"Galen!"
Suara teriakan itu membangunkan Galen yang sedang tertidur pulas. Galen langsung mengambil bantal untuk menutupi kupingnya. Lalu ia mencoba untuk tidur lagi. Tepat setelah Galen menutup matanya kembali suara itu tedengar kembali.
"GALEN BANGUN!"
Dengan malas Galen pun membuka matanya lalu bangkit dari tempat tidurnya itu. Galen pun langsung membuka pintu kamarnya dan ia melihat adiknya sudah berada depan kamarnya. Sementara Dela─adiknya yang memang sudah ingin menggedor pintu kamar kakaknya itu agar terbangun tidak jadi dilakukannya karena ternyata Galen sudah bangun.
"Pagi-pagi gini udah berisik aja sih lo." Galen mengusap wajahnya berusaha agar terbangun sepenuhnya karena masih mengantuk.
"Mama yang pertama teriak, gue mah pas depan kamar lo. Tau gak sih gara-gara lo susah dibangunin gue yang diceramahin sama mama sampe gue disuruh kesini buat bangu─."
"Bawel amat sih elah, ya lo mau-maunya disuruh mama. Sono lu keluar gue mau mandi apa mau mandiin gue aja ?" Galen pun menaik-naikan alisnya menggoda adiknya tersebut sambil tersenyum smirk. Dela pun memberikan tatapan sinis kepada abangnya itu lalu mencoba menjawab omongan abangnya, tetapi langsung dipotong oleh Galen kembali.
"Bilang ke mama gue udah bangun lagi mandi. Lo gue yang anterin slow. Oke ?" Tanpa menunggu jawaban adiknya Galen langsung menutup pintu kamarnya dan menuju kamar mandi. Sementara Dela mengumpat kepada abangnya itu karena merasa diabaikan.
Galen sempat mendengar beberapa umpatan adiknya dan tertawa kecil lalu melanjutkan untuk mandi. Selesai mandi Galen memakai bajunya lalu menuju ruang makan dimana Sandra─mamanya dan Dela sedang berada disana untuk sarapan.
"Pagi mamaku sayang" Galen mencium pipi mamanya, mamanya tersenyum dan Galen pun duduk di kursi dan membuat rotinya sendiri untuk sarapan. Riko─papanya sedang berada di luar negeri sehingga hanya Galen, Dela, dan mamanya saja yang ada di ruang makan.
Tepat saat Galen ingin menyuap rotinya, Dela langsung berdiri dan pamit kepada mamanya.
"Ma aku sama abang pergi dulu ya. Kuy bang udah telat nih" Dela yang tak perduli dengan perubahan ekspresi pada Galen pun langsung menarik Galen dari meja makan dan menuju ke depan rumah.
"Gila lo ya gue lagi makan bentaran lagi napa" Galen berusaha menelan roti yang ia makan setelah sudah berada di depan.
"Ini udah siang elah gue tuh mau piket kelas pagi ini"
"Tapi bisa nunggu lah gw lagi makan du─" ucapan Galen pun terpotong karena mamanya menyusul dirinya dan Dela ke depan.
"Yaudah sih Len, ini juga udah jam 7 salah kamu ya tadi mama bangunin ga bangun-bangun ini juga kan Dela kamu yang janjiin mau anter. Nih kotak bekelnya taro aja sini rotinya entar makan di sekolah. Ribet elah kamu teh" Mamanya pun langsung berkoar karena melihat kelakuan Galen.
"Tapi Ma" Galen mengerucutkan bibirnya agar mamanya membela dirinya dan tidak marah.
"Cepetan berangkat Galen yang ngebut tapi tetep hati-hati loh inget kamu tuh bawa Dela" Mamanya pun langsung mencium Dela. Galen sendiri langsung menyalakan motornya dan memakai helm. Lalu Dela pun naik ke motor Galen. Galen pun mulai menjalankan motornya ke depan pagar.
"KALO DELA JATOH AKU GAK TANGGUNG YA MAMA YANG MINTA AKU NGEBUT. BODO AMAT"
Galen pun langsung pergi dengan mengendarai motornya dengan kecepatan yang paling kencang dan membuat Dela adiknya mengumpat kembali. Sedangkan Sandra hanya bisa cengo melihat itu. Galen pun tersenyum menang melihat adiknya memukul-mukul punggungnya.
.
.
.
haihaii maaf yaa buat aku yang baru muncul soalnya akhir-akhir ini ketutup sama semua kesibukan sekolah jadi ada beberapa alur yang diganti dan udah direvisi kok
mohon bantuan vote dan commentnya juga ya kaliaan💙
With love,
@incessslala
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tentang Kita
Fiksi Remaja"Gatau kenapa setiap lo di samping gue kayak ada petasan pas malam takbiran dah di perut gue, kenapa ya?" "Lo sih makan mulu jadinya perutnya mau meledak." . . . . . Ceritanya klise kok 😂