Satu Hal

35 2 0
                                    

Aku belajar dari alam. Yakni, ketika air tak dapat mengalir ditempat yang datar. Ketika hujan datang yang kadang tanpa angin. Ketika malam datang dan mulai memeluk hangat gigil ini.
Seakan tanpa dosa, aku melupakan banyak hal. Aku pun belajar bagaimana cara ulat menjadi kepompong lalu berubah menjadi kupu-kupu. Semua bisa kukupas satu per satu dengan tahap yang cukup. Entah bagaimana, pelajaran itu begitu melekat diantara syaraf-syaraf otakku.
Tapi satu hal, satu hal saja yang aku tak tau pasti mengapa ini sangat sulit untukku pelajari. Mencoba untuk meninggalkan sejenak bayangan gadis mungil yang selalu saja menjadi kayu mentah untuk kupahat setiap harinya. Bahkan setiap waktu. Bukan, bukan! Bukan melupakan seseorang itu, tapi dalam beberapa hal seharusnya aku mengutamakan apa yang semestinya utama. Ah, tapi sudahlah. Kukira memang dia lah yang selalu mengutamakanku untuk bersujud kepada Tuhan.

Regards,
Sulistyo Laras

Ponorogo, 7 Jan 2015
(Kutipan 99//20:10, Filsuf Jiwa)

Beranda (di) JiwamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang