5. Hijrah??

2.8K 174 16
                                    

Tidak ada yang tau kapan hidayah itu datang. Semuanya tidak akan pernah terduga oleh siapapun. Termasuk saat ini. Rendra tengah terheran-heran menatap perempuan yang baru saja masuk kedalam kelasnya. Bahkan gerakannya mulai masuk hingga duduk di bangkunya yang tepat di depan Rendra mata Rendra masih terus mengamatinya. Rendra mengucek matanya. Memastikan bahwa penglihatannya tidak bermasalah. Mesatikan bahwa matanya masih normal. Dan saat perempuan itu menoleh. Ia baru tersadar. Bahwa apa yang ia lihat adalah nyata.

"Ck.. jangan lihat gue begitu." Ucap perempuan itu sembari menutup wajahnya lalu berbalik lagi. Tidak ingin menatap Rendra. Sementara Rendra malah beranjak dan berdiri tepat di depan perempuan itu yang membuat perempuan itu terus menunduk.

"Lo apa-apaan sih? Lihatin gue segitunya. Iya gue tau gue cantik. Plis deh jangan lihatin gue kayak gitu." Ucap Perempuan itu. Tapi Rendra tidak peduli dengan ocehannya.

"Lo serius Aurel kan?" Tanya Rendra dengan bodohnya. Membuat satu pukulan mendarat di lengannya dan membuat ia meringis.

"Bodoh!! Ya iya lah. Lo kira gue siapa?" Sungut Aurel.

"Enggak. Gue kira tadi ada bidadari nyasar ke sini." Ucap Rendra yang kontan saja membuat Aurel salah tingkah.

Dan sayangnya hal itu di sadari oleh Rendra yang membuat Rendra tersenyum dengan seringainya.

"Ciee bapeer..  padahal gue bohong.." setelah berucap Rendra langsung berlari. Membuat Aurel berteriak sembari mengejarnya.

"Rendraaaaaaaa..... awas yaa.." teriaknya heboh. Sementara Rendra terkikik menoleh ke belakang melihat Aurel yang masih berusaha mengejarnya.

Aurel yang terus berlari tidak memperhatikan sekelilingnya. Hingga ia tidak tau bahwa ada dua orang yang tengah berjalan melintasinya. Membuat ia menabrak dua orang itu dan berakhir terjatuh.

Rendra yang melihat hal itupun segera berlari menghampiri Aurel.

"Aduh... sorry yaa. Maaf gue nggak lihat tadi. Kalian nggak apa-apa kan?" Tanya Aurel panik.

"Kak Aurel?" Aurel mendongak saat namanya di panggil. Dan wajah Dinda lah yang ia lihat.

"Elo Din?? Sorry yaa. Tadi gue lagi ngejar Rendra dan nggak merhatiin sekitar gue." Ucap Aurel tidak enak hati.

Lalu ia bangkit dan mengulurkan tangannya pada Dinda. Namun matanya menyipit saat melihat seorang laki-laki yang turut terjatuh tadi. Ia kira ia hanya menabrak Dinda. Ternyata ia juga menabrak orang lain.

"Eh. Maafin gue ya.. gue nggak sengaja." Ucap Aurel pada laki-laki itu.

"Iya nggak papa kok." Jawabnya.

"Lo nggak papa Rel??" Tanya Rendra yang tiba-tiba sudah berada di belakang Aurel. Membuat Aurel bersungut kesal.

"Gara-gara lo nih. Gue nabrak Dinda sama dia."

"Elah.. Zhafran doang mah. Sorry ya Ran. Sorry juga Din. Ini anak emang ceroboh banget." Ucap Rendra yang langsung mendapat tatapan tajam dari Aurel.

"Iya bang. Nggak papa kok." Jawab Dinda.

Sementara Zhafran terdiam memperhatikan tiga orang yang berinteraksi itu.

Hexagon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang