Hujan membasahi kota,... sekali lagi hujan terus membasahi Kota yang dihuni empat sekawan ini. "Terimah kasih Tuhan atas karunia yang Engkau berikan ini" ucapan terima kasih Frans dalam hati. Tepat di sampingnya duduk seorang cewe manis dengan tas coklat yang berisi gulungan-gulungan kertas kalkir serta berbagai alat gambar yang di susun rapi pada saku bajunya. Dia Novy, gadis kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan. Ia, tepatnya adik kelas Frans.
''Aduu, hujan ni belum berhenti-berhenti sa ko..." gumam Frans, sengaja memberikan pertanda ajakan tuk memulai pembicaraan dengan si adik kelas serta memberikan kesan agar tak kelihatan kaku didepan cewe.
"Itu su, kaka e..., padahal sore ada tugas pengukuran leveling kaka" sahut Novy dengan wajah berserih-serih. Seakan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, Novy yang dikenal sebagai cewe yang lincah serta cepat bergaul ini langsung berusaha menciptakan keakraban dengan si kaka kelas.
Tepat didepan lab instalasi Teknik elektro yang penuh dengan kabel dan berbagai bentuk peralatan elektro yang terlihat aneh serta ditemani lampu blits yang kilauhnya seakan menegur kedekatan antara kaka dan adik kelas ini. Si adik kelas makin akrab dengan menanyakan materi-materi yang baru dipelajari kepada Frans.
"Nong......," panggil Ike pelan, sembari menghampiri Frans dan Novy.
"Hmm, Nona dorang baru keluar kelas ko...?" jawab Frans kaget dengan kedatangan Ike yang begitu tiba-tiba.
"permisi e nona kecil.., pulang su nanti bapa mama cari" gumam Ike kesal, sambil memisahkan Frans dan Novy dengan berdiri diantara mereka berdua.
"nong kita pulang su, hujan su mulai redah" sambil menarik tangan Frans serta meninggalkan Novy dan menuju ke gerbang sekolah.
"Ia Na, Nong gendong ko.. hehe" jawab Frans seakan mencairkan keadaan yang sempat panas.
"Hmm... tidak butuh, pi gendong Novy saja" jawab Ike kesal.
"Hmm... baek su, saya pi kejar Novy lagi" balas Frans seakan mau menghampiri Novy lagi.
"Woee... Fransisko Aron, jangan terlalu e.." gumam Ike, sambil menarik Frans berjalan dengan langkah yang semakin cepat. Ike tau Frans sosok cowok yang setia, dan tak mungkin menggoda seorang cewe bila tak digoda duluan.
"Novy,.. kau tunggu e, sedikit lagi kau siap malu. Saya labrak kau di kelas" gumam Ike dalam hati.
"Na, jagan marah gi e.." Frans memasang muka penuh penyesalan, sambil menggambil keyboard yang sedari tadi di pegang Ike..
"Ia, saya ti marah lagi.." Ike memberi senyum termanisnya, sambil menyubit pipih kanan frans.
Frans pun membalas dengan menyubit pipih kanan Ike yang dibumbuhi lesung pipih.
Mereka pun pulang bergandengan...
***************************
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN ANAK SMA
Teen FictionKami siswa, bukan si rusuh. Cerita kehidupan kamipun juga penuh dengan suka maupun duka. Kami tidak anarkis tetapi selalu romantis. Ini cerita kami. Bukan anak SMA, tetapi kami anak STM