Little Brother For Im Siblings?

3.2K 259 17
                                    

Jaebum mengernyitkan keningnya kala menyadari istrinya tidak ada disampingnya. Padahal kemarin malam ia yakin kalau Jinyoung masih tidur bersamanya, dan seingatnya, Jinyoung tidak ada janji dengan siapapun hari ini.

Cklek!

Pintu kamar mandi terbuka, Jinyoung keluar dari ruangan itu dengan wajah pucat dan keringat dingin membanjiri tubuh rampingnya. Jaebum langsung bangun dan menghampiri sang istri.

"Kau kenapa, sayang? Sakit?" tanya Jaebum dengan cemas. Jinyoung menggeleng lemah. Tapi wajahnya berkata sebaliknya. Jaebum memapah sang istri agar duduk di tepi ranjang. Setelahnya ia mengambil air putih yang selalu ia letakkan di nakas sebelum tidur dan menyerahkannya pada Jinyoung.

"Kau kenapa?" tanya Jaebum lagi.

"Aku tidak tahu. Sejak tadi aku merasa mual. Kepalaku juga pusing sekali." Keluh Jinyoung pelan. Jaebum meraba kening Jinyoung. Tidak panas, tapi kenapa istrinya itu terlihat seperti sedang sakit?

"Kalau begitu kau istirahat saja. biar hari ini aku yang menjaga anak-anak." Kata Jaebum. Jinyoung menggelengkan kepalanya.

"Aku baik-baik saja. Kau kan harus ke kantor." Tolak Jinyoung.

"Tidak ada bantahan, sayang. Aku akan mengambil libur untuk menjaga anak-anak sampai kau sembuh. Nanti siang aku akan meminta Hyunsik hyung untuk datang kesini dan memeriksamu." Ujar Jaebum dengan tegas. FYI, Hyunsik adalah kakak kandung Jaebum yang bekerja sebagai dokter di salah satu Rumah Sakit di Seoul. Jinyoung hanya pasrah. Ia ingin menolak, tapi tubuhnya benar-benar terasa lemas.

"Sekarang tidurlah. Biar aku yang membangunkan anak-anak dan menyiapkan sarapan untuk mereka."

"Terima kasih sayang. Maaf hari ini aku merepotkanmu." Ucap Jinyoung. Jaebum mengecup kening sang istri dengan lembut dan tersenyum menenangkan.

"Kau tidak pernah merepotkanku, sayang. Sudah menjadi tanggung jawabku untuk membantumu mengurus anak-anak." Ujar Jaebum.

Setelah memastikan Jinyoung tidur, Jaebum segera mandi dan membuatkan sarapan untuk anak-anaknya dan Jinyoung. Mark yang pertama keluar kamar, langsung menghampiri sang ayah di dapur.

"Selamat pagi, ayah." Ucap Mark yang sudah terlihat rapi dalam balutan seragam sekolahnya. Jaebum tersenyum dan mencium putranya dengan sayang.

"Pagi, Mark." Balas Jaebum.

"Ibu belum bangun?" tanya Mark. Jaebum menggelengkan kepalanya sambil mengoleskan selai pada roti tawar.

"Ibu sedang sakit." Kata Jaebum. Manik bulan sabit Mark melebar.

"Sakit apa, yah?" tanya Mark dengan cemas. Jaebum sedikit membungkuk dan mengusak rambut Mark dengan sayang.

"Ayah belum tahu. Mungkin ibu hanya kecapekan. Nanti siang paman Hyunsik akan datang kesini memeriksa ibu." Kata Jaebum. Ia kembali melanjutkan kegiatannya membuat sarapan. "Mark, tolong panggil adik-adik kesini, ya. Sarapannya sudah siap."

Mark mengangguk dan langsung melesat memanggil adik-adiknya. Tak sampai tiga menit, kelima bocah itu sudah duduk di kursi masing-masing, lengkap dengan seragam sekolah mereka.

"Lho, kok yang membuat sarapan ayah? Ibu kemana?" tanya Bambam.

"Ibu sedang sakit. Jadi hari ini ayah yang membuat sarapan." Jawab Jaebum sambil meletakkan susu untuk anak-anaknya.

"Ibu sakit apa, yah?" tanya Yugyeom.

"Ayah tidak tahu. Katanya ibu mual dan pusing. Mungkin ibu kecapekan." Jawab Jaebum seadanya.

My Little Family SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang