3

1K 79 3
                                    

Chapter 3

Sehun mengerjapkan matanya dan menggeliat tak nyaman ketika Kesadarannya perlahan mulai pulih. Seakan sadar dengan situasi, ia langsung menegakkan tubuhnya melihat sekeliling, suasana kamar begitu sepi.

Tubuhnya turun dan segera meraih pakaiannya yang berserakan dilantai, seingatnya semalam adalah kegiatan yang nyata untuknya, buktinya ia ada di kamar ini. dan Sehun bisa melihat pakaian Luhan juga masih ada lantai, tapi kemana dia? Apa dia berhasil kabur?.

Terkunci.

Sehun beranjak dari pintu ketika mendapati pintu masih terkunci dan kuncinya masih menggantung di knop. Itu tandanya Luhan masih ada di kamar ini tapi dimana?

Sehun mengambil langkah menuju Balkon. Namun sebelum itu ia meraih ponselnya dulu yang semalam ia simpan di nakas. Setidaknya dia harus tahu apa pendapat dari Yifan, mustahil jika Yifan belum membalas pesannya semalam di jam yang sudah sesiang ini.

Sehun mengernyit. Yifan sudah membalas dan Hey! ini di kirim tadi pagi.

'Setelah melihat foto yang kau kirim, akan lebih baik kau tetap pada misi awalmu. Tetap nikahi Miranda saja, kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan darinya ketimbang dengan anaknya. Itulah pendapatku Brother, semoga berhasil' – Wu Yi Fan.

Sehun mulai berpikir, Apa Luhan yang membuka pesannya ini? jika iya, matilah sudah! Semua rencananya bisa gagal dan lebih parahnya. Sehun bisa kehilangan semua ini. apa yang akan Luhan lakukan padanya kalau begitu.

Sehun berjalan cepat menuju balkon dan Bingo!, ternyata Pria manis itu ada disana, tengah menatap sebuah obyek di depanya. Yang entah apa itu.

Luhan berbalik ketika ia merasakan sebuah derap langkah beradu mendekat kearahnya. Dan saat itu juga Sehun berhenti sekitar satu meter di belakang Luhan.

"Ternyata si Brengsek ini sudah bangun. Sudah puas dengan tidur nyenyakmu, Hum?"

Sehun tertegun, ia sudah menduga pasti Luhan sudah membaca pesan itu. jelas, karna kini ia begitu marah padanya. Sehun hanya diam ia memang salah dalam hal ini.

"Jika tujuanmu menikahi ibuku, lalu yang kau lakukan padaku semalam itu apa Brengsek? Kau menjadikanku pemuas hasratmu yang tak bisa kau penuhi dengan ibuku? Begitukah?"

Luhan sudah mengumpulkan semua tenaganya untuk meluapkan semuanya sekarang. sebenarnya ia ingin menangis sekeras-kerasnya karna ia sudah dilecehkan oleh pria gila didepannya ini. tapi sayangnya airmata itu bahkan selalu gagal untuk keluar.

Ia hanya bisa marah, dan ingin mengumpat sepuas mungkin hingga Emosinya terluapkan.

"Kenapa diam, Eoh? Terkejut karna aku mengetahui rencanamu? Coba kita lihat apa yang akan ibuku lakukan jika mengetahui soal ini."

Sehun membulatkan matanya ketika mendengar penuturan Luhan tadi, ia segara menahan langkah Luhan kendati sosok itu kembali berontak dalam cengkramannya. Ini gila? Miranda tak boleh tahu tentang ini. tapi entah kenapa bukan perasaan Miranda yang Sehun pikirkan sekarang tapi Luhan. Bagaimana pun juga ia tahu ini pasti begitu menyakitkan untuknya.

"Lepaskan aku Brengsek! Jangan pernah sentuh aku manusia menjijikkan."

Bug!

Luhan menendang perut Sehun sekuat mungkin. Sehun meringis dan cengkramannya terlepas. Luhan segera berjalan menjauh namun Sehun dengan cepat kembali menahan Luhan.

"Dengarkan penjelasanku dulu."

"Apa? Penjelasan? Ini semua sudah jelas bodoh, apanya yang akan dijelaskan? Bermimpilah kau bisa menggantikan posisi ayahku. Aku tak akan pernah membiarkan itu terjadi. Aku tak akan pernah sudi memanggilmu ayah."

Love & SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang