Chapter 2

66 11 17
                                    

Author POV

Saat Sena tidur kembali, mimpinya barusan berlanjut.

Jungkook masih tetap merangkul pundak Sena, bahkan semakin erat seperti tidak ingin kehilangannya.

Sena yang merasa rangkulan Jungkook semakin erat pun menoleh "Kau kenapa? tiba - tiba mengeratkan rangkulanmu padaku seperti tidak ingin kehilanganku saja."

"Tidak, siapa bilang aku takut kehilanganmu? Kau ini pede sekali nona." Sena langsung menatapnya tajam.

"Cih mulutmu itu pedas sekali Tuan Jeon. Apa eommamu saat hamil dirimu makan cabai terus ya?" ucap Sena sinis. Jungkook mengangkat bahunya acuh.

Sena yang mendapatkan Jungkook acuh terhadapnya membuat ia ingin sekali melempar batu ke muka Jungkook.

"Kau selalu saja menyebalkan. Awalnya manis tapi selalu berakhir dengan ucapan pedas dari mulutmu atau acuh terhadapku." ucap Sena yang mulai cemberut.

Jungkook melepas rangkulannya dan memegang pipi Sena. "Maafkan aku, jangan cemberut lagi dong. Sudah jelek makin jelek kalau kau cemberut begitu."

"Ya!!" Sena baru saja ingin memukul Jungkook dengan tangannya tetapi Jungkook sudah kabur sambil tertawa kencang.

"Sini kau jangan kabur dan berhentilah tertawa!" teriak Sena sambil berlari mengejarnya

"Tidak mau. Raut wajahmu lucu sekali Sena saat cemberut hahahaha."
Mendengar tawa Jungkook yang semakin kencang, Sena menjadi semakin kesal.

Jungkook terus berlari sampai ia tersandung batu. Ia baru saja akan berdiri tetapi Sena malah terjatuh keatasnya.

Sena baru saja mau berdiri tetapi tangannya ditarik oleh Jungkook membuat wajahnya menjadi dekat dengan Jungkook.Tiba - tiba saja Jungkook menempelkan bibir ke bibir Sena.

Sena langsung terbangun dari tidurnya.

'Bagaimana bisa mimpi itu berlanjut, bahkan namja gila itu menciumku. Untung saja itu cuman mimpi.'

Sena melihat jamnya yang berada di meja. " Ternyata sudah jam 6.30, lelap sekali tidurku. " gumam Sena.

Sena pun beranjak dari kasur dan bergegas untuk mandi. Setelah mandi ia langsung ke meja makan dan menyapa ibunya. " Pagi eomma, appa." sapa Sena sambil tersenyum manis.

"Pagi juga Sena." Balas appanya sambil tersenyum kepada Sena.

" Pagi juga anak eomma yang cantik. Hari ini eomma tidak memasak jadi kau makan roti saja ya. "

"Siap eomma." Sena mengambil selembar roti kemudian mengoles kan selai kesukaannya yaitu selai stroberi. Ia pun memakannya dengan lahap.

Sehabis makan ia pun langsung pamit kepada orang tuanya. "Appa eomma aku berangkat sekolah dulu ya. Aku sayang kalian muah." ucap Sena dan tak lupa memberikan flyingkiss kepada orang tuanya.

" Ia, belajar yang rajin Sena. " sahut ibunya. Ayahnya hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil melihat Sena.

-----------

Sesampainya di sekolah Sena langsung masuk ke kelas dan duduk di tempatnya.

Sena sedang melihat - lihat keadaan sekitar kelas tiba - tiba saja matanya bertemu dengan mata Jungkook. Pandangan mata Sena awalnya terarah ke mata Jungkook tetapi beralih ke bibir Jungkook. Tiba - tiba saja dia jadi teringat mimpi tadi membuat jantungnya berdebar - debar kalau mengingat mimpinya.
Dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang berada di sampingnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saranghae, My Idiot ( Jeon Jungkook )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang