Aku menaruh rumah-rumahan kecil mainan baruku, ke atas nakas samping kasurku yang biasanya tempat aku menaruh air putih, atau buku. Ketahuilah, biasanya aku insomnia, karna itulah aku selalu menaruh buku di dekatku.
Entah mengapa, hari ini rasanya tubuhku sangat lelah, hingga aku pikir, aku bisa langsung tidur saat ini juga. Karena mom selalu mengajarkanku tata krama sebelum tidur, dengan terpaksa aku mengganti pakaian ke piama, lalu menggosok gigi dan mencuci wajahku, setelah itu, aku tertidur dengan pulas.
~~~~~
Suara gemerisik juga cahaya yang menyilaukan, menganggu tidurku, hingga membuatku sedikit tersadar untuk mencari hal yang mengangguku.
Apa tikus kini mulai berani keluar dari tempatnya, musim dingin seperti ini?
Cahaya menyilaukan itu, datangnya dari arah nakasku, tepatnya di belakangku karena aku tidur tengkurap menghadap pintu. Ketahuilah, aku selalu tidur dengan posisi ini, dan selalu mematikan lampu sebelum tidur, namun entah siapa yang menyalakan lampunya lagi. Perlahan, aku membalikan tubuhku dan terkejut setengah mati saat yang kulihat berkilauan adalah rumah kecil yang tadi dihadiahkan untukku!
"Apa kau pemilikku, sekarang?"
Ada suara!
Jantungku berdegup dengan kencang, desiran darahku mulai membuat seluruh bulu kudukku meremang dan berdiri.
Aku melihat makhluk kecil mirip manusia di sana. Memandangku, dan parahnya ... bicara padaku! Apa aku masih berada di dunia mimpi?
"Oh, kau pasti terkejut,"kata makhluk kecil itu.
Aku makin terkejut setengah mati, ketika makhluk kecil itu, bertransformasi secara tiba-tiba menjadi pria di hadapanku, sambil tersenyum—yang jujur kuakui sangat tampan—dan menyentuh punggung tanganku, menciumnya dengan lembut. "Aku Jeon Jungkook. Salam kenal, Cantik!"
"Aaaaaaaaaa, Hantu!"
Pria ini ah tidak, makhluk ini, hanya terkekeh melihat sikapku barusan. Mengapa dia tertawa? Dan lagi, kemana Ken? Apa dia tidak mendengar teriakanku barusan?
Ah aku lupa, dia pasti tidur sambil mendengarkan musik keras-keras lewat headphone-nya. Aku sedang sial!
"Siapa namamu, Nona?" Tanyanya sambil duduk di pinggiran kasurku.
Dengan reflek aku menjauh hingga aku berada di ujung kepala kasurku. "Dimana tata kramamu, Young gentleman—ah makhluk astral?"tanyaku menutupi ketakutanku.
"Baiklah, aku akan memperkenalkan diriku." Makhluk itu, mendekat kepadaku, kemudian membelai pipiku yang membuat darahku kembali berdesir dengan cepat lagi. Ah sial! Mengapa aku menjadi seperti ini!
"Namaku, Jeon Jungkook. Aku seorang thumbelina yang akan membuat pemilikku bahagia. Jadi, nona cantik sepertimu, memiliki kesusahan apa, hingga dewa mendengar keluh kesahmu, dan mengirimku ke sini, huh?"
Aku tak percaya dengan yang ia katakan!
Demi tuhan, sepertinya aku masih bermimpi. Apa ini masa puberku? Mengapa aku memimpikan seorang lelaki, di tambah tampan seperti dia sih?
"I can hear you, Young Lady."
"A-apa?"
"Aku bisa mendengar suara hatimu, Dear. Apa kau bilang aku tampan, tadi?"
Ah tidak!
Dia mendengarnya. Ia bicara seperti itu sambil masih membelai pipiku, menciptakan desiran aneh lagi di kedua pipiku.
"Aku bisa menjadi sahabat, orangtua, teman, atau mungkin
... pacar? Mulai saat ini, aku akan ada 24/24 bersamamu kapanpun kau butuhkan. Untuk ketentuan lain, bisa kau ketahui setelah ini."Ia menarik wajahku ke arah wajahnya. Ya tuhan! Apa barusan ini, ia menciumku?
Makhluk yang mengaku bernama Jungkook ini, menjilat bibirku, dan jantungku sedang berlomba sprint di dalam rongga dadaku. Suatu kata-kata terpampang di pikiranku seraya Jungkook menciumku. Itu semua, hal, dan ketentuan soal dirinya. Beberapa detik kemudian kata-kata tersebut menghilang, dan ciuman Jungkook berhenti.
"Yang tadi itu bonus. Karna kau sangat cantik."
Sesungguhnya aku tidak ingin menyumpah, karena itu perbuatan buruk. Tapi karenanya, aku menyumpah.
Holyfuck! My first kiss is a thumbelina.
The day
To be continued
Parah bat gada yg comment :v nyari ide susah loh 😂🔪❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Thumbelina [Pindah]
Fiksi PenggemarSinopsis : Karen adalah satu-satunya orang yang tidak tahu, mengapa ia dijauhi, bahkan dibenci seisi sekolah. Suatu saat, ia mendapatkan hadiah berupa rumah-rumahan kecil yang ternyata sebuah benda ajaib tempat tinggal sesosok "Thumbelina" versi...