Pagi ini merupakan pagi yang menyibukkan bagi keluarga Ardani.Maklum hari ini merupakan hari pertama sekolah si sulung yang memutuskan untuk berhenti homeschoolling dan pindah ke sekolah biasa.Alasannya ya karena ia bosan belajar sendirian setiap hari dengan guru yang sama.
Di sisi lain nampak seorang gadis remaja dengan rambut coklatnya yang diikat ponytail berkilau indah karena sinar matahri yang masuk melalu celah kamarnya.Ia sedang sibuk merapikan seragam sekolahnya.
"Mah,apa tidak ada seragam yang lebih minim lagi dari ini???".Suara teriakan dari kamar gadis itu memantul ke seluruh sudut ruangan.
Namun tidak terdengar jawaban sama sekali dari orang yang ditanya.Yang benar saja ini gila!pakaian seperti ini disebut seragam sekolah,eh?lebih cocok untuk pelacur .
Gadis batinnya menjerit tidak terima melihat pantulan dirinya di cermin dengan balutan seragam khas dari sekolahnya."Wildya missiana ardani!
apakah tidak bisa lebih cepat bersiap-siapnya?Kita bisa telat.Cepat sedikit." Suara khas sang pemilik yang mulai geram dengan kelakuan putrinya.Semua anggota keluarga sudah berbaris di meja makan.Baik kita perkenalkan satu persatu.
Di ujung kanan meja makan duduk seorang pria yang paling menonjol karena karismanya.
Ya siapa lagi,dia adalah Ardan wijaya kusuma.Ayah dari ketiga anak-anaknya yang cantik.Di sampingnya duduk seorang wanita dengan dress formal selutut dan rambut hitamnya digelung rapih dan cantik.
Dia sedang sibuk menyuapi buah hatinya yang baru berusia 3 tahun."Aein,ayo cepat habiskan makanannya ya sayang.Mamah akan buru-buru pergi ke kantor." Ucapnya seraya mengusap bibir Aein yang dipenuhi selai coklat.
"Yes,mom."Jawabnya dengan nada lucu.Di lain tempat seorang gadis dengan rambut sebahu sedang ribut dengan segelas susu di tangannya.
"Aku gak suka susu putih,mah." Rengeknya sembari menyodorkan segelas susu putih itu kedepan.Lerhona memang tidak suka susu putih.Tapi ibunya terus saja mendesaknya untuk minum."Eh sayang-sayang,susu enak gini gak diminum.Sini,gue yang abisin."
Dengan sigap wildya menggapai gelas susu yang disodorkan oleh ona dan meminumnya tanpa bernapas.
Semua orang menatap tajam ke arahnya.Dan mencebik kasar.
Duhh,dasar tukang makan.batin ona"Selesai sarapan segera menuju ke mobil.Ayah tunggu disana.Cepat selesaikan makannya."
"Oke yah". Jawab mereka semua kompak.--------------------
Wildya Pov 😾
Di dalam mobil.
Aku tidak bisa berhenti membayangkan apa yang akan terjadi nanti di sekolah baruku.Apakah akan menarik?atau malah sebaliknya.Ribuan pertanyaan konyol menghantui pikiranku.Selang beberapa menit kemudian mobil ayah terhenti di sebuah gedung sekolah bertuliskan "Gerald High School".Mataku menatap kagum ke sekeliling penjuru gedung ini begitu besar dan mewah.
"Ayo my wild,kamu pasti bisa.Jangan tegang begitu dong," Goda ayah seraya merangkulku menuju ke dalam gedung.
Aku meyempatkan diri untuk menengok ke belakang dan nampak mamah sedang nyengir kesenangan melihat putrinya gugup.Maklum saja aku adalah gadis pemberani.Malu kan hanya karena statusku sebagai murid baru aku jadi seperti ini.Ketika sudah memasuki halaman gedung kami disambut oleh seorang pria berpakaian formal.
"Perkenalkan Saya Kresna surya,selaku kepala sekolah disini." Sapanya seraya mengulurkan tangan.
"Ardan wijaya.Dan ini putri saya wildya missiana ardani."Dengan sigap aku meraih tangan kepala sekolah itu.
"Selamat memulai aktivitas belajar disini.Semoga semuanya lancar." Ucapnya seraya menyerukan seseorang berperawakan tegap untuk menghampiri kami.Aku yakin dia adalah salah satu petugas keamanan disini.
"Bio,tolong antarkan dia ke kelas 11 social one di lantai empat".Perintahnya dengan tegas.
"Baik pak.Mari,non." Ajaknya ramah dan aku pun menurut saja .Sampailah kami ke depan pintu sebuah kelas bertuliskan "11 social one".Aku mengetuk pintu dan segera masuk ke dalam kelas. Nampak seorang guru paruh baya sedikit kaget dengan kedatanganku.
"Permisi,pak.Saya anak baru disini"kataku seramah mungkin.
Dia terdiam sejenak menatapku.
"Baik.perkenalkan dirimu."
Aku menuruti perintahnya dan mulai memperkenalkan diriku.
"Selamat pagi.Perkenalkan namaku Wildya missian ardani.Biasa dipanggil Dhiya.Aku murid baru disini karna sebelumnya aku ikut homeschoolling.Rumahku di Komplek Naluri raya no.35A.Sebelumnya aku harap kalian bisa menerimaku disini,terimakasih."Aku mengakhiri sesi perkenalanku dan kelihatannya wajah-wajah penghuni kelas sangat ramah.
"Dhiya kamu silahkan duduk di samping Dicky."
Aku menatap bingung.Mana aku tahu yang namanya dicky?
Akupun melangkah menyusuri barisan seraya menatap satu persatu nametag siswa.Nahh,ketemu! Gadis batinku berteriak kesenangan.
Seraya menatap anak laki-laki yang masih sibuk dengan gadget-nya.
"Nama gue Wildya.Lo mau panggil apa aja bebas." Kataku dengan nada se-friendly mungkin"Wild..ya." katanya seraya menengok ke arahku.Detik itu juga aku serasa ingin pingsan betapa rupawannya orang ini.
"Gue Dicky adhansyah.Panggil gue dicky.Gue harap lo bisa tahan duduk sama gue."Dengan smirk nya yang menakutkan seakan membunuh segala pemikiran baikku tentangnya.Oke,New chairmate.
-------------------------------------------------
Oke ini cerita pertamaku.Dan sebenarnya aku terinspirasi dari chairmateku.
Terimakasih buat yang udah mau baca cerita gak jelasku ini.
Especially buat anak 89😇
Semangat terus ya.Secret10s1❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying chairmate
Fiksi RemajaDuduk dengan teman sebangku yang mesum,so cool dan ngeselin memang menyebalkan. SIAL.mungkin kata itulah yang terus keluar dari mulut wildya mendapatkan teman sebangku seperti Dicky! Apa semuanya akan terus seperti itu? Tentu saja tidak..