Cerpen Fantasy-Romance : Just A Friend

42 6 10
                                    

"Tessa!" Panggilan Elang itu, membuatku berbalik untuk mendapati sahabatku dari assasins itu berlari ke arahku.

"Ada apa, Lang?" Tanyaku dengan senyuman, sebagai seorang healer aku harus ramah.

"Aku butuh bantuanmu."

"Bantuan apa?" Tumben seorang assasins meminta bantuan pada fairy, bahkan healer, biasanya Fairy dan Healer akan menghindar karena takut akan dibunuh oleh assasins, tapi aku? Aku kenal Elang, aku tidak akan takut padanya.

"Aira tertembak." Dan ucapan itu bagai peluru, membuat insting healerku waspada, Elang langsung memegang tanganku, membawaku pergi dengan kecepatan supernya.

Kami akhirnya berhenti di depan sebuah gubuk, aku hanya meringis dalam hati memandang gubuk assasins ini, terbuat dari kayu hitam, dan atapnya terbuat dari api, berbeda daripada diriku yang memiliki rumah natural.

"Ayo, Aira sekarat," ucap Elang. Aku tidak bergerak, pemandangan ini terlalu menyeramkan bagiku, pakaianku panjang, apa mereka akan terbakar?

Seakan menyadari kegugupanku, Elang berhenti dan menggenggam tanganku erat. Hangat, tangannya memberikan kehangatan padaku.

"Kau tidak usah khawatir, tidak akan ada yang mencoba membunuhmu, karena aku akan menyelamatkanmu." Ucap Elang membuat aku mengangguk pelan, aku berusaha menenangkan detak jantungku, dan menarik napas, ini akan berhasil.

"Ayo."

~●~

"You're a fairy..." bisik Aira dengan nada benci, tangannya yang memiliki kuku tajam, diacungkan padaku, aku mundur selangkah. Seakan menyadari ketakutanku, Elang maju dan menggenggam tangan Aira tadi.

"Tenang saja Aira, dia seorang teman"

"Tapi dia seorang peri"

"Seorang peri yang setuju untuk membantumu" ucapan pria itu, membuat Aira memandangku dan Elang bergantian.

"Silahkan." Elang menjauh dari Aira,  aku mengangguk dan mendekati Aira yang berusaha menjauh dariku, namun ia tidak bisa. Aku menutup mataku, menggunakan insting healerku untuk mencari asal luka, sampai akhirnya aku menemukannya di pinggangnya.

"Apa itu sakit?" Tanyaku pada Aira saat menekan lukanya.

"Sedikit." Ringisnya, aku mengangguk dan mengeluarkan suntikan, melihat itu mata Aira langsung terbelalak.

"Apa itu?"

"Ini obat bius cair, supaya kau tidak merasakan sakit, jadi kau relaks dan tutup mata." Ucapku, Elang yang sedari tadi diam mengangkat suara.

"Tapi itu akan tersisa di pembuluh darahnya," tegur Elang, membuatku tersenyum kearahnya.

"Ini sudah kumodifikasi sendiri, setelah efeknya habis, tidak akan ada sisa." Yakinku, membuat Elang hanya mengernyit.

"Jika ini terdeteksi, kau boleh datang ke rumahku dan membunuhku kapan saja." Gumamku sambil mendekatkan cairan itu ke lengannya, setelah cairan itu masuk, aku memulai pengecekannya, dan aku menjahit lukanya. Let's hope i did it, i can't have an assasin in front of my house.

~●~

"Selesai" ucapku menggunting benang, menarik napas lega, Elang melangkah ke arahku.

"Terima kasih, kau telah menyelamatkan nyawa Aira." Senyuman Elang membuatku merasa senang, tangannya menggenggamku lembut. Kehangatan ini, aku hanya berharap akan terus terasa.

"Sama-sama, lagipula, that's what friends do," tukasku, selama se-persepuluh detik senyuman Elang sempat hilang sebelum senyum lain, senyum miris mungkin, menggantikannya.

"Yeah... friend." Ucapan Elang itu, tanpa sadar membawa sebuah rasa ke hatiku, rasa... sedih?

Apa ini?

Kami tidak akan menjadi lebih dari teman, well... aku seorang fairy dan healer, dan Elang adalah seorang assasins, tugas kami berlawanan, dan bangsa kami bermusuhan, faktanya, Elang adalah satu-satunya assasins yang melanggar salah satu peraturan bangsanya, berteman dengan healer.

Apa yang bisa berubah?

HEYOOOOOOOOOO

SNOW COBA BIKIN FANTASY ROMANS, HAHAHHAHAHAHAHAHAHHAHAAH

GATOT YAH? AKU MASIH BLOM TAU... 😭😭

BOLEH COMMENT BOLEH VOTE BOLEH JUGA GAK, TAPI ADA SYARAT.

JANGAN SEMUA KOMENG ISI KOREKSI TYPO DOANG, HAHAHAH 😂😂😂😂

#EFEKODOC, #CAPSLOKJEBOL.

CYAAAA

SNOW

PEACE!!

Me? I'm SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang