Broken (+Kth)

24 5 0
                                    

"Di comeback kali ini Taehyung-oppa sangat tampan."

Aku mengalihkan pandanganku saat nama itu disebut. Seorang gadis tengah melihat ke layar ponselnya sambil bercakap-cakap dengan temannya.

"Dia memang tampan dari dulu," jawab teman gadis itu.

Aku mengembalikan pandanganku ke depan. Berusaha untuk tidak menghiraukan walaupun rasanya aku ingin ikut mengobrol dengan mereka.

Aku berjalan keluar toko setelah membayar sejumlah kosmetik. Aku merogoh kantongku dan mengambil ponsel. Walaupun ponsel ini model yang lebih baru, aku tetap merindukan ponsel lamaku. Banyak kenangan di ponsel lama itu. Sayangnya, ponsel itu lebih memilih tenggelam di danau dan mengakhiri hidupnya.

Aku menyambungkan earphone ku ke ponsel. Aku menekan panggilan cepat nomor dua dan segera tersambung dengan ibuku.

"Yeoboseyo, eomma." (hallo, Ibu)
"(Y/n) ! Sudah berapa lama kau tidak menelepon eomma ?! Eomma menunggumu."
"Hehe— kenapa eomma tidak telepon duluan saja ?"
"Takutnya eomma mengganggu pekerjaanmu. Ngomong ngomong, kau sedang bersama Taehyung-ie ?"

Aku terdiam. Menebak-nebak apa reaksi eomma saat aku memberitahunya. Dengan ragu aku kembali bersuara.

"Tidak, Aku... Tidak berhubungan dengannya lagi."
"Ne ?"
"Aku sudah tidak menjadi kekasihnya lagi, Eomma."
"KENAPA ?!"
"Karena suatu hal kami memutuskan untuk menyudahi hubungan."
"HAL APA ?!"
"Ceritanya panjang. Aku malas menceritakannya."
"Padahal Eomma pasti merestui kalian jika suatu saat dia melamarmu."
"Sayangnya itu tidak terjadi Eomma."

Beberapa menit berlalu diisi percakapan antara aku dan Eomma. Dan kakiku terus melangkah menyusuri kota yang padat ini. Pada akhirnya aku memutuskan panggilanku dengan eomma.

Aku sampai di depan pintu apartemenku. Entah mengapa aku merasa sepi menyerbu tepat saat aku membuka pintu apartemen. Padahal kejadian itu sudah terjadi lebih dari 4 bulan yang lalu.

Merasa bosan, aku membuka pintu gudang dan membongkar-bongkar kardus di dalamnya. Aku melihat satu persatu bingkai foto, CD, buku, dan beberapa pajangan.

Satu kardus sudah tuntas ku bongkar dan kurapihkan kembali. Aku mengambil kardus dengan lakban bewarna navy.

Sepertinya aku tidak pernah membeda-bedakan kardus. Tapi kenapa kardus ini...

Aku membuka kardus tersebut. Yang pertama aku temukan adalah sebuah buket bunga kecil berisi bunga palsu warna baby blue. Sepertinya aku ingat apa yang aku simpan di kardus ini.

Aku menemukan bingkai yang terbalik. Di bingkai itu ada tulisan yang berbunyi 'norway, with Snowman'. Aku membalik bingkai itu sambil mengangkatnya. Di bingkai itu ada foto seorang lelaki dan perempuan yang berfoto dengan boneka salju setinggi kurang lebih 1,5 meter.

Aku ingat, waktu natal kemarin, di norwegia. Dibawah salju aku dan Taehyung bermain dan membuat boneka salju.

•••

"Sayang, salju turun !" Taehyung memanggilku sambil melihat keluar jendela kamar hotel.

Saat itu kami tengah libur natal. BigHit sengaja membatalkan semua jadwal BTS dari awal desember. Mengingat mereka belum pernah libur panjang dan bersantai. Setelah mengunjungi keluarga Taehyung di daegu selama 1 minggu, aku dan Taehyung memutuskan untuk pergi ke norwegia.

"Indah dan putih,"aku bergumam.

"Ayo kita main diluar."

BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang