Satu| Lembar Baru

150 15 1
                                    

06 Mei 2015, Bali

Suasana dikota Bali akhir-akhir ini sangat ramai. Banyak orang-orang yang mengunjungi kota ini untuk sekedar berlibur.

Dua insan manusia sedang mengitari pantai dewata Bali, berpegangan tangan untuk merasakan rasa kenyamanan.

Matahari pun tenggelam membuat langit berwarna oranye. Dia menari diatas pasir kakinya sangat lincah untuk melakukan gerakan itu, lengkung senyuman nya yang Indah.

Laki laki yang dibelakang nya melihat kagum wanita yang sangat dicintainya.

"Sampai disini ya Alva, makasih atas semua rasa Kasih sayang yang kamu beri ke aku" Clarissa mengambil tangan Alva, dan berlari jauh meninggalkan Alva.

Alva berdiri sendiri melihat kekasih nya meninggalkan dirinya sendiri. Rasanya hari-hari yang ia lalui bersama Clarissa sangatlah Indah.

Alva harus pulang karena hari semakin gelap.

Alvano duduk mengendarai mobilnya, ia menatap kearah jalanan yang padat.

Drrttt... Drttt

Alva mengambil benda yang berbunyi itu di dashboard, ia buka kunci iPhone nya dilihat nya ada notif dari sang kekasih.

Clarissa Send:

Aku minta kamu dateng kehotel biasa, temuin aku nanti malam.

Alvano send:

Ya.

Alvano send:

Oke,aku tunggu ya sayang. Bye.

"Ngapain dia ngajak ke hotel?" Gumam Alva.

Malam ini Alva sedang bersiap-siap untuk menepati janjinya bertemu sang kekasih,Clarissa Amanda.

Dia sudah berpakaian rapih dengan membawa satu bucket bunga Lily kesukaan kekasihnya. Dan melajukan mobil mewah nya dengan kecepatan tinggi.

Setelah sampai dihotel tersebut,dia bingung karena ada banyak mobil yang terpakir di hotel tersebut. Alva masuk kedalam gedung yang berpadu bunga-bunga, ia tidak tau ada acara apa ini.

Apa yang dilihat nya sekarang?

Dia melihat wanita yang sangat ia cintai sedang menyematkan cincin ke jari laki laki yang ada dihadapan wanita tersebut.

"Acara apaan ini?" Teriak Alva

Wanita yang sedang memakai gaun itu menghampiri Alva.

"Alva akhirnya kamu dateng, aku mau jelasin sesuatu. Sebenernya aku dijodohin sama papa aku, karena papa aku punya hutang di perusahaannya, jadi Om Surya yang membantu papa aku, tapi Om Surya ngasih syarat kalo aku dan anaknya harus menikah" Jelas Clarissa.

Yap wanita itu bernama Clarissa, wanita yang selama ini mewarnai hidup nya.

"Pasti ini akal-akalan lo doang kan! I hate U. Bitch" ucap Alva.

"Al, tunggu dulu aku mau jelasin semuanya" Kejar Clarissa

Akhirnya Alvano meninggalkan pesta itu. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, keadaan nya sangatlah kacau. Ia bukan lagi kekasih Clarissa.

Hari- hari berjalan dengan mencintai seseorang yang bodoh, yang sama sekali tidak mencintainya.

Dia mengujungi tempat yang berbau alkohol tempat itulah yang menenangkan pikiranya.

1 tahun kemudian, Jakarta.

Semenjak kejadian itu Alva pun memutuskan untuk pindah sekolah ke Jakarta. Ia akhirnya memutuskan untuk tinggal di apartemen milik Omah nya

Suasana kamar nya sekarang tidak bisa dikondisikan. Sangat berantakan.

Laki laki itu sedang bercermin sambil merapihkan rambutnya.

Ia berangkat menggunakan mobil mewah nya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Jadi mungkin 10 menit ia sudah sampai disekolah.

"SMA Harapan Bakti" Gumam Alva. Disinilah Alva akan bersekolah sebagai murid baru.

Setelah memakirkan mobilnya itu. Ia masuk kedalam sekolah itu. banyak wanita yang memuji-muji nya, dan ada juga yang tergila gila dengan ketampanan nya.

Bagaimana tidak? rambut yang berantakan membuat dirinya sangat cool,Kancing baju yang terbuka sehingga melihatkan baju kaos hitam nya itu.

Tapi ada yang berubah dari nya sekarang Alva bersikap cuek, dingin dan tertutup.

"Itu anak baru ya ganteng bangetss"

"Cool mantap jiwa"

"Inceran nih"

Banyak wanita yang memuji ketampanan Alva, tetapi ia mengacuhkan perkataan yang tidak penting itu.

Alva memasuki ruang kepala sekolah,untuk menanyakan dimana kelas yang akan ia tempati.

Ruang kepala sekolah. Nama yang tercantum dipintu abu-abu.
Alva masuk tanpa mengucap salam, ia hanya masuk seperti rumah nya sendiri.

"Allahuakbar, lo siapa? Maen masuk-masuk aja" kaget Wanita tersebut yang masih menulis agenda.

Alva tidak menjawab.

"Wah bener-bener kurang ajar" Ucap perempuan itu yang sekarang menoleh ke Alva dengan tatapan tajam.

Cih,berantakan umpatnya.

"Woii... Gua ngomong sama lo, punya mulut digunain" Teriak Keira.

Alva mengabaikan ocehan perempuan itu. Ia duduk di sofa dan mengangkat kaki nya.

Muncul lah laki laki dari balik pintu. "Alvano Dinata Putra ternyata cucu Opah ini sudah besar. " Ucap Opahnya yang tiba-tiba datang.

Mereka berdua berpelukan untuk menyalurkan rasa kangen selama 8 tahun. Cukup lama bukan?

"Hah?dia cucu kepala sekolah?" Batin Kiera

"Boleh saya keluar pak?Agenda yang saya tulis sudah selesai" ucap Keira

Keira Anastasya. pipi yang sedikit berisi, bermata Hazel, mempunyai rambut hitam pekat. Dia adalah siswi yang paling berprestasi di SMA Harapan Bakti.

"Eh tunggu dulu nak Keira, jangan buru-buru. Bapak minta tolong, untuk antarkan Alva ke kelas IPS-3 " Ucap kepala sekolah.
Ia pun mengangguk ragu, sambil melirik sinis kearah laki-laki itu yang dibalas tatapan cueknya.

-----------------------------------
Haii.. Hoooi
Jangan lupa Vote yak :)
Ooo iya Nama Raffa diganti sama Alvano

KEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang