DIA

26 5 1
                                    

Diana POV

Pagi ini setelah menyantap sarapan omelet kesukaanku yang dibuat spesial oleh mum ku aku langsung beranjak untuk ke sekolah. Dan saat aku sedang memakai sepatu sudah terdengar teriakan bayi besarku diluar pagar "DIANAAA WOY ELAH LAMA AMAT, PEGEL NIH" teriakannya membuat kelinciku lari terbirit ketakutan, "IYA SABAR ELAH INI DAH SYAPP" balasku sambil teriak. Setelah utu aku langsung membuka pagar dan terlihatlah seorang perempuan berparas cantik yang sering kupanggil "baby axel" itu sedang merengut malas melihatku yang sangat lama tadi haha maafkan aku, baby axel.

~~~
TEEETT...TETTT...TEEET

Bunyi bel istirahat pun tiba, aku dan axel pun langsung menuju kantin yang mungkin sudah penuh dan kemungkinan besar kita tidak akan dapat tempat duduk. Dan ternyata memang benar adanya, aku dan axel terlambat, semua kursi telah penuh kecuali kursi di seberang sana di dekat jendela, disana terdapat 2 orang laki-laki yang sedang menyantap makanannya dan entah mengapa semua orang malah berebut tempat duduk di tempat yang penuh dibanding duduk disebelah 2 orang laki-laki itu. Tak lama aku berpikir, Axel sudah menarikku menuju meja makan tempat 2 laki-laki itu berada. Saat aku duduk aku sangat terkejut. DEG. "DIXA?" teriakku membuat Axel dan teman Dixa melongo, "Hey Diana" jawabnya dengan tenang sambil tersenyum. Oh tidak senyumannya membuatku ingin meleleh seperti lollipop yang terkena panasnya matahari.Cukup Diana kembali ke topik. "Eh mm ya apa kau tak keberatan jika aku disini bersama temanku?namanya Angelia Axelina" kataku sambil memperhatikan biru laut di matanya itu. "Oh tentu saja kau tak menggangguku, oh ya perkenalkan ini juga sahabatku namanya Dion" jawabnya sambil tersenyum lagi. ah aku mulai membenci senyumannya itu yang selalu membuatku meleleh terus. "Oh ya, baiklah lebih baik sekarang kita ambil makanan saja dulu, ax" ucapku lembut, dan ketika aku hendak oergi dari meja itu rok milikku tak sengaja tersangkut di paku kursi yang menonjol dan aku sangat kesulitan melepaskannya, "sini biar kubantu, tak apa jangan terlalu tergesa-gesa, Diana" katanya dengan sangat cekatan, dan tak disangka-sangka tangan kami berpegangan dan membuat mata kami saling bertemu, sangat lamaa. "Ehhmm..Diana lebih baik kita balik ke kelas aja deh ya daripada nanti jatuh cinta pada pandangan pertama HEHE" celetuk Axel mengagetkanku dan Dixa. "Oh ehm yaya ayo. Terima kasih Dixa, aku harus balik ke kelas dulu.bye" dan Dixa pun membalasnya dengan anggukan dan senyuman manisnya itu.

~~

"Gila ya lo senyum-senyum gajelas" teriak dikupingku yang membuat sakit gendang telingaku ini, "oh ayolah Axel bisakah kau tak teriak seperti itu?aku hanya memikirkan hal tadi di kantin, itu membuatku berbunga entah mengapa, Ax" jawabku sambil tersenyum. "Yaa mungkin ini bisa jadi awal untuk kau dan Dixa, lagipula aku setuju jika kau berpacaran dengannya" kata Axel gampang. Apakah aku mulai mulai mencintainya? Mungkin saja haha, batinku senang.

PLEASE VOMMENT GUYS FOR MY FIRST BOOK IN WATTPAD.

#5votefornext

Girls With TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang