Closer

604 11 0
                                    

Author Pov.
Setelah selesai sarapan Wildya segera bersiap-siap dan merapikan seragamnya yang sedikit acak-acakan.

Memasang tali sepatu dengan asal.Ia sangat tergesa-gesa pagi ini.Wildya tidak mau terlambat dan dicap sebagai murid tidak baik.

"Siap!". Dengan senyum yang masih mengembang wildya berjalan menuju mobil.

"Come On" .
--------------------------------------------
Wildya Pov.
Hari kedua menjadi anak baru terasa sangat canggung bagiku.Setelah meletakan tas aku segera menyandarkan tubuhku ke kursi.

Nyaman sekali

Ku lihat sekelilingku semua teman-temanku sedang sibuk mencari contekan tugas.Sedangkan aku hanya tinggal santai saja.

Apa semalas ini mereka?  Cibirku sarkas dalam hati.Aku tidak pernah melupakan Pr-ku.Karena sebagai pelajar itu adalah kewajibanku.

Tiba-tiba seorang gadis berperawakan bak model majalah menghampiriku dengan ceria.
"Kenalin aku sahell.Wildya,ya?enaknya dipanggil apanih?"
Tanyanya tiba-tiba memecahkan keributan dalam kelas.
"Dhiya.Panggil aku dhiya."
"Senang berkenalan denganmu,dhiya"
Katanya.Aku kira dia akan mengakhiri percakapan kita saat itu . Tapi tiba-tiba ia berbisik.
"Aku menyukai orang yang duduk disebelahmu."
Katanya sambil ketawa cekikikan.

Aku masih diam di tempat tidak merespon ucapannya.

Dicky?

Dia menyukai lelaki seperti itu?

Dasar Bodoh .

--------------------------------------------
Dicky pov .
Berbeda dengan biasanya . Kali ini aku begitu bersemangat ke sekolah.
Tepat. Alasannya karena gadis itu.Teman sebangku yang kaku seperti kayu.
Untung saja cantik.

Dia benar-benar telah menghipnotisku.Membuatku selalu terbayang-bayang apapun tentangnya.

Tak terasa aku sudah sampai di depan kelas.Sama seperti remaja lelaki yang lain.Aku sangat mengacuhkan penampilanku.persetan mereka mau bilang apa,huh!

Seperti biasa setiap kali memasuki kelas semua siswi perempuan pasti diam dan memberikan tatapan memelas ke arahku.

Entah apa yang mereka pikirkan tentangku.Terserah karena aku tidak akan menanggapi godaan perempuan murahan seperti itu.

Mataku menatap tajam ke arah gadis yang tengah duduk sendiri di deretan belakang.Apa yang dia lakukan?Doyan melamun ternyata.
Dengan segera aku mengambil tempat duduk disampingnya.Hari ini aku berniat untu mendiamkannya supaya ia tidak curiga dengan sms-sms teror dariku.

"Lo dateng siang banget?" Tanyanya dengan wajah sangat polos.
"Apa pedulimu,My wild?"Balasku dengan cengiran nakal.
"Terserah deh.Gue kan cuma mau berbaik hati sama lo." Ucapnya seraya membalikan tubuhnya dengan cepat.

"Wild..." Panggilku.Aku lupa hari ini adalah jam pertama pelajaran Sejarah.Gurunya sangat menyebalkan ingin sekali aku menghabisinya jika tidak ingat dosa.
"APA LAGI SIH DICKY?!" Aku sangat menyukai ketika ia membentakku atau memasang wajah kesal kepadaku.

"Lo pasti udah ngerjain Pr sejarah,kan?Nyontek dong" kataku dengan santai.
"Kasihan.Ngapain aja lo semalem?"
"Banyak kerjaan.Banyak pikiran,My wild."
Balasku menggodanya.
"Lo tuh kayak orang udah berumah tangga aja.Mikirin apaan si emang,hah?"
"I always Think about you,My wild"
Ucapku dan sukses membuatnya bergidik ngeri dan melemparkan ku dengan buku sejarah.
"Makan tuh buku sejarah.Dasar annoying chairmate!"

Dengan senang aku mengambil buku sejarah yang dilemparnya.

Bukunya saja wangi.Apalagi orangnya?
Batinku menjerit kesenangan.

-------------------------------------------
Bel sekolah tanda jam pertama dimulai.
Seorang guru berpakaian rapih dengan kacamata tua masuk dengan tenangnya.Kelas yang semula ramai menjadi hening seketika.

"Keluarkan Pr yang minggu lalu saya berikan" Kalimat pertamanya sukses membuat semua murid di dalam kelas tergopoh-gopoh mengambil buku pr di tasnya.

"Kumpulkan di barisan paling depan.Dan satu orang bawa kesini buku-bukunya"
"Baik bu" Serentak semua siswa menjawab kompak.

kelas menjadi hening seketika Bu Marsi mengkoreksi Pr mereka.Dan dipecahkan dengan sindiran pedas dari mulutnya.
"Dicky ? Apa saya tidak salah baca kali ini kamu mengerjakan pr pada pelajaran saya?Sakit apa kamu?"

Tidak terdengar jawaban dari mulut Dicky,ternyata dia sudah tidur.

Jam pertama baru dimulai beberapa menit yang lalu dan dicky sudah terbang ke alam mimpi.
Tidak pernah berubah . Selalu begitu.

---------------------------------------
Wildya Pov.
Aku sangat kesal dengan Dicky . Lihat saja belum lama bu Marsi masuk ia sudah tidur.Memangnya semalam dia ngapain sih? Kerja?
Batinku menerka-nerka.

Namun bosan tiba-tiba melanda.Aku tidak memiliki kegiatan lain selain membaca buku dan bermain gadget-ku.Lama-kelamaan aku tertarik untuk melirik dicky yang sedang terlelap disampingku.Entah perasaan apa yang ku rasakan dengan tiba-tiba aku tergoda untuk menyingkap rambutnya yang hampir menutupi wajahnya yang damai.

Tiba-tiba ku rasakan tangan besar menahanku.
"Jangan disentuh.Nanti dia bisa bangun dan ngamuk di kelas"kata  Banyu memperingatkanku.Dan hanya ku balas dengan anggukan kecil.

Seseram itukah dia?Siap sebenarnya orang menyebalkan ini?
Tanyaku dalam hati.

--------------------------------------

Dicky belum juga bangun sampai pelajaran keempat selesai.Dhiya merasa bingung sebenarnya apa yang sedang diimpikan dicky sampai-sampai tidak mau bangun.
Wildya terus mendiamkan dicky tanpa sedikitpun mengusiknya sampai bel pulang tiba.

Karena keadaan kelas sudah sepi dengan terpaksa wildya menggoyang-goyangkan badan dicky berharap ia segera bangun.

Tiba-tiba Dicky segera bangun dan menggenggam tangan wildya . Sontak hal itu membuatnya kaget.

"Ap-pa ap-paan in-"
Belum selesai wildya mengucapkan kalimatnya bibirnya langsung dibungkam dengan benda kenyal hangat milik dicky.
Atmosfir di dalam kelas menjadi kaku .
Wildya baru menyadari
Dicky menciumnya.

Tidak terasa buliran air mata jatuh membasahi pipinya.
"Lo ngerebut ciuman pertama gue..SIALAN GUE BENCI LO!"
Dengan tenangnya dicky merengkuh wildya dalam pelukannya.

"Can we get closer my wild?"

Dan tidak kunjung ada jawaban dari wildya.Nampaknya ia masih terlalu kesal kepada dicky.

------------------------------------//////---------------
Thanks for reading😊
Love u all.
A/n
Firda fadia

My Annoying chairmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang