Chapter 2 Pic Alina

2.6K 56 14
                                    

                  

My Love With A Vampire ~ 2





"Kau lagi, kenapa sih? Kau mengikutiku ya? Apa maumu?" kataku dengan nada marah.

Cowok itu menyeringai "Aku tidak mengikutimu. Masalahnya kau sudah berteriak-teriak didepanku. Kau tidak boleh berteriak-teriak dengan tuanmu." Jawabnya dengan nada tajam.

Aku tertegun oleh apa yg dikatakan oleh cowo itu. "Dasar pembohong! Sepertinya kau butuh banyak pembantu dirumhmu ya? Bercandamu tak lucu!" Balasku tak kalah sangar.

"Jika kau kira aku bercanda, kau salah.Kau diciptakan untuk menjadi aidenku. Dan aku adalah tuanmu. Kau tidak boleh meremehkan ini." Cowok itu tertawa jahat.Sebelum aku mencerna apa yg dikatakan cowok itu.Tiba-tiba saja dengan cepat cowok itu sudah ada didepanku. "Dan btw, namaku Keath." Cowok itu tersenyum sinis.

Jantung ku serasa berhenti berdetak saat melihat 2 taring tajam digigi atas cowok itu. Aku kaget setengah mati dengan apa yg aku lihat. 2 taring tajam! Seperti yg aku lihat di film-film horor. Lebih tepatnya vampire. Jadi selama ini yg mengikutiku tadi itu vampire! Matilah aku! Sambil ketakutan aku mencari jalan untuk kabur.

"Kau takut, ya? Jangan kemana-mana aku tahu kau sedang mencari jalan keluar." Sial! Vampire berengsek ini membaca pikiranku. Sama seperti di film-film vampire yg biasa aku tonton.

Tapi aku terus berpikir. Aku ingin menendang barang berharga vampire itu.Tapi vampire itu hilang dalam sekejap. Aku merasa sekarang vampire itu ada dibelakangku. Tanpa menoleh kebelakang, langsung saja aku menendang barang berharga vampire itu. Lalu aku menoleh ke vampire itu "Aku bisa melawanmu dengan pelatihan kick-box ku."

"Sial kau." Kata vampire itu dengan marah. "Bagus, aku suka cewek yang melawan. Tapi ingat kau tidak bisa melawanku."

"Pergi sana." Kataku menjerit dan berlari secepat mungkin.Disini sudah sepi. Tak ada seorang pun yg berlalu lalang disini, tak ada motor, mobil. Tapi aku terus berlari. Aku sudah lelah sekali sekarang. Hosh..Hosh.. Aku melihat sekeliling. Tak ada tanda-tanda vampire berengsek itu. Aku diam sambil mengontrol pernapasanku. Badanku sudah basah kuyup diguyur hujan. Lalu aku berjalan kembali kesepedaku.Tapi dengan cepat didepanku ada orang.

"Kau pikir gampang bersembunyi dari ku?" Keath tiba-tiba muncul didepanku dan menarikku kuat.

"Lepaskan aku!" Aku menarik lenganku. Cengkeraman Keath sangat kuat.

"Akan aku lepaskan kau setelah aku selesai denganmu."

Aku merasa sangat takut. "A-apa yg akan kau lakukan?" Kataku dengan suara gemetar.

"Tidak banyak, aku hanya ingin bertukar darah." Aku menarik tanganku kuat-kuat.Tapi Keath malah lebih mencengkeram lenganku kuat-kuat. "Jangan khawatir, tidak akan begitu sakit kok."

Keath meletakkan satu tangannya diwajahku. Aku tidak bisa bergerak. Aku membeku didepan Keath. Keath mengibaskan rambutku dari leherku. Lalu Keath membungkuk. Aku merasakan rasa perih dari leherku.

Keath menarik taringnya dari leherku dan menatapku. "Manis." Kata Keath lembut. "Sekarang giliran ini." Kata Keath sambil menarik lenganku dan menggoresnya dengan kuku tajamnya. Darah membanjiri lenganku. Aku geli juga melihat Keath yg sedang menghisap darahku.

"Gadis baik." Kata Keath lalu menjilati lenganku. Lama kelamaan luka dilenganku menghilang. Sebenarnya apa yang dia lakukan? Kenapa dia bisa menyembuhkan lenganku dengan cara menjilatinya saja? "Ini sangat sederhana. Air liur vampire bisa meyembuhkan luka."

Lalu Keath membungkuk mencium leherku yg tadi dia gores. Aku merasa kulitku tergelitik. Lalu Keath menarik wajahnya dari leherku. "Apa gunanya pertukaran darah?" Kataku lemas.

"Untuk terikat satu sama lain. Sekarang aku mempunyai darahmu ditubuhku. Dan darahku sudah tertransfer didarahmu. Sehingga aku bisa menemukanmu dimanapun kau berada. Bearti kau sudah resmi menjadi budakku. Dan kau punya segala sesuatu yg aku pinta darimu.

"Terserah ada darahku ditubuhmu atau tidak. Yg penting aku bukan aidenmu." Kataku putus asa.

"Aduh, aku yakin kau akan menerima jika kau menjadi budakku. Kau hanya perlu beberapa waktu untuk menerimanya." Katanya lembut sambil membelai pipiku. "Tapi lebih baik kau pulang kerumah, dan berendam air panas. Aku tidak ingin kau sakit."

Tiba-tiba aku ingat sesuatu "Rumah.." pikirku

"Ya, rumah. Aku sekarang akan membawaku pulang kerumahmu. Tapi sekarang kau akan mendapatkan rumah baru."

Aku menatap mata biru laut Keath. Matanya tidak menatapku dingin lagi. Tidak seperti pertama kali bertemu. Matanya menatapku lembut. Tapi tetap saja aku tidak menyukainya. Karena dia sudah menjadikanku aidennya dan akan membawa pergiku kerumah baru. Yg artinya aku tidak akan bertemu dengan sahabat-sahabat dan keluargaku.

Aku menutup mataku untuk menghentikan air mataku yg terus mengalir. Aku merasakan tubuhku diangkat oleh seseorang dan merasakan hembusan angin.

Lalu aku membuka mataku. Aku bukan dijalanan sepi lagi. Tapi disebuah ruamah yg aku yakini ini adalah rumah Keath. Keath maju dan berbicara padaku "Sampai jumpa Alina sayangku..." Lalu dia menghilang sangat cepat seperti angin.

_______________________________________________________________________

Vote dan comentnya jangan lupa ya :). Aku sangat bersemangat kalau ada yang nge-vote!!!!

My Life With a VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang