerjain!" Umpat Dinda.

"Hahaha Lo dikerjain Dii'.. hahahaha"

Dinda yang ditertawakan seperti itu memelototi Dilla yang membuat Dilla diam seketika. Lalu berucap,

"Ya Ampuuunnn... Ganteng banget ya itu kakak kelas ??? Dikasih makan apa cobak sama emaknya ??" Ucap Dilla dengan kedua tangan saling menggenggam didepan dada, juga menghadapkan badannya kearah lain asalkan bukan ke arah Dinda.

Jangan lupakan ekspresi wajahnya. Sangat berbinar.

Dinda yang melihat itu hanya memutar kedua bola matanya malas. Ia hafal betul sifat sahabatnya itu.

Tak ingin lebih lama mendengar ucapan Dilla, ia memutuskan berjalan lebih dulu meninggalkan Dilla yang masih asik sendiri dengan ocehan tak pentingnya itu.

"Eh Din.. tungguin gue napa" ucap Dilla yang sadar bahwa ia ditinggal, lalu berlari mengejar sahabatnya itu.

*****

Bersambung...

Hai hai haii...
Ini cerita keduaku ya.. Nadhi Adhara emang belom kelar. Tapi karna tiap publishnya lama, karna vote aku target, jadilah aku buat sampingan ini.

Kalian yang nungguin Nadhi Adhara #SapaTau tenang ajaaaa... Ini hanya sampingan, ingat, sampingan..

Nadhi Adhara tetep prioritas pertama..

Vote and Commentnya yaa..
Kalo banyak yang suka alias Vote, aku lanjutin..
Kalo enggak ya udah.. Fokus sama Nadhi Adhara dulu ajaa..

Makasih..^ ^

Tertanda..
Karimah522

Bukan SandiwaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang