Fleur Grissham

142 12 4
                                    

Mobil ber plat London berhenti bergerak di wilayah Darth mouth, tiba- tiba keluar lah seorang gadis dan ibu nya dengan raut muka yang sembab, Fleur tau apa yang ibu nya rasakan saat ini, mungkin ia memang menyadari nya tapi Fleur tak kan berbicara sedikit pun, ia malah mengalih kan tatapan nya kepada pamannya Robert yang mungkin sudah menunggu keluarga Grissham itu hampir lebih dari 5 menit.

"Haiii selamat datang,bagai mana kabar kalian orang London?" Pertanyaan yg mematah kan kesedihan diantara Fleur dan ibunya.

"Kami baik baik saja Tn.Robert, lihat lah putri terakhir ku yang cantik ini dia sudah tumbuh besar bukan." Sambil menunjuk Kearah putrinya yang menggunakan belezer berwana biru kelabu dan flat shoes yang berwarna hitam.

"Menurut ku tak ada yang cantik selain istri ku." Dengan memperlihatkan rangkulan kepada istrinya, Fleur mengalih kan pandangannya karena masih menahan senyuman kepada kelurganya. Pamannya Robert mengajak keluarga grissham pun masuk setelah menahan nya kurang dari beberapa menit.

***

Fleur terkejut saat melihat pulpen yang menulis biodata dirinya bergerak sendiri. "Mengapa bisa seperti itu??" Fikirnya dalam hatindan ia teringat pesan ayahnya beberapa hari yg lalu bahwa. "Jangan terkejut jika kamu melihat sihir disana." Hati nya terus bertanya-tanya seolah membuat misteri bagi dirinya. "Fleur grissham apakah kamu sudah siap untuk menemui kaka-kaka mu?" Tanya paman nya dengan tatapan yang serius, seketika suasana diruangan itu pun tampak tegang tetapi Fleur tetap memperlihat kan wajah nya yang tegas dan santai padahal banyak pertanyaan di dalam hatinya. "Sangat siap." Tegas dirinya yang berbicara tanpa terbata-bata. Ibunya yang benar-benar sedih merangkul putri terakhirnya, Tn.Grissham yang menahan air matanya tiba-tiba mengalihkan gerakan untuk berpura-pura mengakat koper milik putri tercintanya itu. "Mari Fleur ikut lah dengan ku" Tarik paman Robert mengajak ia ke suatu tempat, tanpa berfikir panjang Fleur mengikutinya dari belakang.

***

Langkah pamannya berhenti di suatu objek, terlihat lah sebuah lukisan bangunan seperti istana tapi setelah dilihat lebih jelas Nampak ada sesuatu yang hidup disana. "Apa yang kamu fikirkan Fleur tentang gambar ini?" Tanya pamannya sambil menunjuk lukisan tua itu, tanpa berfikir panjang Fleur mengatakan dengan jujur apa yang ada didalam hatinya. "Seperti hidup tapi apa ini bagian dari sihir anda?" Tanya Fleur dengan tatapan yang ragu, Fleur Grissham memang anak yang selalu menentang bahwa sihir itu takkan ada, tapi ayahnya selalu berbicara kalimat itu dengan berulang kali.

"Kau tidak tahu mengapa alasan nya kaka-kaka mu hanya mengirim surat untuk ibu dan tidak mau kembali kerumah."

Berulang kali Fleur memikir kan kata itu, hingga ia tertarik mengikuti jalan kaka-kaka nya yang menurut ia masih menjadi misteri. "Fleur jika kau mengamati disekitar mu yang bergerak dengan sendirinya, apa menurut mu itu sihir?" Tn Robert kembali bertanya kali ini pertanyaan pamannya yang lumayan sulit ia mengerti, tetapi bagai opini dikepalanya. Tiba-tiba ia melihat ada nama disamping lukisan tersebut yang jika dieja menjadi C-A-R-O-V-N-I-C-A tadi nya ia berfikir akan bertanya kepada pamanny, tapi Tn.Grissham ayahnya telah mengganggu kalimat yang sudah ia sediakan di mulutnya. "Menurut ku sekarang sudah waktu nya" kalimat yang dilontarkan ayah nya kepada Tn Robert, Fleur tampak tegang dan bingung. Tiba-tiba ibu nya datang membawa koper dan kebutuhan putri terakhirnya, Fleur mengubah posisi dan memeluk ibunya. "Sudah saat nya sayang, ibu yakin kau akan betah disana. Jika kau merindukan ibu kau bisa mengirimkan surat seperti kaka-kaka mu yang lain bukan?" kata-kata ibu nya seolah ia tak kan pernah menemui nya lagi, tapi ia berfikir lagi bukannya ada telfon genggam jadi jika ia sedang merindukan ibu nya iya bisa mendengar suara dan mengirim pesan setiap hari. "Owhhh aku baru teringat disana tidak boleh membawa alat komunikasi." Sahut paman nya seperti sedang membaca fikiran fleur barusan, tanpa berfikir 2 kali ia langsung memberikan ponselnya, lagi-lagi hatinya bertanya. "Mengapa kaka suka sekali disana tanpa ponsel" Fikirnya lagi, tapi ia tidak memperdulikan apapun yang ia fikirkan saat ini ialah air mata ibunya yang lagi-lagi terus mengalir. Seketika ibunya mengambil sesuatu dari saku bajunya. "Simpan ini jika kamu merindukan ibu kau bisa melihat nya setiap hari disini" Ucapnya sambil memberikan sebuah cincin berbentuk bunga yang sangat indah, pamannya Robert mendekati nya dan memegang tangannya. "kau siap?" Pamannya berkata sekali lagi, takan ada jawaban selain menganggukan kepala untuknya karena mulutnya sudah tenggelam oleh air matanya yang sangat deras, memang itu sangat sulit bagi Fleur apalagi ia harus meninggalkan ke dua orang tua nya, tetapi iya juga mempunyai tujuan dan mencari arti apa teka-teki yang ayahnya berikan setiap kata-katanya.

***

Tangisannya berubah ketika ia sampai di gerbang lift berwarna keemasan itu. "Aku baru tau jika dirumah ini ada lift? tapi bukannya rumah ini tidak punya lantai ke 3?" Pertanyaan Fleur yang kebingungan dilempar untuk pamannya, ayah dan ibu nya tertawa sangat kaku karna putri bungsu nya yang bertanya seperti itu. "Lift ini bukan untuk menuju lantai 2 – 3 atau pun seterusnya, lift ini kan mengantarkan mu pada sekolah baru mu." Ayahnya menjelaskannya .huftttt. Fikirnya dalam hati pasti ini karena sihir, seolah ia sudah bosan dengan hal yang berbau magic. Tengggg pintu lift itu terbuka. "Ayoo Fleur kita pergi." Ajak paman nya seolah ia ingin memisah kan antara anak dan orang tua, Fleur melihat ibu nya lagi ke belakang, dalam fikiran nya mungkin ini terakhir ia melihat ibu nya, saat pintu lift ingin tertutup ia mengucap kan kata terakhir untuk ibu nya. " I love you mom." Pintu lift tertutup hingga tak ada lagi bayangan kedua orang tuanya, air mata Fleur menetes kembali seketika tetapi ia langsung mengusapnya dan berguman dalam hati .Aku siap untuk semua teka-teki magic ini. Seolah ada rasa semangat dalam hatinya dan menghapus semua kesedihan yang ia tinggalkan, tiba-tiba tengggg pintu lift terbuka dan saat matanya terbuka ia telah sampai di.......

ttps://feBP)

Tbc
.
.

hai guys kami baru mau nulis novel nih temanya sih fantasi baru pertama kali nulis novel fantasi semoga kalian suka ya selamat membaca :) maaf kalo banyak typo

jangan lupa vote and comment ya

Nb:Vote 10+
       Comment 4+
Next ke capt selanjutnya

Bye bye see yo next capt

Salam sayang dari kita berdua 💋

The magic from the future: "the truth is revealed" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang