KillerJoe Dream

13 1 5
                                    

Hujan di luar sangat lebat. Kudengar suara petir menggelegar dengan dahsyatnya di luar. Aku meringkuk di dalam kamar ku yang gelap gulita. Kutarik selimutku hingga seluruh tubuhku tertutup oleh selmut. Udara dingin dari jendela di pojokan kamar membuat ku terus menggigil. Dasar sial. Kemana perginya Alfa?

Aku melihat arlojiku yang kuletakkan di atas lemari. Jam 11.56. Dengan malas aku turun dari atas kasurku. Setelah maju beberapa langkah, aku mulai merasa ada sesuatu di belakangku. Suara reot dari kayu kasurku juga mulai berbunyi.

Tengukku mulai terasa dingin. Aku mencoba mengintip sedikit ke belakang. Sesosok bayangan meringkuk di atas kasur bawah. Mulutku mulai menganga. Aku ingin berteriak tapi kutahan. Dengan sedikit keberanian aku mendekati tuas lampudi dekat pintu keluar.

Klik..

Aku menghela nafas. Kulihat lagi sosok itu di atas kasur. Aku tertawa dalam hati. Ternyata itu Alfa. Sial. Aku mulai berjalan ke arah jendela dan menutup jendela dan tirainya, lalu kembali tidur.

-----

Hujan deras, aku terbangun dan sudah berada di luar. Cahaya dari lampu taman samar-samar terlihat. Aku di tempat yang entah di mana. Aku lihat di balik punggung ku penuh noda merah. Aku menutup hidungku, tempat itu penuh dengan bangkai-bangkai makhluk hidup, mulai dari anjing-anjing liar yang pecah kepala nya, dan manusia yang entah siapa karena wajah dan anggota tubuh nya sudah terpencar kemana-mana.

Aku sudah mulai mau muntah melihat hal-hal itu dan langsung lari pergi menjauhi mansion itu. Aku berbalik arah dan melihat mansion besar yang sudah hancur di mana-mana. Penuh dengan lumut dan ilalang dan pintu nya terbuka dengan lebar nya, seakan-akan mengundang orang masuk dan berakhir sama seperti makhluk-makhluk mati di dalam nya.

Mukaku sudah mulai pucat. Dengan segenap tenaga yang ada mulai berlari menjauhi mansion itu menembus hujan yang makin deras. Petir-petir yang menyambar makin membuatku bergidik. Akhirnya aku pun keluar dari mansion itu. 

Keluar dari lingkungan itu tidak menghentikan ketakutan yang ada. Badan ku sudah gemetaran basah kuyup. Keluar dari situ mulai tercium bau busuk yang menggila, seperti daging-daging busuk selama berbulan-bulan. Aku mulai berjalan melewati jalan yang sempit itu menuju ke sumber cahaya yang nyaris tidak ada di jalan itu.

Bau ini benar-benar busuk. Menutup hidung pun aku tetap tidak bisa menghilangkan bau itu. Di jalan banyak terdapat bayangan-bayangan benda-benda aneh bergeletakan di jalan semakin aku mendekat ke sumber cahaya yang hanya lampu jalan yang berkedip-kedip hendak mati. Semakin mendekat aku mulai bergidik ngeri.

Jalan itu tidak hanya basah karena air hujan, tapi juga hal lain. Darah. Kaki ku sudah berwarna merah segar. Aku mulai mengeluarkan air mata, dan mulai muntah. Bagaimana tidak, potongan-potongan tubuh yang kulihat di mansion tadi juga lebih banyak di jalan ini.

Badanku benar-benar kaku melihat itu semua. Perutku mual tak terkendali. Keringat dingin ku mengucur deras bersama derasnya hujan. Aku kuatkan untuk terus berjalan.

Sedikit lagi akan sampai ke sumber lampu itu. Dengan terseok-seok aku terus berjalan dengan badan yang gemetaran. BRUK!. Aku tersandung sesuatu, potongan tangan manusia. Aku menelan ludah dan kembali berdiri. 

Nafasku sudah tersengal-sengal akibat hujan deras yang tak henti-henti. Entah kenapa aku mulai mendengar suara-suara aneh di arah depan ku. Karena penasaran aku terus kan berjalan.

Suara itu semakin lama terdengar jelas, semakin aku mendekat ke arah persimpangan. Aku lihat ke arah kiri dan ke kanan. Suara itu terdengar seperti raungan sekarang, tapi aku sepertinya tidak asing lagi dengan suara itu. Lalu kulihat ke arah sumber suara, cahaya. Itu adalah mobil taksi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eye x Missing x BerserkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang