Change a choise

page 1

Hunan . Beijing . China / 2041
Sinar matahari menerobos masuk ke celah gorden sebuah kamar seorang Wanita berusia sekitar 44 tahun tengah  mengerjapkan mata indahnya , meski ia tak muda lagi namun wajahnya tetap catik dan mempesona . Ia membalikan badan menatap wajah pria yg tidur disampingnya dengan lengan yang melingkar di pinggangnya , senyum mengembang di wajah wanita itu saat pria itu membuka mata
'Bagaimana tidurmu apakah nyenyak ny.wu ?' Tanya pria itu lembut sembari mengecup kening wanita yg tak lain adalah nara yg tengah berada dipelukanya dan dijawab dengan anggukan .
   Ia segera bangkit untuk mengerjakan kewajibanya sebagai istri seorang kris wu , ia memulai dari mencuci dan sekarang ia tengah memasak didapur yg luas dan berarsitektur cina clasik yang indah .
GREB pinggang nara telah dilingkari lengan kris
' mau dibantu ?' Tanya kris lalu mengecup puncak kepala nara
' Aish kita sudah tua jangan begini aku malu ' jawab nara
' Bagiku kau masih sama seperti pertama kali aku bertemu denganmu , masih cantik dan memikat ! '
' Benarkah tn.wu ? Sudah duduklah dimeja makan dengan manis , sebentar lagi selesai ' usir nara .
Mereka duduk dan menyantap sarapan bersama , ditengah sarapan kris membicarakan gudang dibawah yg sudah tidak terurus . Ia berencana melelang beberapa barang yg layak dan hasilnya disumbangkan , nara menyetujuinya .

'Uhuk uhuk gudangnya sangat kotor dan berdebu huk , kapan terakhir kali kita membersihkan gudang ?' Tanya kris yang sedang terbatuk ketika pinu gudang ia buka
' Entahlah , tapi yg pasti gudang ini sudah lama tidak dibuka dan dibersihkan ' jawab nara sembari mengipaskan telapak tangany lalu menggandeng lengan kris memasuk gudang . Mereka mengeluarkan banyak barang dari dalam gudang dan mekumpulkanya diteras rumah
'Ini kereta bayi kita dulu ny.wu ' seru kris sambil memegang kereta bayi , mereka duduk dibangku teras mengingat dan menceritakan semua kenangan dari barang dihadapan mereka . Pandangan nara tertuju pada kotak kayu disamping lukisan bunga mawar dan ia beranjak mengambilnya mengambilnya lalu mencoba membukanya namun terlalu sulit karna lubang kuncinya sudah berkarat , ia meminta bantuan suaminya untuk membuka kotak itu
' Sayang tolong aku membuka kotak ini aku penasaran apa isinya tapi tidak bisa aku buka !' Pinta nara sesaat setelah menyodorkan kotak kayu yang ia pegang , Kris membuka kotak itu dengan mencongkelnya menggunakan pisau lalu duduk kembali agar nara bisa menyandarkan kepalanya didada kris.
'Apa isinya ?' Tanya kris penasaran
' beberapa foto kita , gelang dan buku diaryku dulu ' jelasnya sembari mengeluarkan semua isi kotak itu
'Ini dari siapa saja ya ? Aku lupa ' seru nara sembari menggaruk kepalanya yg tidak gatal
'Ini dariku ' ucap kris sembari mengambil beberapa gelang silver dan coklat dijawab dengan aggukan kecil dari nara dan ia berlanjut membaca buku diary lamanya, tak lama kris izin masuk rumah karna ponselnya berbunyi .
Nara membaca diarynya sesekali ia tersenyum geli saat membaca riwayat hidupnya yang penuh kekonyolan , saat membalik ke halaman berikutnya sebuah foto terjatuh . Nara memungutnya , menatap dan mencoba mengingat siapa yg berada difoto . ia membalikan foto dan menemukan tulisan
' sehun love nara '
Nara tersenyum tipis dan meneteskan air mata , hatinya tersayat mengingat kejadian 25 tahun lalu . Ia memilih kris bukan karna ia mencintainya tapi karna sehun merusak kepercayaanya dan saat mengejarnya sehun tertabrak mobil karna nara memilih menyelamatkan kris terlebih dahulu dan terlambat menyelamatkan sehun.
' kau baik baik saja sayang ?' teguran kris memecah lamunan nara
'Kenapa menangis ? Ceritakan padaku ' bujuk kris namun ditolak dengan gelengan oleh nara . ia memilih memeluk kris , Kris yg bingung kenapa istrinya menangis berusaha menenangkanya dan membawa nara masuk karna udara diluar sangat dingin saat senja.
Saat makan malampun nara masih termenung
'Kau kenapa sayang ? Kau membuatku khawatir '
' Kau ingat oh sehun ?'  Nara membuka mulutnya untuk bertanya , kris bangkit lalu duduk disamping nara menuntun kepala nara agar bersandar didadanya dan telapak tanganya mengelus rambut coklat nara
'Tentu saja aku ingat ! Dia kan pacarmu sebelum menikah denganku ' jawab kris enteng , tangisan nara pecah di pelukan kris
' Kau merindukanya ?' Tanya kris pelan dan dijawab anggukan oleh nara
'Kita ke korea saja besok , kita ke makam sehun '
'Tidak aku tidak mau ke korea ! Aku mau disini bersamamu saja selamanya ' sela nara disela isakan tangisnya
'Aku tahu kau tidak mencintaiku sejak dulu ! Cintamu hanya untuk sehun ' ucap kris menampilkan mimik wajah kecewa , nara merenggangkan pelukanya dan menatap wajah kris lekat
'Dulu memang begitu aku terlalu buta ! Tapi saat ini aku mencintaimu sangat mencintaimu ' jawab nara lalu memeluk erat kris kembali
'Sehun aku mencintaimu sangat tapi semua sudah terlambat aku sudah memiliki keluarga bahkan anak , aku tahu aku egois tapi inilah aku sekarang ! Andai waktu bisa diputar kembali aku ingin memperbaiki semua dan tak lambat ketika menyelamatkanmu ! ' ucap nara dalam hati
Mereka melewati hari yg melelahkan hingga tertidur disofa dengan posisi saling berpelukan .
Saat nara membuka mata menyesuaikan cahaya yg masuk ke matanya dan mengumpulkan kesadaran ia baru menyadari jika saat ini ia tengah memeluk bantal sofa bukanya kris suaminya , ia bangkit dan mencari kris suaminya dan beberapa saat ia termenung menyadari hal aneh untuk kedua kalinya bahwa saat ini ia bukan berada di hunan dirumah kris namun saat ini ia berada dirumah yang tak asing baginya seperti ia pernah tinggal disini .
'Ini dimana ? Lalu dimana suamiku ? ' batin nara ia mebira jika saat ini dia hanya bermimpi atau apalah itu ia menepuk pipinya dan mencubit kulitnya namun nihil ia merasakan sakit yang artinya saat ini ia tak bermimpi tapi ini adalah kenyataan , ia berfikir jika saat ini ia tengah diculik oleh penjahat yang meminta tebusan pada kris toh kris adalah orang kaya namun janggalnya kenapa mereka tak mengikat lengan kaki atau menyumpal mulut nara