Dia lagi-lagi mendesah. Ia berpikir jika ini memang sudah direncakan oleh mertuanya. Dia benar-benar merasa bodoh sekarang. Dia tidak tau harus bagaimana dan melakukan apa. Dia ingin pergi, tapi dia tidak mungkin membawa Hye Jung bersamanya juga tidak mungkin meninggalkan anak kecil itu sendiri. Namun jika dia tetap berada disana, dia akan kembali menjadi gila karena merasa terus dihantui oleh perasaan menyesal atas masa lalu.
Sudah lima tahun sejak Shin Hye pergi. Dan sudah lima tahun juga Hye Jung berada disini bersama keluarga Park. Dia benar-benar seorang ayah yang jahat dan seorang suami yang brengsek.
Seharusnya...
Dia bisa merawat Hye Jung dengan baik meskipun dia kini harus menguatkan dirinya sendiri. Bukan kah itu janjinya dulu ? Menjaga anak mereka dengan baik ? Tapi janji itu ia buat dengan Shin Hye. Dia hanya pernah berjanji akan melakukan semua hal untuk anaknya nanti. Dan inilah keputusannya. Meninggalkan Hye Jung ditempat keluarga Park. Dia bahkan sudah lupa kapan terakhir dia melihat Hye Jung. Tapi gadis itu sekarang tumbuh lebih cepat, dia terlihat tinggi, dengan pipi bulat, dan mata berseri seperti milik Shin Hye.
"Harabeoji... Halmeoni..."
"Mereka akan segera pulang" jawabnya cepat. Dia memutar-mutar bilah rokok yang diapit jarinya.
"Nde"
Kemudian dia mengangkat pandangannya. Dan mendapati Hye Jung berada diseberangnya dengan memeluk boneka beruang kecil miliknya.
"Kau tidak ingin main ?"
Tidak ada jawaban. Gadis itu hanya diam, menunduk kebawah.
"Bermainlah diluar. Tapi jangan pergi terlalu jauh" bentaknya. Seolah tak perduli dengan keadaan gadis kecil itu, Yong Hwa kembali memandang keluar jendela. Ia menyalakan pematiknya, mengisap batang rokoknya dan mengeluarkan asap mengepul dari mulutnya.
"Nde"
***
Berkali-kali dia menatap jam tangannya. Sudah hampir senja tapi keluarga Park tidak ada tanda akan kembali pulang malam ini. Dia benar-benar sudah sangat merasa bosan. Hingga suara keras seperti benda jatuh membuat kakinya yang refleks berdiri langsung berjalan cepat, mencari asal suara nyaring itu.
"Hye Jung-ah, kau tidak apa ?" tanyanya setelah mendapati Hye Jung tertelungkup dilantai. Ia mengangkat tubuh Hye Jung dan mendudukannya diatas anak tangga. Ia mencermati semua bagian tubuh Hye Jung, tapi tak ada memar atau luka yang terlihat.
"Apa kau baik ? Dibagian mana yang terasa sakit ?" gadis itu masih tak bergeming. Hingga tanpa sadar Yong Hwa mengikuti arah pandang gadis itu. Boneka beruang yang tadi siang ia peluk itu kini sudah robek dibagian kakinya.
"Kau ingin aku memperbaikinya ?"
"Nde" jawabnya cepat. Mata gadis itu pun berbinar. Melupakan rasa sakit akibat terpeleset karena ingin menaiki anak tangga.
Ia menatap serius pada tangan besar Yong Hwa yang memegang jarum jahit. Tangannya bergerak kaku, menandakan jika pria itu tidak profesional dalam hal itu. Tapi dia berusaha keras, mencoba menyatukan kedua bagian kaki beruang yang robek itu dengan kemampuan supernya.
"Ini..." dia memberikan boneka itu pada Hye Jung. Membuat Hye Jung menatap pada kaki beruang cokelat yang kakinya sudah di jahit renggang-renggang dengan benang berwarna merah muda.
"Itu tidak akan bertahan lama. Jadi kau harus memainkannya dengan hati-hati"
"Nde. Terimakasih" langkah kecil itu keluar dari ruang tv diikuti dengan senandung rianya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae, appa !!! [Clannad After Story : YongHye Ver]
Fanfiction"Aku tahu kadangkala kita melalui hal-hal yang sulit. Tapi tak peduli apa yang terjadi, tolong jangan pernah menyesali waktu yang kita habiskan bersama." -FurukawaNagisa- "Kamu seperti benih bunga, kamu akan terbawa angin dan memulai perjalananmu. k...