Perpisahan?!

38 8 0
                                    

Happy Reading

.

.

.


Setelah perdebatan dan adu mulut dengan kekasihnya, akhirnya Eric mengetahui penyebabnya. William, dia salah paham pada dirinya yang lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan katty. Tak ingin kesalahpahaman ini berlanjut, Eric ingin menjelaskan keadaan sebenarnya pada sang kekasih. Namun tiba-tiba saja ponsel disaku nya berdering. 


"Katty"guman nya pelan. Mengetahui bahwa kattylah yang menelpon nya, Eric segera menggeser ikon telpon yg berwana hijau diponselnya.

"Halo Kat, ada apa?"Tanyanya pada katty

" Eric kau dimana? para penagih hutang ini ada di rumahmu, cepatlah pulang" Ucap Katty disebrang telpon.

"Hmm baiklah.. kau tunggu saja, aku akan pulang" Ucapnya sambil menutup sambungan telpon tanpa menyadari perubahan ekspresi wajah William yang semakin keruh menahan amarah.


Tanpa aba-aba Eric meninggalkan William di cafe itu tanpa mengatakan apapun. sontak hal ini membuat William semakin geram dan membuatnya semakin yakin, bahwa apa yang ia lihat dan ia pikirkan itu benar adanya, bukan kesalahpahaman seperti yang baru saja Eric katakan.


"Ck bisa-bisa Eric meninggalkan ku disini tanpa mengatakan sepatah katapun. Harus kuakui jalang itu lebih hebat dariku, hanya dengan sekali telpon, Eric langsung mengiyakan lalu segera menemuinya. Ck sedangkan aku, aku harus menelpon berkali-kali untuk membuatnya menjawaban panggilanku. Itu belum termasuk dengan ajakanku yang selalu ia tolak dengan berbagai alasan yang tidak jelas."


"SHIIT!!!!" Umpat liam kesal sambil berlalu meninggalkan cafe.



ERIC HOME



"Akhirnya para penagih hutang itu pergi" Ucap eric

"Hmm untung saja kau berhasil mengumpulkan uang itu. Walapun belum semua terbayarkan, setidaknya hutang itu sudah berkurang setengahnya."

"Tentu itu juga karna kau mau membantuku. Aku sangat berterima kasih untuk itu" Ujar Eric tulus

"Ya sama-sama. Lalu bagaimana dengan William, apa kau sudah menceritakan semuanya?" Tanya Katty pada Eric

"Oh God! Aku melupakannya. Setelah kau menelponku, aku langsung pulang dan meninggalkan William dicafe itu."

"Ck kau begitu ceroboh. Sekarang Wili pasti akan semakin kesal padamu"

Eric hanya menganggukkan kepala membenarkan perkataan Katty. 

"Kalau begitu, aku akan kembali kecafe" Ucap Eric lalu dengan terburu-buru ia mengambil kunci motor besarnya dan memacu motor itu dengan kecepatan tinggi. 

"Semoga liam masih berada dicafe" Ucap Eric pada dirinya sendiri.




Sampai di cafe, ia mengedarkan pandangannya untuk menemukan William, namun tak berhasil. William tak terlihat dimanapun. Lelah mencari William diseluruh cafe itu, ia pun mengambil ponsel disaku atas kemeja yang ia kenakan. Eric sedang mencoba untuk menghubungi William, namun tak kunjung mendapat respon. Eric tak putus asa, ia masih terus mencoba hingga panggilan yang ke 20 kali, ia mendapat respon. William menjawab panggilannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MisunderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang