Haii... Para pembaca setiaku. Aku minta maaf ya karena updatenya lama dikarenakan aku sedang sibuk banget sama urusan sekolahku, mana banyak tugas dan pr. Dan selamat membaca.. Happy Reading.. Foto yang diatas itu Sawsan gaiz...
Keesokan paginya, aku pun terbangun karena sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar, dimana mamaku dirawat. Sedangkan abiku telah lebih dulu bangun karena harus melaksanakan sholat subuh dan berkemas untuk pulang ke rumah. Setelah aku mengetahui kemana abiku, dan begitu pula denganku aku duduk di sofa sambil memakan roti coklat & susu kotak yang berasa coklat, ya aku memang menyukai coklat tapi kulit tubuhku tidak coklat...
Setelah lama aku menunggu abiku berkemas, sekarang aku telah mandi dan memakai baju atasan kesukaanku yang berwarna biru muda dan memakai celana leging berwarna biru muda. Dan aku melihat mamaku yang telah berdiri dengan menggendong adik kecil ku. Mamaku yang masih memakai baju rumah sakit itu pun segera berganti baju berwarna senada denganku, ya memang mamaku harus memakai warna yang senada karena itu permintaanku. Setelah mamaku berganti baju dan mengecek semua barang-barangnya agar tidak ada yang tertinggal di ruangan itu, aku pun tak lupa membawa boneka kampretku yang amat aku sayangi. Abiku, aku dan mamaku serta tak lupa adikku pergi meninggalkan rumah bersalin itu dengan senang hati, sementara ummi dan jidiku membersihkan rumah dan menyapu dan di bantu oleh pembantuku.
Selama diperjalanan ya sekitar 20 menitlah, aku bermain dengan adik kecilku yang bernama Dawud Achmad Badieb. Tangan mungilku mencubit pipinya pelan dan ternyata pipi adikku itu sangatlah lembut dan kenyal sehingga membuatku menjadi semakin gemas, tak lama kemudian mamaku yang duduk di samping adikku itu tersentak melarangku agar aku tidak mencubit pipi adikku itu. Dan ketika itu aku langsung berhenti dari aktivitasku dan mulai sejak itu aku tidak suka sama mamaku dan lebih lagi adikku, aku merasa sedih karena aku dilahirkan menjadi anak pertama, tetapi ada perasaan senang yang menjalari perasaanku, akukan masih punya abi yang selalu menuruti permintaanku dan selalu menyayangiku hingga saat ini. Apakh mama lebih memilih adikku daripada aku?? akupun bingung dengan semuanya yang telah berubah seketika dengan sifat mereka, hatiku terasa hampa bila aku tidak bisa tidur dengan mama dan aku pasti akan sendirian. Hiks...Hikss...Hikss. Tanpa menyadarinya akupun mengeluarkan sebulir tetes air mata yang turun ke pipi merah mudaku lalu ke hidung mungil nan mancung. Aku menangis dengan diam dan tidak mengeluarkan suara karena sekarang aku duduk di mobil paling belakang sehingga tidak ada yang tahu bahwa aku sedang sedih.
Jalan terus dilalaui oleh mobil yang kutumpangi, dan dalam perjalanan yang sudah dekat aku mengelap air mata yang membasahi pipiku, dengan bajuku, lalu aku pura-pura tertidur agar tidak ketahuan oleh orangtuaku.
"Akhirnya sudah sampai didepan rumah". ujar abiku.
"Kakk...Kakak mana ya kok di panggil gak nyaut ??"
"Ternyata abi memanggilku, lalu mamaku melihat diriku yang tertidur pulas"
Bi, kakaknya tidur, ini anaknya di belakang, ujar mamaku.
Oh, ya sudah nanti diangkat kekamar, ujar abiku.
Pintu gerbang telah dibuka oleh pembantuku yang bernama Pak Kucep.
Dan abiku segera memajukan mobilnya untuk diparkir ke dalam garasi rumah, setelah itu baru menggendongku.
Selesai sudah abi memarkirkan mobilnya, mamaku segera turun yang di bantu oleh abi dan jidiku, sedangkan ummiku membawa adikku. Setelah semua orang masuk kedalam rumah, abi bingung mencariku, padahal aku ada di dalam mobil dan untungnya itu tak lama, karena jika kelamaan aku bisa meninggal di dalam mobil. Abiku lalu membuka mobilnya dan menggendongku kekamarku.
Akupun terbangun dan menyudahi tidurku, sentak membuat abiku kaget dan menganggap aku pura-pura tidur.
Langsung saja aku berkata " tidak aku tidak pura-pura tidur kok, bi. Aku hanya kaget aja".
Lalu aku kembali tidur dengan bonekaku serta guling kecil ku.
«««««Skipp»»»»»
Didalam tidurku aku memikirkan, bahwa apa akan terjadi perbedaan pada keluargaku dan aku, atau hanya aku yang akan mengalami semuanya dengan berat hati dan rasa kesal yang tak karuan ini. Sungguh aku masih tak mengerti apa yang aku impikan, itu semua bertentangan dengan diriku. Aku pun terbangun karena suara tangisan bayi yang sepertinya itu suara adikku, ya mungkin ia lapar. Aku ikut terbangun dan memanggil mama yang sedang berada di dapur.
Mama: Loh, kakak udah bangun?? ini mama bikinin nasi goreng sama telur ceplok dimakan ya! Mau di suapin apa makan sendiri??
Sawsan: Makan sendiri ma, ma adiknya nangis mangkanya aku bangun, adik kayaknya laper deh ma.
Mama: Yaudah ini dimakan, mama mau lihat adik dulu.Dimakan ya kak. ujar mamaku yang perlahan-lahan pergi meninggalkanku yang masih berada di dapur. Aku segera memakan nasi goreng dan telur ceplok buatan mama.
Ya, meskipun hanya ini yang bisa dibuat mama karena mama sangat capek dan butuh istirahat serta harus memberi adik ASI. Huhh... semuanya jadi repot gara-gara dia, gerutuku.
Aku yang sudah memakan semua makanannya, hingga bersih tak bersisa, karena perutku sudah sangat lapar. Setelah selesai makan, aku kembali ke ruang keluarga untuk menonton tv. Saat aku ingin berjalan ke arah itu, aku pun mengurungkan niat ku untuk menonton tv karena mimpiku telah menjadi kenyataan bahwa memang ayahku dan keluargaku menginginkan anak dan cucu laki-laki sehingga aku tidak diperhatikan ataupun dilirik. Huhh...sungguh malang nasibku..
Vote & Commentnya ya...
Maaf baru bisa update ....

KAMU SEDANG MEMBACA
Arabian Family
Fiksi RemajaHaiii...untuk permulaan cerita ini saya akan menjelaskan apa yang ada di dalam cerita ini semoga kalian suka? Karena ini cerita tentang hidup gue yang emang bikin diri gue merasa ngilu, dan gue ingin menceritakan semua tentang kehidupan gue. Maka da...