K-Drama (+pjm)

30 7 0
                                    

"aku pulang."

Suara laki-laki itu terdengar sampai ke kamarku. Biasanya aku langsung berlari kearahnya dan memeluknya atau sekedar menyapanya. Tapi kali ini aku benar-benar enggan beranjak dari kursi di kamarku.

"Kau disini ternyata," aku menoleh ke sumber suara. "Aku mencarimu, tahu."

Laki-laki itu menghampiriku sambil melepas jasnya dan menanpakkan kaos hitam didalamnya.

"Kenapa kau tidak menyambutku, hm ? Biasanya kau selalu bersemangat saat aku pulang."

"Maaf, Jim. Kau pulang saat bagian serunya mulai."

"(Y/n)"

Aku mem-pause drama yang kutonton lalu menengok ke arahnya.

"Aku tidak dapat welcome kiss ?"

Aku mengalihkan pandanganku lagi ke layar laptopku,"Tidak."

Dia berdecih pelan lalu pergi meninggalkanku. Aku menengok lagi saat dia pergi. Wajahnya cemberut. Lucu.

Tepat saat dia membuka kaos putihnya, aku kembali menatap layar laptopku. Aku hanya tidak mau kepergok melihat roti sobek itu oleh pemiliknya. Aku pasti tidak dibiarkan tidur malam ini jika itu terjadi.

Setelah berganti baju dia melempar tubuhnya ke atas kasur dan menghela nafas panjang.

"(Y/n), aku lapar."

Aku tidak menghiraukannya. Aku tadi baru saja selesai masak sekitar 10 menit sebelum dia pulang. Salahnya sendiri tidak mengecek meja makan terlebih dahulu. Aku terlalu malas untuk memberitahunya.

Merasa tidak mendapatkan jawaban, Jimin beranjak dari kasur dan mendekatiku.

"Majuan."

Dia mendorongku maju. Lalu ikut duduk di kursi yang sama denganku. Membuatku duduk di antara paha besarnya itu. Ia melingkarkan tangannya di pinggangku.

"Aku lapar," rengeknya.

"Aku sudah masak, Jim. Makanannya ada di meja makan."

"Tolong ambilkan."

"Kau kan punya kaki, Sayang."

Dia menenggelamkan wajahnya di belakang pundakku sambil mengerang malas.

"Kau tidak mau suamimu ini mati kelaparan kan ?"

Aku mem pause dramaku. Lagi. Lalu berdiri dan menatap priaku itu.

"Aku lagi nonton, sayang," aku menangkup wajahnya dengan kedua tanganku. "Kamu makan duluan aja ya ?"

"Masa aku makan sendiri ?" Protesnya.

Aku mengecup keningnya, berusaha membujuknya. "Nanti aku nyusul. Bentar lagi ini juga selesai."

Akhirnya dia beranjak dari kursi lalu meninggalkanku sendiri. Aku melanjutkan nonton dramaku yang sudah hampir habis.

Drama yang kutonton akhirnya selesai. Aku segera mematikan laptopku dan berjalan cepat keluar kamar. Sepertinya aku sudah membuat Jimin bad mood.

Aku menemukan Jimin tengah duduk di sofa sambil menonton TV. Alih-alih aku menghampiri Jimin, aku pergi ke dapur untuk mengecek meja makan. Saat aku membuka tudung saji, makanan di dalamnya masih utuh dengan posisi yang sama persis. Aku mengecek tempat cucian piring, disana juga tidak ada bekas piring kotor ataupun piring yang baru selesai dicuci.

Tandanya jimin belum menyentuh makanannya sama sekali.

Dengan segera aku menghampiri priaku di ruang tengah. Aku mendekatinya dan memeluk lehernya dari belakang. Dia sama sekali tidak bereaksi, bahkan hanya untuk melihatku.

"Jim, kau tidak makan ?"

"Tidak," jawabnya singkat.

Ya, pasti dia marah padaku.

"Kenapa ?"

"Aku kehilangan nafsu makan."

Aku mendekatkan mulutku ke telinganya.

"Kau marah padaku ?"

"Tidak."

"Bohong."

"Ya, menurutmu ?"

Aku benar benar dibuat kesal karena sikap dinginnya. Aku tahu aku seharusnya menurutinya. Aku tahu seharusnya aku memberikan welcome kiss nya seperti yang selalu aku berikan padanya.

"Jim, kau kenapa sih ?" Aku melepaskan pelukanku padanya. "Hanya karena aku tidak menemanimu makan malam kau begini ?"

Jimin terdiam. Tak memberikan reaksi apapun.

"Ayolah, cut it off, Jim. Kau sudah dewasa. Mengertilah kalau aku perlu waktu bersantai sendiri."

Aku sengaja memarahinya. Saat emosinya tersulut lagi dia pasti akan menjelaskan hal yang mengganggunya sambil membentak.

Ia menoleh cepat kearahku, "Punya waktu sendiri lalu melupakan suamimu yang bahkan seharusnya perlu perhatian lebih daripada aktor yang bukan siapa siapa ?!"

Dia membentakku.

Kan aku sudah bilang dia akan seperti ini.

Dan aku sudah kebal saat dia membentakku seperti ini. Walaupun masih ada sedikit rasa takut saat mendengarnya.

Setelah beberapa detik, dia kembali mengalihkan pandangannya ke TV. Aku beranjak duduk di sampingnya.

"Kau.... Cemburu ?"

Ia tidak menjawabku dan mempertahankan pandangannya ke depan.

"Maaf, Jim. Aku tadi terlalu seru menonton drama sampai aku tidak menghiraukanmu. Kau masih marah ya ? Ma-"

Dia menarikku ke dalam pelukannya. Dia memelukku dengan sangat erat.

"Jangan minta maaf. Aku tidak suka kau merasa bersalah seperti itu"

Aku membalas pelukannya. Melingkarkan kedua tanganku ke lehernya.

"Jadi.. kau memang cemburu ?"

"Tidak."

"Caught in a lie ~"

"Aku tidak cemburu, park (y/n). Buat apa aku cemburu, enggak ada manfaatnya"

Aku melepaskan pelukanku secara sepihak. Dengan tangan masih melingkar di lehernya dan tangannya masih di pinggangku. Dia tampak jauh lebih tampan jika dilihat dengan dekat.

Aku mengecup bibirnya singkat, "pengganti welcome kiss tadi."

Dia mengangkat sebelah alisnya, "Kau menggodaku, hm ?"

Dia menyeringai.

"Kau pikir begitu saja cukup ?"

Jimin pervert mode : on

"Ah aku lapar. Jimin lepaskan aku, ayo kita makan," aku berusaha melepaskan tangannya dari pinggangku.

"Malam ini kau makananku."

"Ji-"

Jimin membekapku dengan bibir kissable nya itu. Melumat bibirku lembut dan penuh kasih sayang. Seperti biasa, bibirnya terasa lembut dan manis.

Dia mendorong tengkukku. Sebagai gantinya aku mempererat pelukanku di lehernya sambil mengusap pelan surai pirangnya. Aku dan Jimin sama sama memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri. Mencoba mencari posisi yang tepat.

Kami melepaskan ciuman kami sambil terengah. Saat menatap satu sama lain, dia terkekeh. Dia memelukku gemas lalu mengecup keningku.

"Ayo kita makan. Aku sudah lapar daritadi."

"kau tidak jadi memakanku ?"

"Oh, Kau mau ?" Dia mendekatkan wajahnya padaku. Reflek aku memundurkan badanku.

"Tidak, tidak."

Dia tertawa melihatku lalu berdiri sambil menarik tanganku. Aku ikut berdiri dan kami menuju meja makan.

×××

Drama banget gak sih ? Wkwkkwkw

BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang