>>>
" sayang please bangun, jangan buat aku kawatir"
Al berkali kali mengelus kepala yuki dengan tangan kirinya.
Cup
Cup
Cup
Al mencium yuki berkali kali tanpa disadari airmata menetes kepuncak kepala yuki, sungguh ini menyakitkan untuk seorang alghazali, yuki adalah segalanya, yuki adalah kelemahannya, yuki adalah nyawanya, yuki adalah separuh jiwanya.
" sayang maafin aku, maafin aku, maaf maaf, maaf" gumam al berkali kali disamping kemudinya.
____
Boy mengikuti mobil al untuk menuju ke penginapannya dan diapun tak henti hentinya memanjatkan doa untuk yuki.
" Ya Allah semoga yuki gak kenapa napa, semoga saja cepet sadar" gumam boy sambil terus memacu mobilnya.
____
Skipp
Bragh
Al keluar dari sedan kemudinya dan beralih menuju sedan penumpang sebelahnya.
Dengan cekatan al membopong yuki untuk di bawa masuk. Jangan lupakan soal kecupan kecupan kecil dari al.
Dengan sekali hentakkan al dapat membuka pintu dengan kakinya karena memang pintunya sengaja tidak di kunci.
Al seperti orang kesurupan dalam membawa yuki, al segera membaringkan tubuh mungil yuki ke sofa bagian tamu.
Al segera lari mencari minyak angin untuk membuat yuki sadar dari pingsannya.
Saat al masih sibuk mencari minyak dan mengambil segelas air putih boy datang dan langsung duduk di samping yuki.
Tangan boy mengelus rambut dan dahi yuki dengan sayang.
" yuks sadar donk, hey" lembut boy
Tangan boy berpindah kepipi yuki.
" yuks katanya mau gue jemput, hey bangun yuks"
Saat boy ingin menggenggam tangan kanan yuki al datang dengan membawa minyak kayu putih serta segelas air putih.
' minggir" dingin al
Boy mencoba sabar karena saat ini yang terpenting adalah kesadaran yuki.
Boy berpindah dari posisinya dan duduk di sofa dekat yuki juga.
Al dengan telaten membaui hidung yuki dengan minyak kayu putih.
" by, bangun dong, hey, by' lembut al
Deg
Jantung boy seakan berhenti berdetak saat mendengar kata kata al.
" by??" tanya hati boy
" apa al dan yuki taken? Tapi gak mungkin mereka kan kakak adek"
" tapi perhatian al lebih dari seorang adek"
Sungguh akal sehat dan juga hati boy berperang dalam mencari kebenaran antara kakak adek tersebut.
Mata boy menatap sayu yuki dan al bergantian, lagi lagi hatinya sakit.
" al coba lo pijat ibu jari kakinya" saran boy karena yuki tak sadar juga.
Alpun menuruti apa kata boy walaupun tak suka nyatanya demi yuki pun tak masalah.
Saat al memijat jempol kaki yuki boy menggantikan untuk membaui hidung yuki.
Keduanya tetap berusaha dalam misi yang sama yaitu membuat yuki sadar.