Episode 3: "Asisten Pahlawan"

17 0 0
                                    

Setelah mengetahui kalau sekolah itu adalah sekolah sihir murid-murid di sekolah itu pun menjalani test sihir dan hasilnya ada beberapa yang masuk kelas Asisten Pahlawan (AP) salah satunya adalah Held

“Kurora”

“Hm membosankan sekali mengapa kelas ini begitu kumuh ya” Ucap Held yang sedang menyandarkan kepalanya ke sebuah dinding di kelas AP

“Halo” Ucap seorang gadis yang mendekati Held sambil melambaikan tangannya ke arah Held

“Hm kau melambaikan tangan ke arahku?” Tanya Held ke gadis tersebut

“Memang ada siapa lagi selain kau” Ucap gadis tersebut dengan muka datar

“Hehehe ku kira kau melambaikan tangan ke arah orang lain” Ucap Held dengan sedikit tertawa

“Oh iya, namamu siapa kalau boleh ku tau?” Tanya gadis tersebut

“Namaku Held Pahlevi” Jawab Held

“Perkenalkan namaku Yuvia” Gadis tersebut pun mengulurkan tangannya ke depan

“Salam kenal ya” Held pun menjabat tangan Yuvia, tidak lama kemudian pun guru masuk ke dalam kelas

“Halo murid-murid perkenalkan namaku Wise kau bisa memanggilku pak Wise aku sebagai wali kelas kalian dan akan membimbing kalian untuk mengendalikan sihir” Ucap pak Wise

“Huh mengapa aku selalu bertemu dengannya” Ucap Held dengan suara yang kecil

“Pak aku ingin tanya apa sihir ini hanya digunakkan untuk bermain-main saja, apakah kita tidak mempunyai musuh?” Tanya seorang murid

“Pertanyaan yang bagus biar ku jelaskan ya, tujuan sekolah ini dibuat adalah untuk melindungi para pengguna kekuatan seperti kalian dari ancaman Organisasi Anti Sihir (OAS) yang bertujuan untuk membasmi para pengguna kekuatan di muka bumi ini dan menaklukan bumi” Pak Wise pun menjelaskan semuanya

“Apakah mereka ada yang bisa menggunakan sihir juga?” Tanya Held

“Ya ada beberapa yang bisa dan lagi pemimpin mereka adalah pengguna sihir elemen tanah” Jawab Pak Wise

“Lalu kenapa kalau pemimpin mereka pengguna sihir tanah Pak Wise?” Tanya Yuvia

“Kemampuan elemen adalah kemampuan yang paling hebat di muka bumi ini dan para pengguna elemen di bumi ini hanya ada lima tetapi baru diketahui empat saja maka dari itu dibuat Tentara Sihir yang bertugas untuk menghancurkan OAS dan melindungi keutuhan bumi” Jawab Pak Wise

“Berarti ini bukanlah sihir sembarangan aku harus berhati-hati dengan sihir ini” Held pun memandangi telapak tangannya

Beberapa jam kemudian...

“Akhirnya pelajaran selesai juga ya, ternyata pelajaran disini tentang sihir semua ya” Held pun memasukkan bukunya ke dalam tas

“Held” Panggil Yuvia

“Hm ada apa Yuvia?” Tanya Held

“Malam ini kau sibuk tidak kalau tidak apakah kau bisa antarkan aku ke toko buku?” Tanya Yuvia

“Bisa kok aku juga mau beli konsol game terbaru” Jawab Held

Pada malam hari....

“Dimana sih Held ini mengapa dia lama sekali” Yuvia pun terus memperhatikan jam di HP nya

“Yuviaaa!!!” Held pun memanggil Yuvia dengan berlari dengan tergesa-gesa

“Mengapa kau lama sekali?” Tanya Yuvia

“Maaf tadi aku ketiduran jadi aku telat deh” Jawab Held

“Ya sudah ayo kita berangkat” Ucap Yuvia dengan perasaan kesal, lalu mereka pun berjalan ke toko buku

“Hm maafkan aku Yuvia aku tau kau marah” Ucap Held

“Aku sudah memaafkan mu” Ucap Yuvia dengan nada datar

“Tapi mengapa wajahmu masih murung begitu” Tanya Held

“Sudahlah” Yuvia pun langsung masuk kedalam toko tersebut

“Hah yuvia” Held pun merasa bersalah

“Hey Yuvia kau ingin beli apa?” Tanya Held

“Aku hanya ingin beli novel saja” Jawab Yuvia

“Novel apa?” Tanya Held

“Novel yang bertema fantasi” Jawab Yuvia, Held dan Yuvia pun mencari novel tersebut

“Duarrrrrr!!!!!!!” Terdengar suara ledakan dari luar toko

“Hah apa itu” Tanya Held dan Yuvia secara bersamaan

Bersambung...

Kurora: "The Little Star"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang