01

25 5 1
                                    

Ting..ting..ting..

Bel sekolah pun berbunyi membuat semua murid yang berada di luar kelas berhamburan masuk ke kelas.

Ada yang terlihat tergesa-gesa. Dan ada pula yang berjalan santai. Tempat yang tadinya ramai kini mendadak menjadi sepi karna semua penghuni sekolah sudah memulai kegiatan belajar nya.

"Selamat pagi Bu" ucap semua murid kelas XI IPS

"Pagi anak-anak" jawab sang guru yang bernama Bu Lani

"Hari ini ibu ingin memberi tahu, bahwa kalian akan pulang lebih awal karena ada rapat guru.." ucap Bu Lani

Semua murid sontak bersorak. Ini kabar gembira bagi mereka semua. Karna tak ada hal yang paling bahagia di dunia ini selain pulang cepat bagi para pelajar.

"Oke karena hari ini pulang cepat, ulangan akan di tunda menjadi minggu depan. Sekarang keluarkan pr kalian, kita bahas bersama.." ucap Bu Lani.

Semua murid pun langsung mengambil buku pr mereka dan meletakan bukunya di atas meja

"Buku gue dimana?" tanya Dinda ke Rahel yang duduk tepat di sebelahnya

"Gatau Din.. Tadi kan yang minjem terakhir si Justin.." ucap Rahel

"Anjir tempat duduk Justin jauh, ngambil nya gimana?" ucap Dinda

Sebenarnya Dinda mudah mengambil buku nya di Justin, tinggal jalan. Cuma kalo pelajaran Bu Lani, sulit. Karena Bu Lani tidak suka orang yang seenaknya.

"Entah.. Ambil aja diem-diem.. Atau engga minta tolong sebelah lu buat operin.." ucap Rahel

Dinda pun melirik teman sebelah nya, Dinda menghela nafas dengan kasar. Permasalahan nya itu teman sebelahnya adalah si Tomy. Dinda bingung cara minta tolong nya.

"Tomi.." panggil Dinda pelan

"Apaan?" jawab Tomi judes

"Tolong panggilin Justin dong.. Suruh operin buku gue ke sini.." ucap Dinda

"Ogah banget.. Buku buku lu kok gua yang repot.. Lu siapa nyuruh-nyuruh gua.." jawab Tomi dengan nada pedasnya

Dinda pun bingung bagaimana caranya. Dengan memberani kan diri, Dinda berjalan ke tempat Justin dengan sangat hati - hati.

Mungkin hari ini bukan hari beruntung Dinda, pasalnya Bu Lani sekarang melihat ke arah Dinda dengan tatapan tajamnya.

"Dinda Geraldain!" panggil Bu Lani

Dinda pun yang sedang berjalan dengan langkah jinjitnya berhenti di tempat

"Kamu sedang apa? Jangan se enaknya jalan-jalan di jam pelajaran saya!" ucap Bu Lani

"Saya mau ambil buku saya di Justin Bu.." ucap Dinda menjelaskan

"Saya ga butuh alesan kamu! Karena kamu berlaku se enaknya, untuk hari ini kamu tidak boleh ikut jam pelajaran saya!" ucap Bu Lani tegas

Semua yang ada di situ kaget termasuk Dinda. Hanya karna ingin ambil buku, Dinda tidak ikut pelajaran Bu Lani.

Dinda pun keluar sambil menunduk menahan tangis. Begitu teganya kah teman-teman Dinda.. Mereka yang meminjam buku pr Dinda, tapi tidak ada yang memulangkannya bahkan mengucapkan terima kasih pun ga ada.

Dinda pun langsung pergi ke kamar mandi dan menangis se kencang-kencangnya. Dinda sedih, kesal, marah.

Mereka berlaku manis saat butuh doang, tapi saat Dinda butuh mereka semua hilang. Buktinya, saat Dinda di marahi Bu Lani, tak ada satu pun teman yang membelanya. Semua hanya diam, Rahel juga hanya menatap iba ke Dinda.

Saat hatinya sudah mulai tenang, Dinda pun keluar untuk ke perpustakaan. Percuma dia balik, toh juga di suruh keluar.

Sampai di perpustakaan, Dinda langsung mengambil novel dan membacanya

"Neng Geralda kok di sini? Ini kan masih jam pelajaran.." ucap Mba Anis sang penjaga perpustakaan

"Mba Anisss nama saya itu Dinda.. Bukan Geralda.." ucap Dinda kesal

"Ya kan nama lengkap kamu Dinda Geraldain, gapapa dong saya panggil Geralda.." ngeles Mba Anis

"Tau ah.. Suka- suka situ aee.. Saya lagi ga mood buat debat ama mba Anis.." ucap Dinda

"Kenapa sih Neng? Pagi-pagi udah gamood, sini cerita ama Mba Anis.." ucap Mba Anis sambil menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahnya mengisyaratkan Dinda untuk duduk di sana.

Dinda pun langsung duduk di kursi tersebut dan langsung menceritakan kejadian tadi.

"Jadi gini Mba.. Dinda di hukum sama Bu Lani gegara kepergok jalan2 di kelas. Padahal Dinda cuma mau ambil buku Dinda yang di pinjem temen.." curhat Dinda

"Kok buku Neng bisa di temen neng?" tanya Mba Anis

"Jadi kan ada pr, semua pada nyalin dari Dinda. Nah terus pas bel masuk, Dinda nyariin buku nya, ternyata masih di temen Dinda. Dinda mau ambil cuma ga ada yang mau bantuin. Yaudah Dinda ambil sendiri, jadi nya gitu deh.." ucap Dinda lirih

"Cupcupcup neng Geralda ga usah nangis atuh.. Kan ada Anis yang ngehibur.." ucap Mba Anis pede

Dinda mendengus kesal. Betapa pede nya penjaga perpustakaan sekolahnya. Tapi Dinda bersyukur, se engganya dia masih punya tempat untuk bercerita..

Dinda pun menghabiskan waktu nya di perpustakaan. Membaca novel, bantuin Mba Anis beresin buku, sapu perpustakaan, dan masih banyak lagi. Tak terasa bel pulang berbunyi

Ting..ting..ting..

"Neng Geralda udah bel pulang tuh.. " ucap Mba Anis memberi tahu

"Oiya ga kerasa ya.. Yaudah Dinda ambil tas dulu ya.. Makasih ya Mba Anis atas 2 jam nya.." ucap Dinda di akhiri dengan kekehan

Mba Anis pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum

Dinda pun keluar dari perpustakaan dan langsung menuju ke kelasnya. Sesampai di kelasnya

"Din maaf ya tadi gue ga belain lu.. Gue ga bisa berbuat apa-apa.." ucap Rahel

Dinda pun hanya mengangguk pelan dan mengambil tas nya. Lalu pergi tanpa mengatakan apapun

"Dinda..Dinda.." panggil seseorang

Dinda yang merasa di panggil pun menengok ke belakang dan mendapati seseorang yang sedang menatapnya

"Kenapa?" ucap Dinda

"Gue minta maaf ya.. Gegara gue, lu jadi keluar kelas. Tadi gue lupa balikin buku lo.. Dan skarang nih gua balikin.." ucap seseorang itu yang menurut Dinda itu ucapan terpanjang. Karena yang berbicara adalah Justin.

"Iya gue maafin.. Makasih juga udah balikin buku gue, ya walaupun balikin nya baru sekarang.." ucap Dinda menyindir dan langsung pergi

Dinda bukan marah ke Justin. Tapi dia sedang tidak mood berbicara dengan teman sekelasnya mengingat kejadian yang terjadi tadi pagi.

•••••••

Haii semua, makasih ya yang udah baca cerita ini.. Aku ga maksa kalian buat vote kok.. Cuma tolong hargai karya seseorang dengan memberikan vote😂

Jangan lupa vote + commend

See you next time😄

~This Is My Life~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang