Darling U [Pabo]

620 75 24
                                    

Sungyeol sedang galau dan gundah. Dia tak  menyusul Myungsoo ke tempat parkir sama sekali. Sungyeol berpikir ia juga berhak untuk marah pada Myungsoo. Myungsoo memang selalu begitu, sifat cemburunya srmakin lama naik ke level tertinggi. Memangnya Myungsoo pikir Sungyeol terlambat karena ia bersama-sama dengan Minseok begitu? Padahal tidak, Sungyeol terlambat memang karena di jalan ada sebuah kecelakaan yang membuat jalanan macet total.

Sungyeol hanya mengirimi Myungsoo pesan singkat. Lalu ia bangkit dan membuang bunga itu di tempat sampah. Sungyeol merasa bodoh telah menangisi Myungsoo, ia tertawa miris setelahnya. Memangnya ia laki-laki macam apa? Memangnya hanya Myungsoo yang bisa marah? Oh, tentu Sungyeol juga bisa.

.
.

Sungjong baru saja memposting selfienya di IG, ah menyapa para penggemar di sela-sela kesibukan. Sebenarnya, yah, tidak terlalu sibuk seperti Hyung-hyungnya sih. Namun Sungjong merasa sibuk saja.

Ia tersenyum puas melihat foto super kerennya di postingan itu, baru beberapa detik sudah mendapat beratus-ratus bahkan ribuan like dari para Inspirit. Ah, memang pesona magnae tak bisa terelakkan.

Namun baru beberapa saat ia bahagia dengan para gadis-gadisnya -inspirit- pintu kamarnya sudah digedor-gedor dengan tak manusiawi.

Sungjong bangkit, menaruh ponselnya di kasurnya dan membukakan pintu.

"Sungyeol Hyung?"

Sungjong terkejut, Sungyeol sudah berada di rumahnya dan kini berdiri tepat di depan kamarnya. Lagipula... yah, ada apa dengan tampang Hyungnya yang satu ini.

"Myungsoo mulai lagi, Jong!" Sungyeol memekik kesal.

"Ah, kalian bertengkar lagi?" tanya Sungjong. Ini sudah sering, percayalah balada rumah tangga Myungsoo dan Sungyeol sudah terlalu sering terjadi. Drama yang melebihi Descendants Of The Sun.

"Kali ini aku tak akan mau berbaikkan lagi!"

"Araseo, araseo...," ucap Sungjong lelah. Ucapan Sungyeol itu bagai angin lalu. Yah... lihat saja nanti... mereka pasti akan mesra kembali beberapa jam lagi. Sudah biasa.

"Aku menginap?" Sungyeol bertanya dengan penuh harap.

Sungjong hanya mengangguk pasrah, yah... melawan Sungyeol dalam mode seperti ini siapa yang tahan memangnya. Kadang Sungyeol berpikir siapa yang magnae sebenarnya, di Infinite umur bukan ukuran sebuah kedewasaan nyatanya.

Malhae! Mwohae? Malhae! Mwohae?

Ireodaga babocheoreom

Hannunpalge haji malgo

Malhaebollae, malhaebollae

Naui mame damgin saram

You are my only one

Lantunan ost drama yang dinyanyikan oleh K.Will terdengar keras di dalam.kamar Sungjong. Nyatanya Sungyeol dan Sungjong sedang asik menonton drama berdua.

"Hyung, Song Jong Ki lebih tampan dari Myungsoo Hyung, kah?" cetus Sungjong tiba-tiba.

Sungyeol memutar bola matanya malas. Kenapa Sungjong harus membahas Myingsoo sih. "Malam ini Jongki lebih tampan. Ah, ya... dia juga keren 'kan," ucap Sungyeol.

"Ah, benarkah? Oh, Myungsoo Hyung akan depresi jika mendengarnya." Sungjong melirik ke arah Sungyeol.

"Minseok saja dia cemburui, cih kekanakan!" Sungyeol jadi kesal lagi mendengarnya.

"Myungsoo Hyung 'kan menyanyangimu Hyung," balas Sungjong sembari menyentuh ponselnya.

Mata Sungyeol terfokus pada adegan Jongki yang sedang memasangkan tali sepatu pada Hae Kyo. "Jika Myungsoo bisa seromantis Jongki, aku baru akan memikirkan jika dia meminta maaf."

Darling U [Special Aniv MyungYeol] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang