Hiii...
Semoga kalian suka sama ceritaku yang ini. Aku bener-bener terima kasih buat kalian yang mau membaca cerita ini. Sebenarnya, agak bingung mau ngepost tulisan ini apa ga. #abaikancurcolCheck it dot!
------------------------
"Ale, ini teman papa yang akan papa jodohkan denganmu"
Hannah Ale's POV
Aku melihat seorang lelaki yang duduk disofa. Dia tidak terlihat "tua". 'Apakah lelaki ini yang akan di jodohkan denganku?' Batinku.
"Baiklah. Ale, ini adalah rekan papa padamu" ucap papa yang melihat sedaritadi aku hanya menatap "rekan"nya tanpa mau mengalihkannya.
"Christian" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
"Ale" jawabku. Aku hanya tersenyum kecil.
"Christian, bagaimana jika kalian pergi untuk makan malam atau sekedar jalan-jalan?" Tawar papa yang membuatku membulatkan mata.
"Pa..." rengekku. Bagaimana tidak, biasanya papa tidak memperbolehkanku untuk keluar malam. Ini??? hmm..
"Tidak. Jika dia tidak mau tidak apa-apa" ucap Christian mencoba menuruti keinginanku.
"Tidak apa. Ajak dia keluar Christian! Ale, cepat ganti pakaian!" Titah papa. Aku berjalan dengan malas menuju kamarku.
Tak membutuhkan waktu lama. Aku segera turun untuk menemui lelaki yang papa akan jodohkan padaku.
Saat kami sudah berada di dalam mobil, tidak ada satu percakapan yang keluar.
"Kau ingin kemana?" Tanya Christian dengan lembut.
Aku menoleh kearah Christian yang sedang menatapku. Saat ini sedang lampu merah, jadi dia bisa menatapku.
"Eumm... bukan kah kau yang mengajakku?" Tanyaku balik. Kulihat Christian tersenyum. Demi dewa Zeus, dia sangat tampan.
"Bagaimana kalau kita ketaman?" Aku yang mendengarnya hanya tersenyum geli.
"Kau tidak suka, ya?" Ucapnya yang malah membuatku ingin tertawa.
"Terserah kau saja, tapi aku lapar" ucapku dengan senyum lebarku.
"Baiklah, kita ke restaurant dulu. Kau ingin makan apa?" Tanya Christian. Aku berpikir lagi.
"Pizza" jawabku cepat.
"Ok" Christian mulai fokus kembali pada jalanan, sedangkan aku hanya melihat orang-orang yang kami lewati dijalanan.
"Kau suka makanan apa?" Ucap Christian memecah keheningan.
"Pizza dan salad" jawabku singkat.
"Kau suka minuman apa?" Tanyanya lagi. Aku mulai berpikir.
"Milkshake dan jus. Tapi ada satu buah yang tidak aku sukai" jelasku.
"Apa?"
"Jambu biji, aku sangat tidak menyukai buah itu" ucapku sambil menatapnya.
"Memangnya kenapa dengan jambu biji? Bukankah buah itu memiliki kandungan yang baik?"
"Tidak tau. Hanya saja aku tidak suka baunya yang menyengat itu. Aneh, padahal papa sangat suka dengan buah itu" jawabku yang terkadang aku sendiri tidak mengerti bagaimana bisa papa suka dengan buah itu. Baunya sangat mengganggu.
Christian hanya tersenyum mendengar penjelasan dari Ale.
Saat sampai disebuah restaurant. Christian langsung mengajakku masuk dengan menggandeng tanganku. Dia adalah satu-satunya lelaki yang menggenggam tangaku (selain papa).
Tangannya sangat hangat. Bahkan mampu tanganku terasa dingin sekali seperti habis dimasukkan dalam freezer.
Kami menduduki kursi angka 8, sangat pas karena angka 8 adalah angka kesukaanku. Aku hanya tersenyum melihat angka itu.
"Kau menyukai angka 8?" Tanya Christian menyadari, bahwa aku senang melihat angka 8 itu.
"Sangat" jawabku dengan tersenyum senang.
Setelah selesai makan, Christian mengajakku ke taman tak jauh dari restaurant tersebut.
"Kau ingin ice cream?" Tawar Christian.
"Tidak, aku sudah kenyang" tolakku halus.
"Katakan semua hal yang kau suka dan tidak kau suka tentang semua hal" ucapnya saat kami sudah duduk di kursi taman.
"Untuk apa?" Tanyaku yang tidak menger- jangan-jangan...
"Aku ingin mengenalmu lebih dekat" jelasnya.
-----------------------------
Jeng-jeng
Semoga kalian mau membaca cerita yang ini ya?Apakah Christian benar-benar ingin menikah dengan Ale?
Nurina Dini Ismah
01-01-2017, 22:33
![](https://img.wattpad.com/cover/93846967-288-k382295.jpg)
YOU ARE READING
Married Young
Teen Fiction"Apa??? Papa mau menjodohkan ku?" mataku membelalak mendengar ucapan papa. "Iya. Kamu akan Papa jodohkan dengan rekan kerja Papa. Kalaupun kamu tidak mau, itu hal yang mudah. Papa akan menarik semua fasilitas yang Pap-" "Hah... Papa.... Baiklah. Ak...