andira

71 11 1
                                    

"DIRA!" suara itu menggelegar di koridor sekolah. Yap siapa lagi kalau bukan si cempreng dinda.
"Apaansi din kok teriak2 gitu berisik ih" ucap dira sambil membetulkan letak kacamatanya yang merosot kebawah.
"Is lagi si lo kemana aja coba? Gue nyariin juga" ucap dinda.
"Gue abis ke perpus din" jawab dira dengan tampang malas.
"Perpus again, perpus again. Lo gak bosen apa?" ucap dinda setengah jengah.
"Ya terus mau kemana lagi emang? Kan tempat paling nyaman cuma di perpus" ucap dira dengan santainya.
"Ya ya ya serah lo deh. Oh iya pulang sekolah temenin gue ke mall yuk, please?" kata dinda sambil setengah memohon.
"Mau ngapain? Yaudah gue temenin tapi jangan lama-lama ya soalnya gue kan gak boleh pulang malem sama bunda" ucap dira.
"Iya iya duh bawel banget deh" ucap dinda jengah.

Mereka berdua pun berjalan bersisian di koridor, saat sampai tanjakan tangga mereka berdua berpapasan dengan genta dan lintang, dan dengan santainya saat dira ingin menginjak tanjakan yang kedua, kaki genta menyelengkat kaki dira hingga terjatuh dan kacamata cewek itu terlepas dari tempatnya.

"Lah lo ngapa dah kok tengkurep disitu?" tanya genta polos, namun bibirnya membentuk seringaian kecil.
"Gila apa lo ta nyelengkat dira kaya gitu? Kalo dia kenapa-kenapa gimana bego?" ucap dinda dengan menggebu gebu.
"Lah emang gue nyelengkat dia yah? Dianya aja bego punya mata udah empat masih aja bisa jatoh bego amat" ucap genta dengan santainya lalu disusul oleh tawa lintang yang menggelegar. Dan setelah itu, genta dan lintang meninggalkan dira yang masih mematung dan dinda yang sudah memasang tampang kesal luar biasa.
"Lo tuh lawan dia dikit kek, marah kek, atau apa gitu jangan diem aja apa dir kalo lo diem aja dia makin gencar nginjek-nginjek lo tau gak" ucap dira dengan tampang merahnya yang menahan kegondokan oleh sahabatnya itu yang diam saja saat di bully oleh genta dan teman-temannya.
"Udahlah din, gak apa-apa. Lagian juga gue kan gapapa cuma lecet dikit doang kok" kata dira sambil berdiri dan membersihkan rok bagian depannya.
"Terserah lo deh gue tuh cuma gak pengen lo dibully terus sama genta cs yang sifatnya kaya iblis kekurangan asupan" kata dinda sambil menghela nafas.
"Hehe gapapa kok din gapapa, toh bunda gue juga bilang jangan bales orang yang udah jahat sama kita biar allah aja yang bales hehe" kata dira sambil tersenyum mencoba menenangkan sahabat kesayangannya itu.
"Terserah lo aja deh" sahut dinda sambil memutar bola matanya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke kelas mereka.

=the last second=

"Yeh apaan si lo kadal buntung itu punya gue setan" ucap akbar dengan nada nyolotnya.
"Eh bego jelas-jelas gue duluan yang mesen sok ngaku-ngaku lagi lo puntung rokok" ucap gilang tak kalah sewotnya.
"Apaan si lo pada tai berantem aje. Tinggal pesen lagi apa susahnya si" sahut genta yang merasa terganggu saat mendengar dua manusia idiot itu beradu mulut hanya karena pesanan minuman. Yap, seperti apa yang kalian pikirkan, genta sudah berada di warung nyai bersama ke empat temannya dan anak SMA dari sekolah genta dan sekolah lainnya. Genta memang bolos pelajaran dengan keempat temannya.
Saat ini, genta tengah duduk di bale warung nyai dengan telunjuk dan jari tengah  memegang puntung rokok yang tinggal setengah sambil memainkan gitar.

"Eh masa gue abis ketemu cewe cakep dah" ucap lintang yang baru saja datang.

"Ketemu dimana?" tanya akbar yang baru saja keluar dari warung nyai dan menghampiri kedua temannya yang berada di bale warung.

"Ketemu di belokan perempatan sekolah. cakep, demen dah gue" gumam lintang.

"Halah tai lo, banci aja lo kata cakep. Lo mah ama spesies apapun doyan tang." ucap gilang yang baru datang lalu disusul tawa oleh genta dan akbar

"Ye anjing masih mending gue daripada lo suka sama orang gaberani nembak cemen lo kek banci" ucap lintang.

"Anjing." ucap gilang dengan nada dingin.

"Yaelah baper amat mas. Ulu tayang sini peluk." kata lintang dengan nada manja. Yang disusul oleh suara tawa dari mereka berempat.

***

Voment.



Bila❤

The Last Second!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang