SATU

9 0 0
                                    

[LILZA]
Diandra berlari tergesa-gesa dari parkiran menuju aula kampus barunya. Ya, hari ini dia resmi menjadi seorang Mahasiswa baru di tempatnya belajar. Kebetulan hari ini adalah hari pertama jadwal Diandra mengikuti kegiatan Ospek di kampusnya, dan baru hari pertama Ospek dia sudah 'TELAT' sepuluh menit.

"Aduh, mampus gue", katanya sambil berlari dan sesekali melirik jam arloji di pergelangan tangan kirinya.

Tapi saat sedang asyiknya berlari, tanpa sengaja dia menabrak seseorang dan akhirnya hanya dia yang terjatuh.

"Aww!", pekik Diandra saat sudah merasakan bokongnya terkena dinginnya lantai. Karena tak ingin terlalu lama berkenalan dengan lantai kampus barunya itu, dia pun segera bangkit sambil mengelus-elus bokongnya yang kesakitan. Tanpa dia sadari, sepasang mata masih setia memperhatikan dirinya mulai dari terjun bebas ke lantai sampai dia bangkit kembali. Merasa ada orang yang memperhatikannya, Diandra langsung menolehkan kepalanya untuk melihat seseorang itu.

"Eh, lo! Ngapain disitu? Ngapain liatin gue macem ngeliatin rendang? Lo yang nabrak gue?", sedetik kemudian. "Jadi lo yang nabrak gue? Dasar cowok kurang ajar! Berani-beraninya lo nabrak gue! Lo mau gue sumpelin...", belum sempat Diandra meneruskan kalimatnya, mulutnya sudah disumpelin diluan dengan roti isi coklat oleh cowok yang berdiri di depannya.

"Berisik banget lo! Lo ngapain masih disini? Lo junior baru kan? Kok gak ke aula lo? Sana pergi!", usir si cowok tersebut dengan tatapan dinginnya lalu pergi meninggalkan Diandra yang masih tercengang mendengar perkataan si cowok barusan dan tentunya dengan roti yang menyelip masuk di antara bibirnya.

"Dia bilang apa tadi? Apa-apaan ini maksudnya? Wah, gak punya sopan santun main ninggal-ninggalin orang. Pake disumpel roti segala lagi mulut gue. Untung enak. Gue makan aja deh, hehe", cengirnya sendirian (dasar Diandra!). Tiba-tiba memorinya mengingat sesuatu.

"Mampus gue! Gue telat! Cowok sialan!", omelnya sambil lari sekencang yang ia bisa dan masih bisa nyempetin buat ngabisin sisa rotinya.

Sesampainya di aula tempat berkumpulnya para mahasiswa baru, dan dengan keadaan nafas yang tak beraturan, tiba-tiba seseorang memanggilnya.

"Kamu yang baru datang! Ngapain ngos-ngosan gitu? Telat lagi kamu! Berdiri di atas panggung sekarang!", perintah seseorang yang tak lain adalah kakak senior yang merupakan panitia Ospek di kampusnya.

"Tapi kak, saya..saya... hah..hah..baru nyampe kak. Masa langsung disuruh naik ke atas panggung?", jawab Diandra dengan nafas yang masih tak beraturan.

"Kamu ngelawan saya?", bentak senior cowok tersebut.

"Eh.. eh enggak kak. Iya-iya saya ke atas panggung sekarang". Diandra langsung pergi menghilang dari hadapan kakak seniornya tersebut.

Sial! Kenapa senior disini galak-galak banget sih? Aaarrghh!

Jantung Diandra berdetak lebih cepat saat kakinya sudah menginjakkan lantai panggung, dan dengan ribuan pasang mata yang melihat ke arahnya dengan tatapan bingung.

"Mati gue! Kok banyak banget perasaan makhluk-makhluk disini? Ya Allah, tolonglah hambamu ini", ucapnya gemetaran dalam hati.

Tubuhnya semakin gemetaran saat ribuan pasang mata itu, alias para mahasiswa baru masih dengan tampang bingung mereka terus melihat kearah Diandra. Ditambah lagi, kakak-kakak panitia Ospek yang dari tadi senyum-senyum penuh arti saat melihat Diandra sudah gemetaran. Dan jantungnya berdetak lebih kencang lagi dari kecepatan normal, ketika dilihatnya kakak senior cowok yang memarahinya tadi naik ke atas panggung dan berdiri tepat di sampingnya.

Mau diapain ini gue?

"Perhatian buat adik-adik baru di kampus ini. Perkenalkan, nama saya Yudha Bagaskara. Saya disini sebagai Ketua Panitia Ospek ingin memberitahukan bahwasanya ada hiburan sedikit untuk kalian semua. Di samping saya, ada teman kalian yang ingin menyatakan perasaannya pada kakak Panitia Ospek yang bernama Davin Abraham Pratama".

APA?!

"Nyatain perasaan? Gila gila gila! Mati gue!", jerit Diandra dalam hati.

"Buat kakak senior yang bernama Davin Abraham Pratama silakan naik ke atas panggung sebentar kak. Ini ada adik junior kita yang ngebet pengen nyatain perasaannya ke kakak", lanjut kakak senior tadi yang bernama Yudha dengan senyuman licik di wajahnya.

Dasar gila!

Tak lama kemudian, naiklah seorang cowok bertubuh tinggi, berkulit putih dan tentu dengan tatapan tajam yang menusuk langsung kearah Diandra.

DIA?!

. . .

Hai, ini cerita pertama saya di wattpad. Memang gak sebagus penulis lainnya, but saya juga masih dalam tahap proses buat jadi penulis yang lebih bagus lagi.

Salam kenal,
Sehun's girlfriend.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang