Part 1

74 11 4
                                    

Scarlet POV's

"Aish... Masa tidak bisa sih ? Tolonglah aku, aku manusia yang patut dikasihani. Aku diusir dari rumah dan tidak diberikan uang sepeserpun. Berikan aku tempat tinggal 1 hari 2 malam saja" ucapku memohon pada pemilik kos-kosan yang berada dipinggiran jalan

"Maaf tapi aku tidak bisa memberimu tempat tinggal gratis" jawabnya, sialan kau Lucifer. Dia mengusirku tapi tidak mengasihaniku sedikitpun. Meskipun aku Iblis, tapi aku juga bisa lapar,haus,lelah,ngantuk. Sama seperti manusia. Hanya saja kami memiliki kekuatan untuk menghasut manusia agar jatuh dalam dosa.

Sedaritadi kutunggu orang yang benar-benar polos agar bisa kujadikan mangsa, sehingga aku dapat kembali lagi ke alamku. Didepan gerbang Harbour School ini aku berdiri, kulihat siswa-siswi yang ada disini sudah banyak yang melanggar peraturan. Sepertinya aku akan susah mendapatkan mangsa, karena kami bangsa iblis hanya bisa menghasut manusia yang masih polos, yang artinya jarang membuat dosa. Dan aku harus pindah ketempat lain untuk mencari mangsa lain

"Hey nona !" panggil seseorang dari belakangku, tapi aku tak menghiraukannya. Palingan juga cowok iseng yang suka godain cewek cantik like me. Hehe.

"Excuse me ? Mrs !" panggilnya lebih kencang, kenapa sih orang ini segitu cantiknya kah aku sampai dia tergila-gila ?

"Mrs ! Sorry , your wallet fell on the road" tiba-tiba saja ia sudah berada dihadapanku. Aku terkejut, ternyata dia ingin mengembalikan dompetku. Malunya aku.

"Owh, thankyou very much." jawabku dengan bahasa inggris, biar dia pikir aku ini orang luar makanya pas dia panggil aku tak menoleh

"Yeah your welcome" lalu ia pergi, tunggu dulu ! Bau apa ini ? Ini adalah bau kesucian, bau ini berasal dari cowok tadi yang artinya.... dia masih suci ?! Oh Lucifer, trimakasih kau sudah memberikanku seorang mangsa.

Dengan cepat aku melangkahkan kakiku mengejar lelaki tersebut, uhh bau kesucian ! Aku benci ini. Baunya sangat menyengat di hidungku. Kalian tau baunya seperti apa ? Seperti kalian mencium bau bangkai tikus dari jarak yang sangat dekat. Terpaksa aku harus menggunakan maskerku kalau tidak aku bisa pingsan.

"Maaf mengganggu, namamu siapa?" tanyaku pada saat ia sedang mengikat tali sepatunya, lalu ia mendongakkan kepalanya.

"Oh kau nona yang tadi ya ? Namaku Bryan, Bryan Mccartney. Nona sendiri" lalu ia memberikan tangan kanannya padaku

"Jangan panggil aku nona, sepertinya seumuran. Namaku Scarlet" ucapku sambil menjawab jabatan tangannya
, ia tersenyum padaku.

"Mau makan di dekat sini gak ? Biar kita lebih dekat" ajakku padanya padahal duitku juga gak ada T_T

"Boleh kebetulan aku juga ingin ke Greene Cafe, disitu lumayan murah jadi kutraktir saja. Mau ?" ajaknya, astaga anak ini terlalu baik. Sepertinya mudah untuk masuk dalam jebakanku

"Baiklah, ayo"

********

"Jadi, kau tinggal dimana ?" tanya Bryan sambil meminum minumannya

"Umm... Aku belum punya tempat tinggal, aku baru pindah kesini" jawabku, kuharap ia akan menawarkanku agar tinggal dirumahnya, kan lumayan aku bisa menghasutnya nanti

"Begitu ya, kenapa kau tidak tinggal dirumahku saja sementara ? Kebetulan aku tinggal sendirian" tawarnya padaku, BOOM. Kali ini Lucifer sepertinya sedang baik hati padaku. Trimakasih Lucifer.

"Serius ? Boleh deh" jawabku tersenyum lebar, ini sebuah keajaiban yang luar biasa. Kesempatan ini tidak boleh kusia-siakan

"Um... Berapa umurmu ?"

Umur ? Oh iya, didunia manusia ada yang namanya umur. Mungkin jika diduniaku sekarang aku sudah berumur 180 tahun, berarti didunia manusia umurku 18 tahun.

"Oh umurku 18 tahun, dan kau sendiri ?" tanyaku balik.

"Kita seumuran" jawabnya dengan senyuman yang manis. Ugh, kenapa dia harus tersenyum ? Aku tak suka senyuman

"Baiklah, setelah ini kita akan pergi ke apartemenku" lalu ia berdiri dan menggandeng tanganku "ayo kita pergi sekarang" ucapnya sambil tersenyum lagi. Sepertinya anak ini suka sekali tersenyum

********

Bryan POV's

"Anggap saja rumah sendiri" ucapku pada Scarlet yaitu gadis yang baru saja kutemui tadi siang

"Rumahmu bagus juga" pujinya, ah senangnya hatiku. Kalian tau, hanya Scarlet saja yang memuji rumahku.

"Ah.. Trimakasih" jawabku sambil tersipu malu, dan Scarlet hanya tertawa kecil. Kenapa hatiku rasanya deg degan ya ? Apa aku.. Ah tidak mungkin, kami kan baru bertemu tadi siang.

"Bry, kamu tinggal sendiri disini gak kesepian ?" tanya Scarlet dengan antusias

"Um.. Sebenernya sih kesepian, makanya aku memperbolehkanmu tinggal dirumahku"

"Kalau boleh tau, memangnya keluargamu dimana ?"

Aku hanya diam. Kata-kata Scarlet membuatku tertegun. Aku tak bisa berkutik apapun setelah apa yang terjadi pada keluargaku.

"Bry, kok diem aja ? Apa pertanyaanku menyinggung perasaanmu ? Kalau iya maafkan aku ya" ucap Scarlet meminta maaf

"Oh tidak bukan begitu, hanya saja aku sedang tidak ingin mengingat hal yang menimpa keluargaku"

Lalu Scarlet hanya tersenyum kecil sambil mengelus-elus pundakku dan berkata "Aku tau dimana keluargamu"

----------------------------------------

Loha ^^

Maaf updatenya agak lama , kalau banyak typo yang bertebaran biarkalah ya wkwk. Jangan lupa vomment ya guys. Tq

My Choice'sWhere stories live. Discover now