CHAPTER 1

103 5 3
                                    

"An at the end, all i learned was strong to be strong alone."

.
.
.
Jam weker berdencang dengan kerasnya saat jarum-jarum jam bertumpang tindih dengan jarum berwarna kuning. Adit dengan malasnya mematikan jam tersebut menggunakan tangannya.

"Busetdah ini ngapa gua masih ngantuk ya" ucap adit kesal.

Sambil menyipitkan matanya yang masih sangat berat, adit melirik ke arah jam biadab yang membangunkannya itu.

"Hmmm jam 7, pantesan gua cuman tidur 2 jam"

"Tapi lebih dari cukup deh" ucap adit

Jangan heran mengapa adit hanya tidur selama 2 jam. Pasalnya adit merupakan ketua pelaksana kaderisasi atau recruitment atau diklat atau apalah yang kalian sebut itu. Di dalam unit kegiatan mahasiswa tingkat fakultas inilah nanti adit akan men'didik' seluruh anggota baru.

Adit harus memikirkan matang-matang bagaimana seharusnya para anggota baru harus di 'didik' nantinya, dan tentu saja tanpa 'mematikan' anggota baru seperti yang ramai di tv.

Dia tidak mau kelak aditlah yang akan disalahkan atas sikap dan perilaku anggota baru tesebut yang semena-mena dan mungkin bisa saja malah menjatuhkan nama baik unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang dia sayangi itu.

Lantas adit beranjak dan mengambil handuk yang digantungkannya di pintu lemari yang berwana coklat di pojok kamarnya.

Dia mulai menanggalkan bajunya di dalam kamar mandi hingga tidak tersisa halangan apapun. Tubuh adit memang cukup atletis, yang mempertontonkan sedikit abs-abs dengan indahnya juga menyombongkan diri diatas perutnya itu.

Selain itu wajah adit juga cukup tampan. Matanya yang berwarna kehijauan bagai rumput ditengah savana juga menambah ketampanan adit. Selain itu rambut berwarna kecoklatan dengan style masa kini juga menambah kesan jantan pada adit, bagaimana tidak. Adit lahir dari ayah yang keturunan inggris dengan ibu yang asli betawi. Cukup berhasil persilangan antara dua spesies itu, sampai-sampai menghasilkan makhluk semacam adit.

Jadi tidak heran mengapa adit menjadi primadona di kampusnya itu. Selain karena parasnya yang rupawan, nama ukm tingkat fakultas yang dia bawa juga cukup membuatnya tambah terkenal.

Para anggota ukm yang adit ikuti dan bergerak dalam bidang "seni" ini memang cukup terkenal. Dengan berbagai acara-acara yang terkenal dan bagaimana cara men'didik' anggota barunya yang sangat diluar nalar.

Banyak yang tidak kuat dan memutuskan untuk keluar dari ukm tersebut pada masa mereka di'didik'.

 Hampir seluruh penguasa kampus tergabung dalam ukm itu, tidak terkecuali adit yang berasal dari keluarga kaya raya dengan berbagai saham keluarganya ada di seluruh bagian indonesia.  

Dan jangan lupakan pula bahwa adit merupakan salah satu mahasiswa terpintar di jurusannya teknik industri. Bahkan semua dosen mengakui kepintaran adit, jadi tidak heran jika suatu saat adit terlambat ataupun bolos namun tidak dimaki oleh dosennya. Kemampuannya diluar manusia normal, sekali memegang buku langsung mengerti isi buku tersebut.

.
.
.

Adit kebingungan memilih baju terbaiknya, karena harus terlihat sempurna dimata anak-anak baru.

Ya, hari ini adalah hari terakhir dari rangkaian kegiatan ospek kampus. Dan di hari ini adalah ajang untuk seluruh ukm tingkat fakultas untuk menunjukkan eksistensinya didepan mahasiswa  baru, serta juga untuk menarik minat anggota baru agar tertarik dengan ukm tersebut.

Sebelum keluar apartemen adit mengambil handphonenya untuk mengecek pesan dari teman-temannya.

Adit melihat pesan dari seseorang.

Laying Under My BreatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang