Chapter 1

2.2K 161 8
                                    

Warning: Typo bertebaran
________________

" dari mana aja lo? " tanya azka teman ari yang melihat ari baru saja datang

" biasa " jawab ari singkat

" wes.. Belum nyerah juga ternyata lo " ajil yang mengerti maksut kata 'biasa' langsung menyahutnya

" nggak bakal.. Dan nggak akan pernah, gue harus dapetin apa yang gue mau, dan gue pastiin aisyah bakal jadi milik gue " ucap ari percaya diri

" tingkat kepedean lo tinggi juga ya " ucap azka sambil terkekeh pelan

" ya jelas dong "

" apa kata lo deh ri "sambil berlalu menuju pintu keluar

" mau kemane lo zka? " tanya ajil sedikit berteriak saat azka sudah mencapai ambang pintu

" madol, mau ikut? "

" ikut " ucap ajil sambil menghampiri azka

"lhah gue gimana?" tanya ari sambil menunjuk dirinya sendiri

"kalo mau ikut ayo" ajak azka

Ari tampak berpikir sambil mengetuk-ngetuk pelipisnya dengan jari telunjuknya

Azka memutar bola matanya malas " alah lama lo "

" Emmm sekali-kali nggak papa kali ya ikut madol "gumam ari

" hdehh.. Udah ayo zka kita pergi " ucap ajil seraya menarik tangan azka

" ehhh.. Gue ikut "teriak ari lalu berlari menyusul azka dan ajil
__________

Rooftop

"Bagi dikit nape"

"beli ndiri lah" jawab azka sambil terus merokok

"lo mah pelit zka" ajil memanyunkan bibirnya

"emang"

"ayo lah zka, satu aja lah" ajil memasang wajah memelas

Azka melempar satu batang rokok pada ajil "kasian gue liat lo, kayak ANJENG yang nggak dikasih tulang"

"biasa aja dong ngomong Anjeng nya" ucap ajil sambil memantik rokok tersebut

"yee.. Udah dikasih juga"

Ari hanya diam tak memperdulikan ocehan dua sahabatnya tersebut. Dia duduk di sofa tua, sambil menatap langit yang saat ini begitu cerah

"kapan gue bisa dapetin lo syah" gumam ari

"secepatnya" azka yang mendengar gumaman ari langsung menyahutnya

__________________________

Bel istirahat berbunyi para murit SMA harapan bersorah senang.mereka beramai-ramai keluar kelas untuk merefresingkan otak mereka yang dari pagi sudah disuguhi pelajaran yang menguras energi otak

Tapi tidak dengan aisyah dia malah duduk diam dikelas. moodnya sedang buruk akibat ulah Ari pagi tadi

"Syah.. Kekantin yuk" ajak Rasyifa sahabat Aisyah sejak kecil

"mager gue syif, lo sendiri aja ya" ucap Aisyah malas

"ahhelahh.. Lo mah.. Masak gue sendiri sih"

"ya nggak pa-pa sekali-kali"

"plis Syah, gue laper nih, temenin ya, Ya.. Ya.. Ya.. "sambil mengeluarkan puppy eyesnya

"huh.. Maksa banget sih.. Ya udah ayo" Aisyah pun bangkit dari tempat duduknya

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang