8

1.4K 92 19
                                    

Chapter 8

"Bagaimana kondisi Luhan dokter?"

"Peluru yang menggores kulitnya cukup berbahaya, dan juga cukup dalam. Tapi itu tidak berakibat fatal, efek samping mungkin hanya akan terjadi pembengkakan dan juga kram secara berkala." Jelas Dokter ber-nametag Sharmen itu.

"Kenapa tidak di jahit saja, Dokter?"

"Kulitnya sudah terlalu bereaksi dengan panasnya peluru, biarkan kulit itu bersatu dengan sendirinya jika lukanya sudah mengering."

Sehun hanya mengangguk dan setelahnya dokter itupun pergi. Sehun memutuskan untuk masuk dan melihat kondisi Luhan.

***

"Arghhtt! Sialan kau Oh Sehun!"

Chanyeol berjalan terseok dengan tangan yang bertumpu pada dinding di sepanjang jalanan yang dia lewati, dan tangannya yang lain ia gunakan untuk menahan darah yang mengalir di dadanya.

Peluru yang berhasil mengenai dadanya akibat tembakan dari Sehun itu membuat nya benar-benar dihadapkan antara hidup dan mati, ia masih beruntung karna peluru itu belum mengenai jantungnya.

Langkah Chanyeol terhenti karna tubuhnya sudah ambruk ke tanah, darah masih menetes dari dadanya. Ia meringis sakit, ia sudah tak mampu untuk melanjutkan perjalanannya.

"Park Chanyeol!" Cahnyeol menoleh kebelakang dan saat itu juga..

DOR

Satu buah peluru yang dilesakkan ke arah Chanyeol itu berhasil membuat Chanyeol benar-benar terkapar.

"Urus mayatnya, jangan sampai identitasnya terlacak." intruksi pria yang tadi menembak Chanyeol. Setelah itu beberapa orang berjas hitam langsung menghampiri Jasad Chanyeol.

Kaki jenjang itu melangkah pergi meninggalkan lokasi dan masuk kedalam mobilnya, ia lepas kacamata hitam yang bertengger menutupi matanya itu dan melemparnya asal.

Tangannya meraih ponsel dan mencari nomor yang ia tuju. Terdengar bunyi beep beberapa kali sampai akhirnya terdengar sahutan dari seberang sana.

"Aku sudah membereskannya. Kau berhutang padaku Minho."

"..."

"Ya. sepertinya aku terlihat keren menjalani tugas seperti ini, hahaha."

"..."

"Baiklah, kalau begitu. Aku tutup dan transfer bayaranmu."

Ia kembali meletakkan ponselnya ketempat semula Setelah sambungannya terputus. Mobil dinyalakan kemudian ia memilih untuk pergi setelah tugasnya selesai. Meskipun ini bukanlah tugasnya tapi mendapat perintah untuk menjadi seorang penghilang jejak untuk misi orang lain begini ternyata cukup menyenangkan.

Ya. Itulah yang dirasakan Taeyong, Dia memang beberapa jam yang lalu mendapat telepon dari Minho, salah satu orang kepercayaan keluarga Peet dan yang ia lakukan tadi merupakan tugas Minho tapi karena Minho sedang ada di Korea tidak mungkin jika Minho nekat berangkat ke Amerika secara mendadak. Musuh sudah lari terlebih dulu dan mungkin Minho akan kehilangan jejak setelahnya.

Karna saling mengenal, Minho meminta bantuan Taeyong dan sengaja menyuruh beberapa anak buah Peter yang bekerja di perusahaan Peter untuk membantu. Beberapa alat lacak dan juga pistol juga Minho berikan pada Taeyong melalui perantara anak buah Peter.

Dan tadi baru beberapa menit yang lalu ia berhasil menjalani misinya menghabisi nyawa Park Chanyeol –Itulah nama yang menjadi target Minho- nama yang asing bagi Taeyong, tapi yang membuatnya terkejut adalah ketika Minho memberitahu kalau nama itu adalah orang yang mempunyai niat jahat pada Luhan dan Sehun.

Love & SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang