"samchon!!!"
Suara cepreng seorang agdis menganggu kegiatan Hyejin dan Chanyeol yang sedang bermesraan di sofa sekarang. Chanyeol yang sedang tiduran di sofa dengan kepala berada di atas pangkuan Hyejin langsung saja terbangun dan menatap malas keponakannya yang sepertinya baru pulang dari sekolah. Harusnya hari ini dia bemanja-manja bersama istrinya di rumah karena dia sedang berlibur tapi malah di ganggu oleh setan kecil ini.
"ada apa? Kenapa kau berteriak?".
Gadis remaja itu langsung menghampiri Hyejin dan Chanyeol lalu memeluk Hyejin erat membuat Chanyeol kesal sedangkan Hyejin hanya tersenyum melihat kekesalan suaminya.
"ada apa?" tanya Hyejin lembut pada gadis itu.
"Sehun oppa. Aku merindukan Sehun oppa". Ucap gadis itu manja.
"yaaaakkk!!! Sudah aku bilang berhenti mengharapkan si Sehun itu. Dia itu tidak pantas untukmu. Dia itu terlalu tua buatmu". Marah Chanyeol.
"kami cuma berbeda 7 tahun. Tahun depan juga umurku sudah 20 tahun samchon.Sebentar lagi aku jadi gadis dewasa". Ucap gadis itu tidak mau kalah. Hyejin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan paman dan keponakan itu.
"Yaaaakkk!!! Park Minji". Chanyeol semakin kesal melihat keponakannya. Kalau bukan anak dari sepupunya mungkin dia sudah menendang gadis itu saat ini juga.
"sudahlah oppa". Ucap Hyejin sambil mengelus lengan Minji yang berada di pelukkannya.
"oenni bisa kah kau menghubungi Sehun oppa untukku? Aku ingin mendengar suaranya". Pinta Minji dengan nada manja pada Hyejin. Selama Hyejin menjadi istri Chanueol Minji tidak pernah memanggilnya imo karena menurutnya Hyejin terlihat sangat muda untuk sebutan imo jadinya Minji memanggil Hyejin dengan sebutan oenni.
"haruskah?". Minji mengangguk manja pada Hyejin sebagai jawaban.
"baiklah. Aku akan menghubunginya untukmu". Minji berteriak senang mendengarnya sedangkan Chanyeol sudah duduk diam sambil menahan rasa kesalnya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa jika Hyejin sudah mulai bertindak.
Minji terus menatap Hyejin yang sedang menghubungi Sehun. Saat suara Sehun sudah terdengar dari ponsel Hyejin, Minji merasa sangat senang.
"Sehun-ah... Noe oediga?" tanya Hyejin yang tentu saja pertanyaan itu dari Minji. Dia ingin tau dimana pria itu sekarang.
"di kantor. Wae?" jawab Sehun santai.
"tanyakan sekarang dia sedang apa?". Bisik Minji pada Hyejjn."ani. Kau sedang apa? Apa kau sibuk?". Hyejin mengikuti perintah Minji.
"ani. Sudah sore jado sepertinya aku akan pulang. Noe oediga?". Kali ini Sehun yang bertanya."aku ada di rumah. Bisa kau datang ke rumahku untuk makan malam?". Sekali lagi ini adalah perintah Minji. Chanyeol yang mendengar itu langsung menatap tajam Minji dan juga Hyejin namun mereka berdua tidak mempedulikan Chanyeol sama sekali.
"makan malam? Tumben sekali. Tapi boleh juga, aku sudah lama tidak bertemu denganmu. Apa kau ingin di bawakan sesuatu?". Minji sudah menahan teriakkan senangnya saat mendengar jawaban Sehun di seberang sana.
"tidak perlu. Baiklah, sampai ketemu nanti malam". Hyejin mengakhiri telponnya lalu menatap Minji. Minji yang sudah tidak bisa menahan rasa senangnya langsung memeluk Hyejin erat dengan senyuman yang lebar di bibirnya.
"gumawo oenni. Oenni memang jjang. Tidak seperti pria tua yang ada di senelahmu itu". Minji melirik Chanyeol yang sedang menatapnya tajam.
"aku akan siap-siap dulu. Sehun oppa, tunggu aku".
Minji melesat menuju kamarnya dengan senang membuat Hyejin hanya bisa tersenyum melihatnya.
@@@
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Not Fall In Love
FanfictionBagaimana rasanya jika kau memiliki rasa lebih pada sahabatmu sendiri tapi sahabatmu itu sama sekali tidak mengetahuinya bahkan dia mengatakan padamu "Mari kita tidak saling jatuh cinta"? Apakah kau memilih membuang perasaanmu itu atau malah mempert...