Datan berjalan memasuki kampus dengan lesu, kejadian semalam membuat dirinya dan Pretty kembali menjauh, Keduanya menjadi canggung, bahkan Pretty terang-terangan menghindari Datan.
"Woyy kunyuk," tepukan di pundaknya membuat Datan menengok dan melihat wajah cerah Leonna.
"Apaan?" jawab Datan dengan malas
"Kenapa loe? lagi dapet?" Tanya Leonna yang kini berjalan berdampingan dengan Datan.
"Dapet durian runtuh, dan sialnya tuh durian mengenai kepala gue jadi cuma rasa sakit dan pusing yang gue dapat," ucap Datan membuat Leonna mengernyit bingung.
"Loe ngemeng apa sih? Kagak ngarti gue, loe ngelindur?" Tanya Leonna membuat Datan mencibir kesal. "Astogehh ini keturunan daddy aligator kenapa sih, sensi amat sih loe. kan gue cuma bercanda. Just kidding Datan kunyuk,"
"Gue lagi gak mau jus," jawab Datan asal
"Tulalitnya masih aja nempel," ucap Leonna
Pletak
"Aduhhh," ringis Leonna saat Datan menyentil kepalanya.
"ck, ngomong seenaknya," ucap Datan
"Ih loe sental sentil kepala gue, gue laporin kakak lho" ucap Leonna merengut sambil mengusap kepalanya yang sakit.
"Aduan, dasar manja," cibir Datan
"Kagak ada larangannya dalam hukum dan agama, manja terhadap suami itu haram. Yang ada bagus, bisa merekatkan hubungan dan menambah pahala," ucap Leonna
"Lebay loe, au ah males gue ngemeng sama loe," Datan berjalan lebih dulu meninggalkan Leonna.
"ih kok loe ninggalin gue,,, DATAN !!" teriak Leonna sebal dan sedikit berlari mengejar Datan.
Pletak
"ONA !!!" amuk Datan saat Leonna melempar tas selendangnya hingga mengenai kepala Datan. Leonna hanya terkikik melihatnya. "Sialan loe," umpatnya mengusap kepalanya yang sakit.
"Siapa suruh ninggalin gue, loe yang sialan, Kunyuk peak" ucap Leonna meleletkan lidahnya dan berlalu pergi meninggalkan Datan yang menggerutu kesal sambil mengusap kepalanya yang sakit.
"Di tas loe ada apaan sih, sakit nih kepala gue. Benjol kayaknya," Datan masih mengusap kepalanya dan berjalan di belakang Leonna.
"Gue lupa kalau di tas gue ada powerbank," kekeh Leonna
"Ona sialan, loe mau buat gue gegar otak." Pekiknya
"Maafkan daku, yang lupa diri," kekeh Leonna dengan santainya.
"Awas loe yah, gue lempar pake sepatu," Datan hendak melempar Leonna dengan sepatunya tetapi Leonna lebih dulu ngacir dengan tawanya yang pecah.
"Sialan !!" umpat Datan masih mengusap kepalanya yang terasa sakit. "Tapi gue berharap bisa hilang ingatan, biar kejadian semalam terdelete dari memori otak gue," gumamnya.
Saat memasuki lift kampus, Datan tertegun karena di dalam lift ada Pretty sendirian. Keduanya saling bertatapan dengan canggung, Datan akhirnya memasuki lift dan berdiri di sebelah kiri Pretty.
Selama di dalam lift, hanya keheningan yang menguasai. Tak ada yang mengeluarkan suara, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Sesekali Datan melirik ke arah Pretty yang tertunduk menatap sepasang sepatu flatnya. Tangannya terlihat mencengkram kuat buku dan tasnya, Datan berdeham untuk menetralkan suaranya dan memecah keheningan.
"Soal semalam, aku benar-benar minta maaf," ucap Datan tetapi masih tak ada respon dari Pretty. Datan kembali melirik Pretty yang tak berkutik. "Kamu boleh menilaiku brengsek, semalam aku terbawa suasana,"
![](https://img.wattpad.com/cover/96310626-288-k91109.jpg)