A side Story

22.3K 1.2K 57
                                    

Randy keluar dari dalam kamarnya dengan pakaiannya yang sudah rapi. Febby yang duduk di sofa depan televisi sedikit mengerutkan keningnya mendapati Randy yang sudah rapi dan terlihat sedikit tergesa.

"Mau kemana?" tanya Febby masih dengan memakan cemilannya.

"Mau ke rumah Mom."

"Kenapa sama si Mom?"

"Dia sakit, gara-gara di putusin si brengsek Yogie, jadi frustasi trus sakit, makanya aku di suruh ke sana."

"Buat hibur dia? Nggak boleh! Enak aja, kalau aku tiba-tiba ngidam gimana?"

"Astaga sayang, sama Mom pun kamu cemburu? Mom kan yang ciptain kita. Lagian aku kesana bukan buat hibur dia kok."

"Lalu untuk apa?"

"Jadi kuli." Jawab Randy dengan ekspresi sebalnya.

"Kok jadi kuli sih?" Febby semakin bingung.

"Iya, itu kuli angkut, Mom kan pindahan, tepatnya hari jum'at nanti dan hari senin. Mau nggak mau aku bantuin angkut-angkut barang-barangya."

"Astaga, kasihannya suamiku."

"Kok kamu jadi lebay sih? udah ah, aku berangkat dulu ya. Muaacchh."

"Ingat! Jangan godain wanita lain." Pesan Febby.

"Tenang saja sayang."

Dan Randypun akhirnya keluar dari rumahnya, tapi baru saja membuka pintu, beberapa beberapa orang yang menunggu di depan pintu rumahnya seketika menyorotnya dengan kamera. Mereka adalah para wartawan sialan yang selalu menguntitnya.

"Pagi Randy, kami dengar kisah kalian sudah terbit di playbook, apa itu benar?" tanya seorang wartawan.

"Apa cerita di wattpad di lanjut lagi?" tanya yang lainnya.

"Kenapa tiba-tiba di jadikan ebook?"

Belum juga Randy menjawab, Febby sudah keluar menyusul Randy.

"Ini ada apa ya?" tanya Febby yang terkejut karena rumahnya penuh dengan banyak wartawan yang terlihat sedang meliput berita.

"Kamu ngapain sih kok ikut keluar, sudah istirahat saja di dalam, kasihan babby kita kalau kamu kecapean." Ucap Randy sambil mengusap perut buncit Febby.

"Apaan sih, lebay!"

"Kami hanya ingin bertanya, apa benar Sweet in Passion sudah terbit di Playbook untuk versi Pdf.nya?" tanya seorang wartawan pada Febby.

"Oh, ya, Sweet in Passion sudah bisa di beli di Playbook bersi pdf.nya, yeaayy..." jawab Febby penuh antusias.

Randy mendengus sebal. "Nggak usah gitu juga, kali."

"Lalu, apa cerita di wattpad tetap di lanjutkan?" tanya seorang wartawan lainnya.

"Oh, tentu saja! Mom akan melanjutkan ceritanya sampai habis dan tamat di wattpad, jadi kalian jangan khawatir di PHPin, oke? Tetap nantikan saja update chapter-chapter selanjutnya dari kisah kami Sweet in Passion di wattpad dan blog pribadi Mom."

"Lalu, apa sebenarnya tujuan memasukkan sweet in passion ke Playbook jika tetap akan di lanjutkkan di wattpad?"

"Kalian banyak tanya, tentu saja Mom ingin supaya karyanya di milikin banyak orang, menghasilkan sesuatu yang positif untuknya, dan tentunya memberikan hasil dari jerih payahnya selama ini." Jawab Randy sedikit kesal.

"Lalu, apa cerita tersebut nanti akan di hapus setelah tamat?"

"Seharusnya Ya. Karena masuk plybook menggunakan pihak ketiga dan itu membuat Mom bagi hasil, maka harusnya ceritanya di hapus nantinya, supaya nggak merugikan pihak satunya."

Sweet in PassionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang