3

3K 348 2
                                    

"Ingat, kita mungkin menikah tapi aku takkan menganggapmu istriku. Aku tetap menjadi seperti diriku sebelum menikah. Jadi jangan bermanja atau mencampuri urusanku. MENGERTI??!"
Sementara sang wanita hanya diam saja. Pria itu pun semakin kesal karna sedari tadi Ia berbicara tapi tidak ada timbal balik.
"Yakk.. seharusnya kau menjawab setiap omonganku jangan diam saja.. tck..!"
Wanita itu pun bingung. Serba salah menghadapi suaminya.
"Kini kita sudah menikah. Maka sudah seharusnya saya mengikuti ucapanmu. Dengan begitu akan tercipta keharmonisan dalam rumah tangga di masa yang akan datang." Tutur sang istri lembut dengan bahasa yang sangat baku.
Pria itu pun bingung.. "tck.. kau jarang berbicara. Sekalinya berbicara kau menggunakan bahasa yang tidak aku mengerti. Bagaimana aku bisa belajar menyayangimu kalau begini. Aku membutuhkan tempat tidur yang luas. Sangat luas." Sang suami pun beranjak ke kasur dan membentangkan kakinya lebar-lebar.
Sang istri hanya bisa pasrah. Ia menghampiri sang suami yang tertidur dan memangku wajahnya sambil memperhatikan wajah suaminya. Ia senang akhirnya Ia bisa bersama dengan orang yang dicintainya tapi Ia juga sedih bagaimana caranya agar Ia bisa mendapatkan hati suaminya. Akhirnya Ia terpaksa tidur dilantai. Tak apa badannya sakit. Ia pun sudah terbiasa saat latihan dulu. Yang penting ia lega suaminya telah tidur pulas dan berada di tempat yang nyaman.

Baekhyun mengerjapkan mata nya. Ia mimpi lagi pria yang serupa dengannya dan juga Hera

Apa artinya semua ini.. batin Baekhyun.

Baekhyun memandangi wanita dihadapannya saat ini. Ia terlihat damai saat tidur. Tiba-tiba Baekhyun teringat mimpinya tadi. Entah mengapa Ia ikut merasa bersalah belum dapat membahagiakan wanita tersebut. Baekhyun semakin bingung mengapa Ia dan Hera sangat mirip dengan orang yang ada dimimpinya tersebut.

Hera yang merasa ada pergerakan membuka matanya.

Ia bersyukur Baekhyun tidak memeluknya lagi tapi ia juga merasa seperti kehilangan. Hera akui ia seperti menemukan kenyamanan yang belum pernah ia rasakan. Rasa ini berbeda ketika ia memeluk orang tua atau kakaknya.

Ia melirik ke arah Baekhyun..
Sepertinya Ia sedang melamun. Ia belum sadar kalau aku sudah bangun. Apa yang sebenarnya kau pikirkan? Mengapa kau seringkali melamun?

Hera pun menyentuh bahu Baekhyun, "Oppa, kau baik-baik saja?".
Baekhyun terjengit kaget, lalu melihat Hera yang ternyata sudah bangun.
"Aku baik-baik saja. Tidurmu nyenyak?"
"Ya.." jawab Hera pelan. Rasa hangat menjalar ke pipinya. Bagaimana tidak nyaman, kalau semalaman mereka tidur berpelukan. Hera pun bangun hendak ke kamar mandi dan membuat sarapan. Tapi sebuah tangan mencegahnya,
"Mau kemana?" Tanya Baekhyun.
"Aku mau membuat sarapan. Aku lapar. Kau juga pasti lapar kan oppa?" Ujarnya sambil tersenyum.
Baekhyun mengangguk kaku dan segera melepaskan tangannya dari lengan Hera.

Omo... dia sangat cantik walaupun baru bangun tidur.
Baekhyun menggelengkan kepalanya.

Yakk.. Baekhyun pikiran mu benar-benar sudah tidak sehat..

Baekhyun pun teringat Hp nya. Ia lupa memberi kabar bahwa ia tak pulang semalam. Pasti mereka khawatir.

"Hyung.. kau dimana?" Tanya Baekhyun ketika Suho mengangkat telponnya.

"Yakk....!! Dimana kau Baek? Mengapa tidak pulang semalam. Kau tahu tidak kalau kami mengkhawatirkanmu.." Suho pun mengomel saat ia tau penelponnya ini adalah Baekhyun.

"Ya aku mengerti. Maafkan aku hyung. Aku akan segera pulang."

"Kau dimana memangnya Baek-ah? Kami mencarimu. Terakhir kami berpikir mungkin kau sedang pulang ke rumah orang tua mu".

"Tidak hyung, aku dirumah teman. Maaf kemarin aku benar-benar lupa".

"Teman mu laki-laki atau perempuan???"cecar Suho.

"Tck.. Sudahlah hyung, Aku pulang sebentar lagi."

Ia heran Suho seperti punya kepribadian ganda. Ia bisa seperti seorang Ayah yang bijak sekaligus menjadi Ibu yang cerewet. Baekhyun tersenyum geli dengan pemikirannya.

"Yak... kau jangan macam-macam dengan anak gadis orang hyunnie. Jangan hancurkan reputasi mu sendiri.. Jangan bermalam dengan sembarang wanita. Bagaimana bila ia menjebakmu. Itu bahaya...". Omel Suho panjang lebar.

Betul kan yang barusan kupikirkan. Batin Baekhyun.

"Iya iya hyung... tenang saja. Aku akan segera pulang"
"Baiklah kalau begitu. Cepat pulang dan hati-hati dijalan."
"Baik hyung.. Aku tutup teleponnya ya."
"Ya.. Kami tunggu Baek.. Bye"

Setelah menelpon dan merapikan diri, Baekhyun mencium aroma lezat. Ia pun segera beranjak menuju dapur. Saat melihat meja makan, Ia kaget karna makanan sudah siap.

Daebakkk... batin Baekhyun.

"Mari dimakan oppa.. kau sudah lapar kan?"
"Ya.. kau benar sekali.." ujar Baekhyun sambil mengedipkan mata.
Hera memalingkan wajah dengan cepat. Ia takut kalau Ia terlihat, blushing mungkin?

Mereka makan dalam diam.
"Hera-ya.. Terimakasih banyak atas semuanya...". Ujar Baekhyun setelah selesai makan.
"Sudah kubilang kan tak apa.. Tidak ada yang direpotkan.."
"Kau ada rencana hari ini?"
"Tidak. Tapi aku akan menemani oppa ku di sasana"
"Oppa mu??"
"Kakak laki-laki ku.. Dia pemilik sasana. Kami sering berlatih bela diri disana.."
"Ohh.. Baiklah. Emm.. Hera boleh aku menanyakan sesuatu padamu?"
"Silahkan.."
"Apa kau pernah bermimpi seseorang yang mirip dengan mu?"
Hera tampak berpikir, lalu "Tidak Oppa. Aku belum pernah. Memang ada apa?"
"Tidak ada apa-apa.."

Setelah selesai makan, Hera mencuci piring sementara Baekhyun bersiap-siap.
Hera lalu mengantarkan Baekhyun sampai depan pintu.

"Hati-hati Oppa.. Istirahatlah. Jangan paksakan tubuhmu.."

"Baiklah dokter ku yang cantik."
Pipi hera memanas dan memerah.

"Sampai jumpa Hera.. Nanti aku akan beri kabar. Oh ya berapa nomor telpon mu?"
Hera pun mengetikkan nomor ponsel nya di Hp Baekhyun.
"Ini sudah ku tulis... Aku akan menunggu kabar darimu."
"Aku pergi ya."
Hera pun mengangguk.

****

Hera duduk di sofa. Hera masih merasa bahwa yang terjadi semalam hingga pagi ini hanya mimpi...

Hera kemudian memutuskan menonton TV. Tapi tak ada yang menarik minatnya. Ia pun menonton sebuah siaran ulang acara penghargaan. Ketika mereka menyebut Exo sebagai pemenangnya. Hera kaget bukan main.. bukankah itu Baekhyun oppa?????

Astaga... pantas Hera merasa tak asing dengan wajah Baekhyun sebelumnya. Hera tidak percaya bahwa Hera semalaman dengan idol. Bodoh sekali dia. Mengapa yang Ia tonton hanya tentang bela diri saja selama ini. Ini akibatnya kan..

Huffttttt...

Hera menjadi lebih bimbang. Baekhyun seorang artis. Sudah pasti akan ada jarak yg panjang dengan nya yang hanya seorang gadis biasa.

Aku tidak boleh menyukainya.. batin Hera.

Ia lalu ingat bahwa dulu pernah ada kabar berita Baekhyun menjalin hubungan dengan sesama artis, fans pun marah dan menyerang artis wanita tersebut. Karna mereka menganggap Baekhyun berkhianat dari mereka.

Pemikiran fans yang terlalu fanatik dan tidak dewasa memang sempit. Mereka tidak sadar bahwa Idola mereka pun manusia dan punya kehidupan pribadi. Cukup depan panggung mereka milik fans tapi ketika turun panggung mereka juga menghadapi realita kehidupan mereka masing-masing.

Hufffttt... entah sudah berapa kali Hera menghela nafas panjang..

Taeyeon unnie yang cantik dan bertalenta saja diserang, apalagi aku yang hanya gadis biasa. Mungkin bisa ditendang ke luar korea..
Tapi bukankah Baekhyun Oppa dulu sangat mencintainya.. Apa mungkin sampai sekarang pun masih? Lalu apa arti dari kejadian semalam?

Hera semakin sedih dengan pemikirannya sendiri.

I Know That Is You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang