Hatiku teriris mendengarkan apa yang dikatakan oleh Dara, tak kupercayai jika oom Donny tak mengakui bahwa janin yang ada dalam rahimku adalah darah dagingnya, padahal aku sangat yakin jika janin ini adalah darah dagingnya ketika berhubungandulu.
Suatu hari oom Donny menghubungi, ia mengatakan jika ia sangat merindukanku, tiada harinya tanpa memikirkanku, kemanapun ia pergi selalu aku yang dipikirkannya, hampir setengah gila ia tak bertemu denganku, akhirnya kuatur pertemuan dengan oom Donny, entah kenapa aku sangat bahagia saat bertemu dengannya, seolah-olah aku menemukan sesuatu yang telah lama hilang dari hidupku dan saat pertemuan itu pula kukatakan tentang kehamilanku yang sudah kugugurkan dan itu adalah darah dagingnya.
Namun lagi-lagi om donny tidak mau mengakui bahwa itu darah dagingnya, aku sedih, pada saat itu, aku sempat ribut, aku marah padanya, aku menghujat dirinya.
Kukatakan padanya untuk melupakanku danjangan menemuiku lagi, namun itu semua ia bantah, ia mengatakan bahwa ia tak mungkin bisa untuk melupakanku, rasa yangbegitu tulus, tak mungkin bisa berubah bahkan pudar.
Ia mengatakan bahwa ia sangat menyayangikeluarganya, istrinya bahkan ketiga anaknya,namun ia juga menyayangiku, melupakanku merupakan suatu yang mustahil baginya.
Aku sangat mengerti pada keadaannya, bahkan aku paham betul tentang perasannya dan akhirnya kuberi ia waktu untuk melupakanku, walaupun sulit, aku ingin ia mencobanya.
Ini semua aku lakukanuntuk dia, istinya dan ketiga anaknya, untuk keluarganya.
Namun entah kenapa hatiku sakit membuat keputusan itu, aku seperti tak rela pada ini semua, namun disatu sisi aku tak mungkin menghancurkan rumah tangganya.
Setelah pertemuan itu, kami jadi sering bertemu lagi namun tak seperti dulu, kami tak pernah melakukan hubungan seks lagi.
jika bertemu kami hanya sekedar makan siang, share, dan berbicara dalam hal saling menghormati.
Sifatku jauh berubah padanya, aku lebih menghormati dia sebagai orang tua, tidak lebih. Aku sudah melupakan masa laluku bersamanya dan jauh lebih baik dari hari kemarin dan akhir-akhir ini banyak hal yang ia banggakan dariku, mulai dari ip ku yang diatas angka 3 dan itu adalah fakta, naiknya berat badanku dan cerahnya raut wajahku, itu katanya.Mungkin selama ini aku sudah tidak pernah mengkonsumsi barang haram itu lagi, maka dari itu hidupku jauh lebih baik dan banyak hal-hal baru dariku yang membuat ia tersenyum.
Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupku ini, tak pernah kuduga jika kisah hidupku harus seperti ini dan kalau boleh jujur aku merasa sangat bahagia bisa bertemu dengan Oom Donny lagi, aneh..apaaku mencintainya?Entahlah, aku tak tau. Aku tak mengerti dengan perasaanku sendiri, yang ku tau aku takut untuk kehilangannya lagi. Hubunganku bersamanya masih berjalan hingga hari ini, aku masih menghormatinya sebagai orang tua dan nasehatnya pun tak pernah ku lupa.
Tapi satu hal yang tak pernah ia ketahui dari diriku, satu rasa tulus yang di simpan tentang dirinya.
