Part 2

45 6 0
                                    

Scarlet POV's

Sebenarnya asal kalian tau, aku ini tak mengetahui apapun tentang keluarga Bryan. Tapi aku dapat mengetahui isi pikiran dan hatinya. Pada saat aku menanyakan tentang keluarganya, ia mulai berpikir dan mengingat nama-nama dari keluarganya, bagaimana keluarganya tidak bersamanya lagi dan lain-lain. Dan disaat itu pula aku mulai membaca pikirannya

"Kau tau dimana keluargaku ?!" tanya Bryan dengan mata yang terbelalak

"Ya aku tau, tapi maaf aku tak bisa memberitahukannya padamu" aku berusaha agar dia makin penasaran

"Scarlet kumohon, berapapun bayarannya asal kau ceritakan. Aku akan memberikannya. Tolonglah aku" ia memohon sampai menangis, aku kasihan padanya. Tapi memang kenyataan aku tak tahu apa-apa, aku hanya mengarang.

"Tenanglah Bry, mereka baik-baik saja." jawabku sambil tersenyum palsu.

"Tidak ! Aku ingin tahu dimana mereka. Tolonglah apa saja akan ku lakukan padamu"

Baiklah, ia sendiri yang datang dalam lubang kejahatan yang kubuat. Ternyata dia gampang sekali dipengaruhi, padahal aku baru saja bertemu dengannya hari ini.

"Baiklah, ada 1 syarat yang harus kau penuhi terlebih dahulu." ucapku dengan serius sambil menatap mata Bryan dalam-dalam

"Apa itu ? Beritahukan padaku. Aku mohon"

"Kau yakin bisa melakukannya ?" tanyaku dengan aura-aura iblis yang sebenarnya tak boleh kulepaskan sekarang, tapi aku tak kuasa. Hatiku sudah bergejolak dengan cepat.

"I..iya aku pastikan bisa !" jawabnya mantap sedikit ragu, bibirnya bergetar-getar seperti melihat hantu. Ya memang sih aku ini hantu alias iblis

"Kau mau melakukan apapun yang kusuruh sampai akhir hayatmu, apa kau yakin bisa ?" tanyaku sekali lagi, aku ingin memastikan ia sungguh-sungguh atau tidak

"Iya aku bisa Scarlet ! Aku bisa !" teriaknya hingga membuatku tercengang. "Sekarang dimanakah keluargaku ?" tanyanya masih penasaran, stupid.

"Keluargamu sekarang ada di Pennsylvania. Tapi, ayahmu kini sudah tiada karena Kecelakaan pesawat waktu itu" ya hanya itu yang kenyataan, maksudku Ayahnya meninggal itu memang benar-benar nyata. Karena aku pernah bertemu Ayahnya di Alamku.

"Te..terimakasih Scarlet, setidaknya aku tau kalau mereka masih baik-baik saja" ia tersenyum lebar lalu memelukku, huft. Badannya Bau parfum dan itu sangat menyengat.

"Ya sama-sama"

********

"Bry, kita jalan-jalan yuk" ajakku padanya, aku bosan hanya duduk diam dirumah yang sebesar ini. Aku juga ingin berburu. Aku harus mengajarkan kejahatan dulu pada Bryan.

"Mau kemana Scar ? Udah jam 11 malem, gak baik cewek keluar malem-malem" ia menasehatiku , tapi aku ini seorang iblis, jadi bebas keluar kemana saja

"Tapi aku bosan, ayolah kita kelilingi apartment ini" ajakku padanya sampai akhirnya ia setuju. Pada saat kami sedang mengitari apartemen ini, aku mendengar suara bising dari 4 kamar setelah kamar Bryan.

"Bry, itu apaan sih berisik banget dari kamar itu" sambil kutunjukkan kamar yang kumaksud

"Um.. Itu adalah ruangannya Tammy, dia memang penggila musik. Apalagi musik Rock. Beberapa tetangga sudah banyak yang menegurnya, tapi tetap saja ia terus begitu" ujarnya menjelaskan padaku , well mungkin ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengajarkannya berbuat jahat, tapi dibalik itu dia juga berbuat kebaikan demi para tetangga yang terganggu

"Bry, kamu masih inget janjimu yang tadi kan ?"

"Janji ? Oh iya ingat, kenapa ?" tanyanya bingung

"Bisakah kau melakukan sesuatu padaku sekarang ini ?"

"Boleh, apa itu ?"

********

Dengan perlahan Bryan mulai melangkahkan kakinya kedepan pintu kamar Tammy, lalu ia memencet bel pintu. Dengan gugup namun aku menyemangatinya dari kejauhan, aku hanya mengintainya saja. Lalu keluarlah sosok Tammy dari dalam kamarnya, kemudian mereka sedikit basa-basi lalu masuk kedalam ruangan

Sebelum melakukan hal ini, aku sudah mengajarinya beberapa trik dan juga sudah memasang earphone ditelinganya agar bisa mendengar aba-aba dariku

Bryan POV's

Aku sangat gugup, belum pernah aku melakukan hal sekeji ini. Tapi apa boleh buat, aku sudah berjanji pada Scarlet. Toh ini juga buat kebaikan kita semua.

Setelah aku masuk dalam kamar Tammy, ia mempersilahkan aku duduk.

"Mau minum apa Bry ?" tanyanya ramah sambil tersenyum padaku

"Ng.. Teh manis saja Tam" jawabku , lalu ia pergi ke dapur.

"Waktu yang tepat, sekarang kau tusuk kepalanya dari belakang saat ia sedang membuatkan minuman" ujar Scarlet memberikan aba-aba dibalik earphoneku ini

Aku bingung, apakah hal yang kulakukan ini benar ? Hatiku mengatakan ini tidak benar tapi di lain sisi para tetangga selalu merasa terganggu oleh suara dari kamar Tammy. Aku mulai berdiri dari tempat duduk dan berjalan pelan-pelan ke arah Tammy. Tapi kakiku ini sangat berat seolah ia menyuruhku agar tidak melakukannya. Apa yang harus kulakukan?

-------------------------------------------

Haloh ^^

Hayolohh menurut kalian Bryan bakal bunuh atau nggak ?  Jawab di comment ya gaess. Kalau ada typo mohon dimaafkan. Jangan lupa vommentsnya ya

Thankyou.

My Choice'sWhere stories live. Discover now