Sudah berkali-kali Sungyeol mengusap hidungnya yang gatal luar biasa.A-Chooo!
Hampir lebih dari sepuluh kali Sungyeol bersin. Ia mengambil tisu dan melakukan kegiatan itu. Apalagi jika bukan membuang ingusnya.
Srooooot!
Hidungnya sudah merah sempurna layaknya tomat. Sungyeol mendesah jengkel, membuang tisu itu brutal ke tong sampah di samping ranjangnya. Ketika pintu kamarnya terbuka, saat itu juga Sungyeol menatap ke arah pintu dengan pandangan super jengkelnya. Ia melotot ke arah seorang lelaki yang berjalan sambil membawa sebuah minuman hangat.
"Minumlah, kau akan baikan setelah ini," ucap lelaki pemilik tatapan yang mampu meluluh lantahkan hati manusia itu.
Sungyeol mendengus sebal. Ia mengambil cangkir teh madu itu. "Ini kan juga salahmu, Kim Myungsoo, pabo...," gerutu Sungyeol sebelum ia menenggak minuman itu.
Lelaki itu Myungsoo, dia tertawa renyah dengan eye smilenya. "Aku, ya... bukan karenaku juga 'kan. Kau lebih memilih—“
“Stop, kau ingin garpu buah ini bersarang di lehermu?” potong Sungyeol dengan ancaman telak.
Myungsoo menatap ngeri, ia menelan ludahnya dengan gugup. Lalu tersenyum simpul setelahnya. Jika dipikir-pikir kekasihnya ini amat sangat lucu. Ah... bahkan Sang Magnae saja kalah kyeopta dari Sungyeolnya ini, dan rasanya membuat Myungsoo ingin melahap Sungyeol utuh-utuh. Walaupun tak secara harfiah.
“Kau semakin imut.” Myungsoo menggoda.
Sungyeol membelalakkan matanya tak percaya. Ya Tuhan... bisa-bisanya Myungsoo menggombalinya seperti ini.
“Kau tak kerja, katanya ada syuting ‘kan?” tanya Sungyeol. Ia menyandarkan tubuhnya di kepala ranjangnya. Melirik Myungsok yang juga bersandar dengan posisi sama di sebelahnya.
“Bagaimana aku mampu pergi, keadaanmu sangat memprihatinkan Yeobo,” kata Myungsoo sembari tersenyum.
Rasa menggelitik menyerang Sungyeol, perutnya terasa melilit kala ia mendengar perkataan Myungsoo. Ada apa dengan Myungsoo hari ini? Ya Tuhan... kenapa bersikap manis sekali. Padahal tadi malam, Sungyeol ingat betul bahwa karena Myungsoolah Sungyeol mengalami flu berat beserta demam.
Kalian ingin tahu apa yang mereka lakukan? Oh, mari kita reka ulang ke beberapa jam lalu. Tepatnya...
Pukul 01:23 Dini hari Korea Selatan.
Mobil yang Myungsoo kendarai berhenti tepat di pinggir badan jalan dekat Sungai Han. Angin terasa amat dingin. Wajah Myungsoo terlihat amat tegang. Sebaliknya Sungyeol yang sedang menata ketakutannya. Ah, pasti Myungsoo marah lagi pikir Sungyeol. Ia sudah salah ucap tadi.
“Jelas, So Joongki....”
Sungyeol merutuki ucapannya. Myungsoo itu ibarat api yaang tersulut bensin, mampu meledak kapan pun. Saat ini contohnya. Mobil mereka bukannya bertolak menuju apartemen setelah dari kediaman Sungjong. Myungsoo malah membanting setir ke Sungai Han. Sungyeol menggigit-gigit kecil ujung kuku jarinya. Pasalnya ia sudah bisa mengira apa yang akan Myungsoo lakukan padanya.
“Ah, ini mengganggu kan?” tanya Myungsoo dengan suara datar dan dingin. Ia melepas bajunya. Baju militer khas seperti milik Kapten Yoon.
Sungyeol menelan ludahnya gugup. Jantungnya berdegup kencang.
Tubuh Myungsoo sudah topless. Hanya menanggalkan celana panjangnya saja.Sungyeol membuka kaca jendela mobil, tetapi ia salah... angin yang menyapanya sangat dingin. Bahkan... salju sudah turun sedikit demi sedikit. Sungyeol dengan cepat menutup jendela kaca itu. Namun gerakannya terhenti saat Myungsoo memegang lengan Sungyeol.
Getaran hangat menyerang tubuh Sungyeol. Myungsoo mendekat, membuat jaraknya benar-benar terhapus dengan Sungyeol. Hingga ia mendekap laki-laki manisnya itu. Memeluknya dengan dada telanjang.
“Myung... kau...,” ucap Sungyeol terbata.
Myungsoo sudah mengkungkung tubuh Sungyeol secara sempurna. Hingga Sungyeol menyandarkan punggungnya pada pintu mobil. Wajah Myungsoo kini berada di perpotongan leher Sungyeol. Bibir tipis itu mengecup leher Sungyeol dengan perlahan, lalu menggodanya dengan sangat erotis.
“Kau lebih menyukai siapa Yeobo?” bisik Myungsoo pada telinga Sunyeol, ia mendesahkan napasnya pelan di sana, lalu mengecupnya dalam.
“Myung... sooh...,” ucap Sungyeol sembari mengigit bibirnya.
“Katakan, Yeobo...,” kata Myungsoo lagi. Ia mengangkat wajahnya, menatap wajah Sungyeol lekat. Pandangannya jatuh pada bibir plum Sungyeol.
“Mian... aku hanya bercan—“
Myungsoo tak mengindahkan ucapan Sungyeol. Ia sudah menginvasi bibir itu, melumatnya, mengecupnya dengan sebuah nafsu dan rasa cemburu.
Bagaimana sekarang tangan Myungsoo tengah meraba tubuh Sungyeol. Masuk ke dalam kaus Sungyeol, menyentuh setiap kulit Sungyeol yang lembut dan hangat. Hingga jemari Myungsoo berhenti pada sebuah tonjolan kenyal. Yang Myungsoo sebut, Yupi kesukaannya. Ia mencubitnya pelan, hingga Sungyeol –kekasihnya- mendesah gila, dan membuat Myungsoo lebih menguasai rongga mulut Sungyeol.
Kaus itu terlepas, udara dingin menyapa mereka berdua, walau keadaan ini tak bisa dibilang tak panas. Oh, siapa saja bisa mengetahui betapa panasnya kedua anak itu bercinta dalam keadaan itu.
“Yeobo....”
“Yeobo....”
“Lee Sungyeol!”
Sungyeol terlonjak ketika suara Myungsoo membuyarkan lamunannya. Wajahnya sudah semerah kepiting rebus kalla saat ini di sampingnya Myungsoo tengah terduduk, dan siap memeluk Sungyeol.
“Kau masih sakit? Butuh terapi pelukan dariku? Masih dingin?” tanya Myungsoo yang kini sudah menanggalkan bajunya.
Sungyeol menelan ludahnya gugup. Oh... pasti akan berakhir sama.
Bercinta sampai siang, batin Sungyeol.
“Andwaeeeeeee!”
“A-Choooo!”
END
HAPPY BIRTDAY UNTUK PAPI MYUNGSOO 😙😙😙
SEMOGA FF PENDEK INI BISA BUAT MYUNG TAMBAH LENGKET YA AMA KEKASIH YEOL TERSAYANG.
SALAM YUPI
SEKIAN.
GAK TERIMA KOMEN KENAPA INI PENDEK. NANTI KUGAPLOK LOH. WKWK SORRY LAGI CENCI BIASA MBAK2 LAGI PMS.
OKE SILAHKAN DINIKMATI.
KHUSUSNYA MYUNGYEOL SHIPPER TERCINTA.
PARA PENGHUNI GRUP LINE WKWK
😋😍😍😍😙😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Darling U [Special Aniv MyungYeol]
FanfictionHanya beberapa short story MyungYeol. Pokoknya kisahnya amat sangat receh. Dan untuk merayakan Aniv pasangan fenomenaĺ kita. MYUNGYEOL ♡ Nona Yupi 28 Januari 2017 Yaoi, BoysLove. Forever. Special amazing cover by rafika ratu.