twelve

5.5K 726 39
                                    

"Yoongi." Satu suara yang memanggilnya dari belakang membuat pemuda itu menoleh.

"Oh? Hoseok? Ada apa?" Yoongi dengan senyuman lebar menatap Hoseok.

"Aku ingin berbicara sebentar. Boleh?" Hoseok menggenggam tangan Yoongi dengan raut wajah panik. Membuat Yoongi mengerutkan alisnya bingung.

"Oh iya. Ayo." Ucap Yoongi lalu menarik pemuda berambut oranye itu keluar dari gedung agensi.

***

"Pelaku insiden yang menimpa Jimin sudah ditemukan." Mr.Jang, PD-Nim Hit It Entertainment menatap Namjoon dengan senyuman kecil, membuat Namjoon menghela nafas lega.

"Tadi pagi pelaku datang langsung ke kantor polisi dan mengakui perbuatannya. Dia bilang, dia melakukan itu karena pacarnya sangat terobsesi pada Jimin. Alasan aneh bukan?" Mr.Jang tertawa pelan, membuat Namjoon mau tidak mau ikut tertawa juga.

"Dia dijatuhi masa tahanan sepuluh bulan penjara. Menurutku itu sudah cukup. Dia hanya melukai Jimin, jadi hukuman selama itu kurasa cukup setimpal" Mr. Jang berbicara sambil menutup satu file yang Ia baca tadi.

"Uhm. Kalau saya boleh tahu, siapa nama pelaku?" Namjoon bertanya dengan hati-hati, membuat Mr. Jang menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak bisa mengetahui namanya, polisi bilang ini demi keselamatan dan kenyamanan orang tersebut. Banyak fans diluar sana yang sempat mengamuk ketika tahu Jimin tertusuk, maka dari itu polisi hanya memberikan sedikit identitas sang pelaku." Mr. Jang berbicara sambil memperhatikan wajah Namjoon.

"Biarpun sedikit, aku tetap ingin tahu" Namjoon berucap tegas.

"Bermarga Jung, berumur sekitar dua puluh, dan berambut oranye. Kalau kau mau tahu, datangi saja kantor polisi Seoul. Mereka bilang, mereka menunggu Jimin untuk bertemu dengannya." Ucap Mr. Jang final, membuat Namjoon menganggukkan kepalanya.

"Saya permisi dulu PD-Nim" pemuda itu membungkukkan tubuhnya lalu pergi meninggalkan kantor.

"Ciri-cirinya seperti aku kenal, aku akan mengajak Jimin untuk bertemu orang itu." Gumam Namjoon, langkahnya mengarah keluar gedung agensi.

***

"Game itu memang paling pantas dimainkan diatas kasur dan ditemani tiupan angin segar, perpaduan paling sempurna." Jungkook merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil menikmati semilir angin yang berhembus dari jendela kamarnya. Pemuda berambut coklat tua itu memainkan game-nya dengan khidmat hingga—

"GUKKIE HYUNG AYO PERGI!" —suara Jimin mengganggu hari minggunya yang khidmat.

Dengan kesabaran tingkat tinggi, Jungkook menghampiri pemuda imut yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan senyuman lebar seperti anak kecil.

"Kemana?" Jungkook dengan gemas mengusak rambut Jimin, membuat Jimin terkekeh lalu menarik tangan Jungkook untuk keluar dari kamarnya.

"Kita akan shopping, dan makan-makan. Kita akan menghabiskan satu hari ini berdua. Hyung mau kan?" Jimin memamerkan deretan giginya yang tertata rapi. Membuat Jungkook terkekeh lalu merangkul bahu pemuda imut itu.

"Tentu saja aku mau. Mochiii" pemuda itu dengan gemas mencubit pipi Jimin, membuat Jimin terkekeh lalu memeluk lengan Jungkook.

Rollercoaster ↔ Yoon.MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang