Part:3

628 101 16
                                    

*
*
*

Hari demi hari Jiyeon melewati pekerjaannya dengan santai tanpa ada gangguan.

Terasa tenang namun seperti ada yang kurang. Sesuatu yang mengganjal hatinya, sesuatu yang terus mengusik kehidupannya.

“Sehun” tanpa sadar Jiyeon memanggil nama Sehun.

Jiyeon mengela nafas berat. Yah sesuatu yang terus mengusiknya yaitu Sehun.

Laki-laki pencandu rokok dan alcohol. Laki-laki nakal dan menyebalkan.

“Ada apa denganku? Kenapa aku terus memikirkan Sehun? Apa aku menjadi wanita yang sesungguhnya?” Tanya Jiyeon kepada dirinya sendiri. 

“Hei Jiyeon”

Jiyeon tersentak dan langsung menoleh kebelakang.

Jiyeon melihat Hyojun sedang tersenyum  kearahnya seraya memegang segelas kopi hangat.

“Astaga.. kau mengagetkanku saja Hyojun-ssi” lirih Jiyeon.

Hyojun terkekeh pelan.

“Maaf. Hmm kenapa kau melamun dibalkon kantor? Apa ada yang menggangu pikiranmu eoh?”

Jiyeon segera menggeleng pelan dan memberikan senyuman tipisnya.

“Tidak ada. Aku hanya menikmati suasana dinginnya Seoul”

“Oh iya, ada kabar baik. Sehun sudah kembali”

Hyojun tersenyum kemudian memutar tubuhnya dan kembali kedalam kantor.

Sedangkan Jiyeon masih terdiam, tidak percaya.

“Bagaimana diCheonan?” –Hongbin

“Dan bagaimana dengan para gadis disana?” –Baekhyun

Tangan mungil Jiyeon menahan dagunya untuk terlihat santai, padahal Jiyeon diam-diam mendengar percakapan mereka.

Kini mereka sedang ditempat meja masing-masing.

“Aku tidak punya waktu untuk itu” jawab Sehun yang sibuk melihat dokumen-dokumen yang banyak diatas mejanya.

“Tapi, suara mereka benar-benar lembut” sambung Sehun

“Whoaaa” ujar Hongbin dan Baekhyun bersamaan.

“Hmm Hongbin” panggil Sehun

“Ne?”

“Apa kau punya rokok? Punyaku habis”

“Punya“

Hongbin merogoh saku jaketnya untuk mengambil bungkus rokok kemudian dia memberikannya kepada Sehun yang berada tepat didepan mejanya.

“Thanks brother”

“Tidak masalah”

Sehun berdiri dari duduknya, dan mengampiri meja Baekhyun.

Sehun melihat Baekhyun yang terlihat malas, langsung menjitak pelan kepala Baekhyun, sedangkan Baekhyun hanya berdecih kesal.

Sehun tersenyum miring kemudian dia melihat Jiyeon yang sibuk menatap layar monitor.

Sehun mulai mendekati meja Jiyeon.

“Hey Jiyeon-ah, apa kabar?”

“Baik” jawab Jiyeon datar.

Sehun mendengus pelan.

“Sudah hampir 2 minggu dan cuma itu yang aku dapatkan darimu?”

“Tapi Jiyeon sedikit kesepian” goda Hongbin.

SHELTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang