GHIFAR's POV
Gue liat Ocha keluyuran di jam pelajaran. Kedua telapak tangannya menutupi mukanya yang sepertinya sedang menangis. Tanpa basa-basi gue langsung samperin dia.
"Ocha? lo kenapa?"
Gue gk ngerti lagi sama dia. Masa pas gue bilang gitu doang dia langsung pingsan abis dia jawab "eng enggak papa".
Daripada teriak-teriak minta tolong di jam pelajaran, akhirnya gue gotong sendiri tubuh Ocha menuju UKS.
Senang hati ini.
~~~
AUTHOR's POV
"Guys-guys si Ocha gak balik-balik ya?" kata Jeni.
"Oh iya. Jangan-jangan dia pingsan lagi?!" teriak Uli dengan heboh.
"Yakali.. eh tapi bisa aja sihh" kata Indri.
"Pingsan knp coba?" kata Gaby.
"Yaudah gue coba susul dia deh" kata Jeje yang akhirnya bangkit dari tempat duduknya dan izin terlebih dahulu ke Bu Hani yang sedang mengajar untuk keluar kelas mencari Ocha yang sedari tadi gak balik-balik.
Setelah mendapat izin dari Bu Hani, akhirnya Jeje menuju ke lantai satu sendirian.
Tak terasa sudah kurang lebih 15 menit Jeje mencari Ocha, tetapi nihil. Kemudian dia ingat satu tempat yang belum ia datangi. UKS.
Yang benar saja Ocha sedang terbaring lemas. Betapa terkejutnya Jeje saat melihat Ghifar sedang duduk disampingnya.
"Assalamualaikum" kata Jeje.
"Waalaikumsalam" jawab Ghifar.
"Ocha kenapa?"
"Gak tau abis gue datengin dia, dia malah pingsan"
'buset temen gue malu-malu in banget. masa ketemu doi doang langsung pingsan. gue aja yang tau doi udah punya pacar b aja'
"Oh yaudah makasih"
"Hm"
'dingin amat ni anak'
Merekapun berbincang-bincang setelah Ocha sudah sadar dari pingsannya. Akhirnya Ocha memutuskan untuk pulang kerumah sebelum waktunya tiba.
"Eh gue pulang deluan ya guys, gk enak badan sumpah. Gue udah bikin surat izinnya, tinggal absenin aja kalo ada guru. Ok?"
"Udeh santai ajaa.." kata Gaby.
"GWS CHA!!"
~~~
"Assalamualaikum"
Saat membuka pintu rumahnya, Ocha disambut oleh Neneknya. Sehari-hari, Ocha memang biasa bersama Nenek dan Pembantunya Bi Tati. Orang tuanya kerja setiap hari, pergi pagi dan pulang sekitar jam 8 malam. Ia hanya bisa menghabiskan waktu bersama orang tuanya setiap sabtu dan minggu. Meskipun begitu, hubungannya sangat dekat. Bahkan Ocha tidak segan untuk menonton Drama Korea bersama Ibunya, dan saling bertukar cerita.
"OCHAA!! Kamu kok pulang jam segini? bukannya masih jam 2 an biasanya kamu pulang?" kata Nenek Ocha.
"Iya Ma, aku tadi pingsan gak enak badan."
YOU ARE READING
Seniority
Teen FictionSemenjak Pensi, semuanya berubah. Ocha sama sekali gak menyangka hal ini akan terjadi pada dirinya. Sungguh. Apakah ini semua hanya mimpi?!